Serpong: Kondisi ekonomi Indonesia di akhir 2018 cukup menurun, dan pemerintah pun mengeluarkan sejumlah kebijakan ekonomi yang dinilai memberatkan bisnis mobil dan motor mewah. Meski demikian diakui bisnis sepeda motor mewah, khususnya motor gede (moge), masih baik-baik saja.
Owner Fatz Moge, Andre Prijatna, mengakui bisnisnya tetap bertahan selama enam tahun ini. Bahkan dia menjelaskan tetap memiliki konsumen setia dan melihat pasar moge di Indonesia tetap bagus ke depannya.
"Moge dilihat motor mewah, ekslusif iya cuma peminatnya banyak. Sampai-sampai kita kekurangan buat jual beli. Pasarnya bagus ke depannya," jawab Andre (3/2/2019) di Fatz Moge Serpong.
Soal harga yang tinggi akibat pajak yang berat juga tidak menjadi halangan konsumennya membeli moge. Menurutnya para penghobi moge tidak mempedulikan pajak, dan mereka akan tetap membelinya meski harganya mahal.
"Kalau kita menghobikan sesuatu pajak menjadi nomor dua. Kita sudah beli gini, pajak di bayar. Konsumen sudah tidak peduli pajak, asal mereka suka pasti di beli," sambutnya.
Tak pelak dalam satu bulan, Fatz Moge bisa menjual 15-20 unit moge kepada konsumen. Rata-rata sepeda motor model touring cukup laris ketika akhir tahun.
Meski bisnis moge tetap cemerlang, Andre juga tidak luput melakukan ekspansi bisnis atau membuat inovasi terbaru. Salah satunya bekerja sama dengan produsen gawai asli Indonesia Advan.
"Kita sudah dua tahun bekerjasama dengan Advan di berbagai hal. Salah satu partner kita."
Public Relations Manager Advan, M Ilham Pratama, menjelaskan para bikers ini sering memberikan masukan kepada Advan mengenai spesifikasi gawai yang sesuai dengan para bikers. Kualitas kamera dan memory yang besar menjadi permintaan utama para bikers.
"Selain itu mereka juga meminta gawai yang memiliki fitur anti benturan dan tahan terhadap air. Teknologi ini terbilang mahal, cuma sekarang ini sedang kami coba kembangkan dengan harga yang terjangkau."
Bisnis moge tentu tidak hanya dimainkan oleh importir umum sepert Fats Moge saja. Indikator bisnis moge di Indonesia tetap menarik bisa dilihat dari banyaknya jumlah Agen Pemegang Merek (APM) moge di Indonesia seperti BMW Motorrad, Triumph, Ducati, Royal Enfield, dan distibutor resmi Harley-Davidson.
Serpong: Kondisi ekonomi Indonesia di akhir 2018 cukup menurun, dan pemerintah pun mengeluarkan sejumlah kebijakan ekonomi yang dinilai memberatkan bisnis mobil dan motor mewah. Meski demikian diakui bisnis sepeda motor mewah, khususnya motor gede (moge), masih baik-baik saja.
Owner Fatz Moge, Andre Prijatna, mengakui bisnisnya tetap bertahan selama enam tahun ini. Bahkan dia menjelaskan tetap memiliki konsumen setia dan melihat pasar moge di Indonesia tetap bagus ke depannya.
"Moge dilihat motor mewah, ekslusif iya cuma peminatnya banyak. Sampai-sampai kita kekurangan buat jual beli. Pasarnya bagus ke depannya," jawab Andre (3/2/2019) di Fatz Moge Serpong.
Soal harga yang tinggi akibat pajak yang berat juga tidak menjadi halangan konsumennya membeli moge. Menurutnya para penghobi moge tidak mempedulikan pajak, dan mereka akan tetap membelinya meski harganya mahal.
"Kalau kita menghobikan sesuatu pajak menjadi nomor dua. Kita sudah beli gini, pajak di bayar. Konsumen sudah tidak peduli pajak, asal mereka suka pasti di beli," sambutnya.
Tak pelak dalam satu bulan, Fatz Moge bisa menjual 15-20 unit moge kepada konsumen. Rata-rata sepeda motor model touring cukup laris ketika akhir tahun.
Meski bisnis moge tetap cemerlang, Andre juga tidak luput melakukan ekspansi bisnis atau membuat inovasi terbaru. Salah satunya bekerja sama dengan produsen gawai asli Indonesia Advan.
"Kita sudah dua tahun bekerjasama dengan Advan di berbagai hal. Salah satu partner kita."
Public Relations Manager Advan, M Ilham Pratama, menjelaskan para bikers ini sering memberikan masukan kepada Advan mengenai spesifikasi gawai yang sesuai dengan para bikers. Kualitas kamera dan memory yang besar menjadi permintaan utama para bikers.
"Selain itu mereka juga meminta gawai yang memiliki fitur anti benturan dan tahan terhadap air. Teknologi ini terbilang mahal, cuma sekarang ini sedang kami coba kembangkan dengan harga yang terjangkau."
Bisnis moge tentu tidak hanya dimainkan oleh importir umum sepert Fats Moge saja. Indikator bisnis moge di Indonesia tetap menarik bisa dilihat dari banyaknya jumlah Agen Pemegang Merek (APM) moge di Indonesia seperti BMW Motorrad, Triumph, Ducati, Royal Enfield, dan distibutor resmi Harley-Davidson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)