Jakarta: Gaya memasuki tikungan dengan menurunkan kaki ke arah tikungan, menjadi tren yang dipopulerkan oleh Valentino Rossi. Hal ini pun kemudian dinilai bakal membuat pembalap mulai mengubah kebiasaan. Termasuk mengubah cara menekan tuas rem belakang yang ada di kaki kanan.
Secara logis, jika menggunakan gaya ini, artinya sang pembalap takkan bisa menginjak rem belakang. Sebagai gantinya, para pembalap yang masih terbiasa menggunakan rem belakang, harus memasang tuas lain. Lokasi yang tepat biasanya ditempatkan tepat di bawah setang sebelah kiri dan dioperasikan oleh jempol tangan kiri.
Namun ada juga yang menempatkan posisi rem belakang tepat di atas tuas kopling. Tentu ini akan membuat seorang pembalap butuh untuk membiasakan diri dalam menekan tuas rem dan kopling secara bersamaan ketika memasuki tikungan.
Dilansir dari Asphaltandrubber, bahwa kebutuhan untuk menempatkan tuas rem di tempat-tempat yang membuat nyaman para pembalap cukup tinggi. Apalagi di tingkat balap dunia seperti MotoGP dan World Superbike. Sehingga tmi-tim balap biasanya melakukan ragam inovasi untuk membuatnya jadi mungkin.
Pembedaan posisi rem ini, bukan berarti di bagian kaki sama sekali tidak diberikan lagi. Penambahan area untuk tuas pengereman belakang ini hanya opsi saja sesuai dengan kebutuhan para pembalap.
Hal yang sama juga sudah dilakukan oleh para freestyler motor. Para freestyler yang biasa berdiri di motor dan hanya memegang setang motor saja, secara logika takkan bisa menekan tuas rem jika posisi tuasnya hanya berada di kaki kanan. Sebagian besar dipindahkan ke setang di sebelah kiri. Sehingga saat beraksi, ban belakang tetap bisa mereka kontrol.
Jakarta: Gaya memasuki tikungan dengan menurunkan kaki ke arah tikungan, menjadi tren yang dipopulerkan oleh Valentino Rossi. Hal ini pun kemudian dinilai bakal membuat pembalap mulai mengubah kebiasaan. Termasuk mengubah cara menekan tuas rem belakang yang ada di kaki kanan.
Secara logis, jika menggunakan gaya ini, artinya sang pembalap takkan bisa menginjak rem belakang. Sebagai gantinya, para pembalap yang masih terbiasa menggunakan rem belakang, harus memasang tuas lain. Lokasi yang tepat biasanya ditempatkan tepat di bawah setang sebelah kiri dan dioperasikan oleh jempol tangan kiri.
Namun ada juga yang menempatkan posisi rem belakang tepat di atas tuas kopling. Tentu ini akan membuat seorang pembalap butuh untuk membiasakan diri dalam menekan tuas rem dan kopling secara bersamaan ketika memasuki tikungan.
Dilansir dari Asphaltandrubber, bahwa kebutuhan untuk menempatkan tuas rem di tempat-tempat yang membuat nyaman para pembalap cukup tinggi. Apalagi di tingkat balap dunia seperti MotoGP dan World Superbike. Sehingga tmi-tim balap biasanya melakukan ragam inovasi untuk membuatnya jadi mungkin.
Pembedaan posisi rem ini, bukan berarti di bagian kaki sama sekali tidak diberikan lagi. Penambahan area untuk tuas pengereman belakang ini hanya opsi saja sesuai dengan kebutuhan para pembalap.
Hal yang sama juga sudah dilakukan oleh para freestyler motor. Para freestyler yang biasa berdiri di motor dan hanya memegang setang motor saja, secara logika takkan bisa menekan tuas rem jika posisi tuasnya hanya berada di kaki kanan. Sebagian besar dipindahkan ke setang di sebelah kiri. Sehingga saat beraksi, ban belakang tetap bisa mereka kontrol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)