Insentif motor listirk, pemerintah wajib berdasarkan TKDN. MM
Insentif motor listirk, pemerintah wajib berdasarkan TKDN. MM

Pemberian Insentif Motor Listrik, Bisa Mengacu dari TKDN Tertinggi!

Ahmad Garuda • 26 Mei 2025 16:57
Jakarta - Sepeda motor listrik kini jadi industri yang berjuang ketat untuk ragam regulasi yang bisa membuat penjualannya kian moncer. Meski tak mudah, lantaran tantangan tengah mengimpit industri tersebut. Mulai dari wacana relaksasi TKDN, dibukanya pintu impor, hingga ketidakjelasan kebijakan.
 
Terutama subsidi kendaraan listrik. Kondisi ini menciptakan kegelisahan di pasar dan menyebabkan perlambatan penjualan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
 
Sektor sepeda motor listrik merasakan dampak paling nyata dari ketidakpastian subsidi. Adanya subsidi Rp7.000.000 di 2024 terbukti, ampuh mendongkrak penjualan hingga mencapai 63.000 unit. Kondisi ini melonjak tajam dari 11.000 unit di tahun Sebelumnya.

Tapi, optimisme ini sirna di 2025. Penjualan kuartal I hanya menyentuh angka 2.000 unit (jauh dari target pemerintah 200.000 unit hingga akhir tahun), terindikasi kuat akibat konsumen menahan diri dan menunggu kepastian program subsidi.
 
Baca Juga:
Debut Global Toyota RAV4 Generasi Baru, Hadir Lebih Canggih & Gagah

 
Sikap ini melumpuhkan pasar sepeda motor listrik. Pemerintah memiliki urgensi tinggi untuk segera mengumumkan kelanjutan atau perubahan skema subsidi kendaraan listrik. Penundaan keputusan akan menjadi batu sandungan serius bagi program adopsi kendaraan listrik yang tengah Diupayakan.
 
CEO & Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo memaparkan bahwa ketidakpastian subsidi sepeda motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan. Baik bagi pelaku industri maupun konsumen. Mengingat insentif di 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. 
 
"Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan. Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian," ujar Raditya Wibowo dalam pernyataan resminya.
 
Ia pun berasumsi bahwa ini sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia. Raditya menegaskan juga pentingnya insentif diberlakukan berdasarkan nilai TKDN. Mengingat ini juga sebagai acuan untuk membangkitkan perekonomian dan industri UMKM pemasok komponen. 
 
Baca Juga:
MINI Bawa Varian John Cooper Works, Langsung 5 Model

 
"Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan. Paling lambat pada akhir semester pertama 2025. Sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga."
 
Kendati demikian, MAKA Motors tetap memiliki keyakinan kuat bahwa produk-produknya akan terus diminati oleh konsumen Indonesia. Kualitas yang unggul dan performa yang dirancang sesuai dengan karakter serta kebutuhan pengendara di Indonesia menjadi fondasi optimisme kami, terlepas dari kelanjutan program subsidi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan