medcom.id, Jakarta: Pemain motor gede (moge) di Indonesia semakin ramai saja. Jika dulu hanya importir umum yang menjualnya, kini APM resmi mulai berani menjajakan produknya di Indonesia. Dari banyak APM yang bermain, salah satunya adalah Ducati. Di Indonesia penjualannya dipegang oleh PT Supermoto Indonesia. Sayangnya sekarang kondisi finansial yang krisis, membuat Ducati Indonesia terancam gulung tikar.
"Iya penjualannya sudah kacau, manajemen sekarang terlalu sering buang-buang duit khususnya dua tahun belakangan karena penjualannya cukup bagus," beber seorang pegawai Ducati Indonesia yang sudah keluar dari perusahaan tersebut.
Bahkan saat ini hanya ada satu dealer mereka yang tersisa di Jakarta, tepatnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. "Penjualan sekarang lagi kacau, salah satu sebabnya PPnBM yang naik jadi 125 persen," sambung sang sumber.
Selain itu, peralihan saham Ducati pusat oleh Audi juga turut mempersulit situasi. Model-model 2015 tidak dikirim ke Indonesia, dengan maksud menghabiskan stok yang ada saat ini. Artinya Ducati Indonesia harus menghabiskan stok saat ini baru dikirimi unit baru.
"Padahal yang sudah pesan Multistrada terbaru banyak, termasuk Scrambler ada yang berani kasih DP untuk memesan unit, tapi nyatanya ditolak sales karena tidak bisa beri kepastian," katanya lagi.
Sumber tadi pun mengatakan kalau penjualan Ducati akan diambil-alih oleh pemegang salah satu merek asal Italia juga di Indonesia. "Tapi bisa juga nantinya penjualan akan ditangani importir umum, tanpa ada APM resminya," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Pemain motor gede (moge) di Indonesia semakin ramai saja. Jika dulu hanya importir umum yang menjualnya, kini APM resmi mulai berani menjajakan produknya di Indonesia. Dari banyak APM yang bermain, salah satunya adalah Ducati. Di Indonesia penjualannya dipegang oleh PT Supermoto Indonesia. Sayangnya sekarang kondisi finansial yang krisis, membuat Ducati Indonesia terancam gulung tikar.
"Iya penjualannya sudah kacau, manajemen sekarang terlalu sering buang-buang duit khususnya dua tahun belakangan karena penjualannya cukup bagus," beber seorang pegawai Ducati Indonesia yang sudah keluar dari perusahaan tersebut.
Bahkan saat ini hanya ada satu
dealer mereka yang tersisa di Jakarta, tepatnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. "Penjualan sekarang lagi kacau, salah satu sebabnya PPnBM yang naik jadi 125 persen," sambung sang sumber.
Selain itu, peralihan saham Ducati pusat oleh Audi juga turut mempersulit situasi. Model-model 2015 tidak dikirim ke Indonesia, dengan maksud menghabiskan stok yang ada saat ini. Artinya Ducati Indonesia harus menghabiskan stok saat ini baru dikirimi unit baru.
"Padahal yang sudah pesan Multistrada terbaru banyak, termasuk Scrambler ada yang berani kasih DP untuk memesan unit, tapi nyatanya ditolak sales karena tidak bisa beri kepastian," katanya lagi.
Sumber tadi pun mengatakan kalau penjualan Ducati akan diambil-alih oleh pemegang salah satu merek asal Italia juga di Indonesia. "Tapi bisa juga nantinya penjualan akan ditangani importir umum, tanpa ada APM resminya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
