Jakarta - Masih ingatkah Anda soal kekacauan yang dibuat oleh Marc Marquez di MotoGP COTA beberapa waktu lalu ketika balapan akan dimulai dengan warming up lap? Yap, saat itu Marc meninggalkan motornya di grid start dan berlari ke pit lane untuk mengganti motor menggunakan ban kering.
Tindakan Marc ini lantas diikuti oleh banyak pembalap hingga terjadilah kekacauan. Beberapa pembalap memang mengikuti langkah Marc, namun beberapa pembalap lainnya justru silang pendadpat dengan timnya sendiri.
Kondisi ini membuat komisi balap MotoGP 2025 mengambil langkah untuk mengulang prosedur warming up lap dengan grid start lengkap dan pembalap yang berlarian ke paddock untuk mengganti motornya tetap bisa melakoni start normal. Hingga akhirnya penyelenggara balapan itu mengurangi jumlah lap dari jumlah orisinilnya.
Dianggap jadi celah yang bisa dimainkan oleh para pembalap, komisi balap MotoGP pun mengubah aturan main sebelum mengawali balapan. Yaitu pembalap yang meninggalkan grid start, apapun itu alasannya maka akan dikenakan sanksi long lap penalty sebanyak 2 kali.
Jika mereka tidak bisa mengikuti warmng up lap sebelum balapan, maka pembalap itu diharuskan mengawali balapan dari jalur pit. Bahkan ketika jumlah pembalap yang meninggalkan grid start lebih dari 10 pembalap, maka mereka akan tetap dikenakan aturan tersebut.
Hal ini membuat pembalap dan tim memang harus pasang strategi yang tepat untuk pembalapnya. Apakah itu tentang aspek teknis seperti setup mesin, pemilihan ban yang sesuai dengan kondisi yang ada dan lain sebagainya. Sehingga ini terlihat lebih adil bagi pembalap yang memilih untuk tetap berada di grid start.
Jakarta - Masih ingatkah Anda soal kekacauan yang dibuat oleh
Marc Marquez di
MotoGP COTA beberapa waktu lalu ketika balapan akan dimulai dengan warming up lap? Yap, saat itu Marc meninggalkan motornya di grid start dan berlari ke pit lane untuk mengganti motor menggunakan ban kering.
Tindakan Marc ini lantas diikuti oleh banyak pembalap hingga terjadilah kekacauan. Beberapa pembalap memang mengikuti langkah Marc, namun beberapa pembalap lainnya justru silang pendadpat dengan timnya sendiri.
Kondisi ini membuat komisi balap MotoGP 2025 mengambil langkah untuk mengulang prosedur warming up lap dengan grid start lengkap dan pembalap yang berlarian ke paddock untuk mengganti motornya tetap bisa melakoni start normal. Hingga akhirnya penyelenggara balapan itu mengurangi jumlah lap dari jumlah orisinilnya.
Dianggap jadi celah yang bisa dimainkan oleh para pembalap, komisi balap MotoGP pun mengubah aturan main sebelum mengawali balapan. Yaitu pembalap yang meninggalkan grid start, apapun itu alasannya maka akan dikenakan sanksi long lap penalty sebanyak 2 kali.
Jika mereka tidak bisa mengikuti warmng up lap sebelum balapan, maka pembalap itu diharuskan mengawali balapan dari jalur pit. Bahkan ketika jumlah pembalap yang meninggalkan grid start lebih dari 10 pembalap, maka mereka akan tetap dikenakan aturan tersebut.
Hal ini membuat pembalap dan tim memang harus pasang strategi yang tepat untuk pembalapnya. Apakah itu tentang aspek teknis seperti setup mesin, pemilihan ban yang sesuai dengan kondisi yang ada dan lain sebagainya. Sehingga ini terlihat lebih adil bagi pembalap yang memilih untuk tetap berada di grid start.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)