Ilustrasi. WMS
Ilustrasi. WMS

Safety Riding

'Bertahan atau Dimakan' Bukan Pola Pikir yang Tepat di Jalan Raya

Ekawan Raharja • 11 Desember 2022 12:00
Jakarta: Kerasnya belantara beton dan aspal, membuat banyak pengendara sepeda motor menanamkan pola pikir bertahan atau dimakan. Padahal pola pikir seperti itu kurang cocok untuk diterapkan selamat di jalan.
 
Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani, menyebutkan falsafah eling lan waspada (selalu ingat dan waspada) bisa diterapkan dalam berkendara aman alias safety riding. Secara ringkas ungkapan tersebut diartikan agar orang untuk selalu hati-hati dan bersikap waspada.
 
“Hati- hati dan selalu waspada, adalah hal utama yang harus dimiliki pengguna jalan raya khususnya pengendara motor. Kecelakan tidak hanya potensial dari kondisi jalanan, tidak jarang angka kecelakaan lebih banyak disumbang dari faktor kelalaian pengendara itu sendiri,” ungkap Agus Sani melalui keterangan resminya.

Agus kemudian menegaskan di jalan raya diisi oleh beragam jenis kendaraan, sifat, dan karakter pengendara sehingga menjadi tempat yang penuh potensi kecelakaan. Itulah sebabnya, pentingnya pemahaman keamanan berkendara wajib tumbuh awal dalam diri pribadi pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua yang lebih dari 50 persen dominasi kepadatan jalan raya.
 
“Jangan menggantungkan keselamatan diri di jalan pada pengendara lain, peraturan, atau keadaan sarana jalan. Awali setiap memutar kunci starter motor anda dengan rasa hati-hati, waspada, dan ingat untuk lebih mementingkan keselamatan diri,” tukas pria berusia 56 tahun ini.
 
Persiapkan diri, mulai dari perlengkapan berkendara dan kondisi motor yang fit. Memasuki jalan raya khususnya dengan rasa khas ibukota yang padat, fungsikan maksimal radar 360 derajat dalam diri anda.
 
Jaga kesantunan dan kepatuhan norma berkendara, Selalu mengawasi dan mengontrol seluruh perilaku dan karakter pengguna jalan raya yang dekat dengan diri anda. Kewaspadaan ini diperlukan untuk gerakan antisipasi reflek dengan kejadian di kondisi jalan.
 
Pastikan penggunaan keselamatan berkendara internal motor seperti kaca spion, penggunaan lampu sinyal, dan alat komunikasi antar pengendara melalui klakson. Layaknya tim basket yang tengah dikunci lawan, gunakan mode defensive untuk mengukur dan ikuti irama permainan lawan.
 
“Seni bola basket defensive bukanlah hal baru. Dikembangkan awal pada edukasi pengemudi roda empat, namun tidak ada salahnya menerapkan mode bertahan ini pada pengendara motor,” tutup Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan