Hamamatsu: Teknologi Variable valve Timing (VVT) bukanlah hal baru bagi Suzuki. Mereka kini sedang berusaha berinovasi dengan menggabungkan teknologi VVT dengan mesin 2 silinder. Suzuki GSX-R1000 terbaru sudah menggunakan teknologi VVT, namun ini masih untuk mesin 4 silinder. Kini mereka mencoba untuk menurunkannya di mesin 2 silinder.
Berdasarkan paten terbaru, sistem VVT terbaru akan menggunakan dua profil cam, dua 'rocker arm' yang berbeda dan dua 'intake cams'. Profil bubungan pertama (profil bubungan tinggi) akan membuka katup lebih lebar, sedangkan profil bubungan kedua (profil bubungan rendah) membuka katup lebih lama.
Pengoperasian kedua cam ini memungkinkan mesin menjadi lebih agresif pada kecepatan tinggi dan lebih progresif pada kecepatan rendah. Menariknya, sistem VVT ini khusus dikembangkan untuk sepeda motor 250 cc termasuk GSX-250R dan V-Strom 250 cc. Perkembangan lebih detail mengenai pengembangan sistem VVT ini akan terungkap seiring berjalannya waktu.
Kira-kira akankah GSX-250R dengan VVT ini akan dipasarkan di Indonesia? Mengingat pasar mesin 250 cc 2 silinder ini cukup ramai dengan kehadiran motor-motor dari Honda dan Kawasaki.
Sistem Kerja & Keunggulan VVT
Teknologi VVT kerap ditemui di mobil-mobil modern. Teknologi ini membantu untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan mesin yang memanfaatkan teknologi ini.
VVT memiliki tugas mengatur pembukaan dan penutupan katup udara dan katup pembuangan. Jadi, bisa dikatakan VVT adalah katup yang bertanggung jawab untuk memungkinkan udara luar mengalir ke dalam dan untuk menggantikan emisi gas buang.
Waktu dan kecepatan membuka katup-katup ini sangat penting agar mesin dapat bekerja dengan baik. Meskipun ada kemungkinan mesin tetap berfungsi tanpa teknologi ini, namun mungkin akan ada penurunan besar dalam penghematan bahan bakar jika hal ini terjadi.
Sistem VVT ini terdiri dari berbagai komponen mekanis dan hidrolik untuk menciptakan efek pengangkatan katup. Beginilah cara mesin dapat merespon dengan cepat saat mobil dikemudikan. Pada saat performa mesin tidak diperlukan, Anda masih dapat mempertahankan efisiensi mesin yang tinggi.
Hamamatsu: Teknologi Variable valve Timing (VVT) bukanlah hal baru bagi
Suzuki. Mereka kini sedang berusaha berinovasi dengan menggabungkan teknologi VVT dengan mesin 2 silinder.
Suzuki GSX-R1000 terbaru sudah menggunakan teknologi VVT, namun ini masih untuk
mesin 4 silinder. Kini mereka mencoba untuk menurunkannya di mesin 2 silinder.
Berdasarkan paten terbaru, sistem VVT terbaru akan menggunakan dua profil cam, dua 'rocker arm' yang berbeda dan dua 'intake cams'. Profil bubungan pertama (profil bubungan tinggi) akan membuka katup lebih lebar, sedangkan profil bubungan kedua (profil bubungan rendah) membuka katup lebih lama.
Pengoperasian kedua cam ini memungkinkan mesin menjadi lebih agresif pada kecepatan tinggi dan lebih progresif pada kecepatan rendah. Menariknya, sistem VVT ini khusus dikembangkan untuk sepeda motor 250 cc termasuk GSX-250R dan V-Strom 250 cc. Perkembangan lebih detail mengenai pengembangan sistem VVT ini akan terungkap seiring berjalannya waktu.
Kira-kira akankah GSX-250R dengan VVT ini akan dipasarkan di Indonesia? Mengingat pasar mesin 250 cc 2 silinder ini cukup ramai dengan kehadiran motor-motor dari Honda dan Kawasaki.
Sistem Kerja & Keunggulan VVT
Teknologi VVT kerap ditemui di mobil-mobil modern. Teknologi ini membantu untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan mesin yang memanfaatkan teknologi ini.
VVT memiliki tugas mengatur pembukaan dan penutupan katup udara dan katup pembuangan. Jadi, bisa dikatakan VVT adalah katup yang bertanggung jawab untuk memungkinkan udara luar mengalir ke dalam dan untuk menggantikan emisi gas buang.
Waktu dan kecepatan membuka katup-katup ini sangat penting agar mesin dapat bekerja dengan baik. Meskipun ada kemungkinan mesin tetap berfungsi tanpa teknologi ini, namun mungkin akan ada penurunan besar dalam penghematan bahan bakar jika hal ini terjadi.
Sistem VVT ini terdiri dari berbagai komponen mekanis dan hidrolik untuk menciptakan efek pengangkatan katup. Beginilah cara mesin dapat merespon dengan cepat saat mobil dikemudikan. Pada saat performa mesin tidak diperlukan, Anda masih dapat mempertahankan efisiensi mesin yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)