medcom.id: Anjloknya penjualan Harley Davidson (HD) hingga kuartal tiga tahun ini tidak lepas dari dampak pelambatan ekomoni global. Tapi tidak dapat dipungkiri ada faktor lain yang besar pengaruhnya, terjadi perubahan selera para penggemar motor gede.
Berkat revitalisasi brand secara besar-besaran pada pertengahan '90-an, HD sukses keluar dari krisis keuangan menahun. Raksasa roda dua asal Amerika ini meraih kelompok penggemar baru, generasi baby boomer nan makmur, terutama di negara-negera emerging market. Namun kini HD diterpa krisis baru.
Menurut data Motorcycle Industry Council hingga 30 September lalu secara global penjualan HD turun 4,5% dibanding 2015. Di dalam negeri penurunannya lebih besar, mencapai 7,1%. Laba bersih sebesar USD 114 juta memang sesuai target, hanya saja periode sama tahun lalu nilainya USD 140 juta.
Sebagaimana ditulis investopedia.com penyebab menciutnya pendapat yang signifikan adalah rendahnya permintaan baru, dalam hal ini dari generasi millenial. Sedangkan saat ini generasi baby boomer yang merupakan pelanggan HD, sudah terlalu lanjut usia untuk main motor.
Sedangkan anak-anak -dan cucu- mereka yang kebanyakan tinggal di kota-kota besar tak tertarik dengan yang HD yang berat, tinggi harganya dan modelnya cenderung gitu-gitu aja. Di samping faktor gaya hidup touring ala anak HD yang tidak terlalu menarik bagi generasi millenial.
Presiden dan CEO Harley-Davidson, Matt Levatich, mengakui bahwa pasar sedang berubah. Beberapa waktu lalu dia telah mengumumkan rencana memangkas jumlah karyawan demi menekan pengeluaran rutin sebagai langkah antisipasi menghadapi krisis.
Namun sebagai pucuk pimpinan, Levatich tetap harus optimis. "Kami gembira melihat model untuk 2017 mendapat sambutan yang baik dari pelanggan. Kami yakin penjualan tahun depan tumbuh lebih baik," ujarnya dalam peluncuran mesin Milwaukee-Eight 107.
Milwaukee-Eight 107 adalah mesin dua silinder yang masing-masing memiliki dua busi dan injektor bahan bakar. Mesin yang berpendingin oli dan diklaim jauh lebih bertenaga dan efisien dibanding delapan generasi sebelumnya, namun tetap bersuara menggelegar khas HD.
Mesin generasi ke sembilan ini akan menjadi sumber tenaga untuk semua model touring 2017. Di antaranya yang populer adalah Road Glide Special, Street Glide/Street Glide Special, Road Glide, Electra Glide Ultra Classic, Road King and Freewheeler.
Masalah menurunnya penjualan sebenarnya juga menerpa pabrikan asal Jepang dan Eropa. Hanya saja mereka mensiasati dengan menyediakan pilihan model moge lebih beragam, misalnya trend scrambler & adventure banyak dilirik anak muda. Bahkan ada yang menyediakan versi murah dari model tertentu demi menjaring segmen pasar kelas menengah.
medcom.id: Anjloknya penjualan Harley Davidson (HD) hingga kuartal tiga tahun ini tidak lepas dari dampak pelambatan ekomoni global. Tapi tidak dapat dipungkiri ada faktor lain yang besar pengaruhnya, terjadi perubahan selera para penggemar motor gede.
Berkat revitalisasi brand secara besar-besaran pada pertengahan '90-an, HD sukses keluar dari krisis keuangan menahun. Raksasa roda dua asal Amerika ini meraih kelompok penggemar baru, generasi baby boomer nan makmur, terutama di negara-negera emerging market. Namun kini HD diterpa krisis baru.
Menurut data Motorcycle Industry Council hingga 30 September lalu secara global penjualan HD turun 4,5% dibanding 2015. Di dalam negeri penurunannya lebih besar, mencapai 7,1%. Laba bersih sebesar USD 114 juta memang sesuai target, hanya saja periode sama tahun lalu nilainya USD 140 juta.
Sebagaimana ditulis investopedia.com penyebab menciutnya pendapat yang signifikan adalah rendahnya permintaan baru, dalam hal ini dari generasi millenial. Sedangkan saat ini generasi baby boomer yang merupakan pelanggan HD, sudah terlalu lanjut usia untuk main motor.
Sedangkan anak-anak -dan cucu- mereka yang kebanyakan tinggal di kota-kota besar tak tertarik dengan yang HD yang berat, tinggi harganya dan modelnya cenderung
gitu-gitu aja. Di samping faktor gaya hidup touring ala anak HD yang tidak terlalu menarik bagi generasi millenial.
Presiden dan CEO Harley-Davidson, Matt Levatich, mengakui bahwa pasar sedang berubah. Beberapa waktu lalu dia telah mengumumkan rencana memangkas jumlah karyawan demi menekan pengeluaran rutin sebagai langkah antisipasi menghadapi krisis.
Namun sebagai pucuk pimpinan, Levatich tetap harus optimis. "Kami gembira melihat model untuk 2017 mendapat sambutan yang baik dari pelanggan. Kami yakin penjualan tahun depan tumbuh lebih baik," ujarnya dalam peluncuran mesin Milwaukee-Eight 107.
Milwaukee-Eight 107 adalah mesin dua silinder yang masing-masing memiliki dua busi dan injektor bahan bakar. Mesin yang berpendingin oli dan diklaim jauh lebih bertenaga dan efisien dibanding delapan generasi sebelumnya, namun tetap bersuara menggelegar khas HD.
Mesin generasi ke sembilan ini akan menjadi sumber tenaga untuk semua model touring 2017. Di antaranya yang populer adalah Road Glide Special, Street Glide/Street Glide Special, Road Glide, Electra Glide Ultra Classic, Road King and Freewheeler.
Masalah menurunnya penjualan sebenarnya juga menerpa pabrikan asal Jepang dan Eropa. Hanya saja mereka mensiasati dengan menyediakan pilihan model moge lebih beragam, misalnya trend scrambler & adventure banyak dilirik anak muda. Bahkan ada yang menyediakan versi murah dari model tertentu demi menjaring segmen pasar kelas menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
