medcom.id, Bogor: PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI) mengatakan, bahwa jagoan terbarunya Apache RTR 200 merupakan titisan motor konsep mereka, Draken. Motor ini sudah beberapa kali dipamerkan, termasuk di Indonesia.
Desain
Motor ini terinspirasi dari desain Draken yang futuristik, TVS menciptakan Apache RTR 200 dengan desain yang tak kalah menarik. Tema the beast, masih digunakan oleh TVS untuk menggambarkan ketangguhan Apache RTR.
Dimensi panjang 2.050 mm, lebar 790 mm dan tinggi 1.015 mm terlihat sangat proporsional. Ketinggian jok diatur diangka 800 mm, dengan ground clearance 180 mm.
Lampu depan berdesain tajam, terdapat lampu DRL LED yang bentuknya sepeti taring ular berbisa. Sayang penerangan lampu utama masih pakai bohlam, belum LED. Sedangkan lampu belakang sudah full LED.
Spidometer sudah full digital yang juga mampu merekam top speed, lap timer, posisi perseneling dan berfungsi juga sebagai On Board Diagnostic (OBD), jadi mekanik bisa melihat data motor dari spidometer saja.
Kemudian bentuk tangki bahan bakar pun mirip dengan Draken, besar dengan shroud tajam. Posisi fuel cap, tidak berada ditengah, melainkan agak ke sisi kanan (asimetris), unik. Bergeser kebelakang, jok model terpisah, berkesan sporty.
Fitur dan Teknologi
Motor ini punya spidometer full digital yang unik, karena bisa berfungsi sebagai OBD juga. Dilengkapi pula dengan shift light yang akan menyala saat melewati putaran mesin 8.000 rpm.
Motor ini berdiri diatas sasis double cradle split synchro stiff frame (DSSSF) yang sudah dipatenkan. Dipasangkan dengan suspensi setingan khusus dar Kayaba Jepang. Rem cakram di kedua roda mengawal traksi dari ban Pirelli Sport Demon sebagai standarnya.
Seperti halnya motor TVS lain, fitur charger tetap disematkan. Kalau di Apache RTR 200 ini, berada di bawah jok pengendara, posisinya memang agak merepotkan karena harus melepas jok dulu. Tapi motor ini jadi satu-satunya motor sport yang pakai charger.
Mesin
Dengan paduan bore x stroke 66 mm x 57,8 mm, kapasitas mesin murninya adalah 197,75 cc. Konfigurasi mesin SOHC, 4 klep, pendingin oli dengan sistem injeksi khas TVS, DFI Logic dari Bosch. Mesin ini dimodali lima gigi transmisi.
Mesin ini mampu berakselerasi 0-60 kilometer per jam dalam waktu hanya 3,9 detik. Dilengkapi pula dengan teknologi O3C (oil cooled combustion chamber). Piston dengan Nanofriks, menciptakan gaya gesek yang rendah dengan daya tahan tinggi.
Yang unik adalah knalpotnya, karena terdapat semacam tabung lagi dibawah silincer. Selain untuk mengontrol emisi, bentuk sepeti ini juga untuk menunjang performa, serta suara yang terdengar seperti big bike.
Riding Position
Dengan ketinggian jok 800 mm, pengendara berpostur 172 cm, bobot 65 kilogram mudah menjejakkan kaki. Posisi badan tak membungkuk, kendati setang menggunakan model split handle bar, atau setang jepit.
Posisi pijakan kaki juga pas, tak terlalu mundur juga tidak terlalu maju. Jalan jauh dijamin tidak cepat lelah dibagian kaki. Bentuk jok ergonomis, membantu pengendara saat cornering.
Performa
Menguji performa mesin Apachr RTR 200 tentu dengan menguji akselerasinya. Putaran bawah sampai menengah sangat cepat, karakter seperti ini yang dibutuhkan untuk perkotaan. Akselerasi menengah atas juga cepat, mudah menggapai 120 kilomter per jam.
Dengan trek yang ada, kecepatan puncak yang berhasil diraih mencapai 138 kilometer per jam. Meski ada juga rekan media lain yang sanggup mencatatkan rekor hingga 144 kilometer per jam, dalam kondisi motor standar.
Dapur pacu ini mampu hasilkan tenaga puncak 20,3 daya kuda dikitiran 9.000 rpm. Dengan torsi puncak mencapai 17,5 Nm pada 7.000 rpm. Putaran mesin dibatasi hingga diputaran 11.000 rpm.
Yang pasti, salut untuk engineering TVS yang berhasil membuat mesin minim getaran. Digeber hingga mesin meraung, getaran disetang sangat minim. Hanya saja memang sedikit terasa dijok, tapi mash daam taraf wajar.
Sasis kaku dipadu suspensi Kayaba membuat motor nurut diajak menikung kencang. Hanya saja setang terlalu ringan, jadi terkadang motor sedikit liar. Ban Pirelli Sport Demon yang sejatinya ban harian, memantapkan traksi dengan aspal.
Tinggal kencangakan komstir sedikit, ganti ban dengan kompon lunak, ganti footstep, maka motor ini sudah siap dipakai untuk cornering atau sekedar latihan di sirkuit. Urusan performa, sudah cukup untuk sekedar menjalankan hobi cornering tadi.
Harga
Dengan semua yang terdapat pada TVS Apache RTR 200 ini, harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Hanya Rp23,9 juta saja, Anda bisa mendapatkan motor sport bermesin 200 cc. Bandingkan dengan harga yang sama untuk pabrikan Jepang, hanya dapat motor sport 150 cc.
Persoalan lain adalah masalah brand, namun TMCI berani menjamin ketersediaan sparepart dengan layanan Senyum TVS seperti customer care, online sparepart, TVS home service dan member Senyum TVS.
medcom.id, Bogor: PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI) mengatakan, bahwa jagoan terbarunya Apache RTR 200 merupakan titisan motor konsep mereka, Draken. Motor ini sudah beberapa kali dipamerkan, termasuk di Indonesia.
Desain
Motor ini terinspirasi dari desain Draken yang futuristik, TVS menciptakan Apache RTR 200 dengan desain yang tak kalah menarik. Tema the beast, masih digunakan oleh TVS untuk menggambarkan ketangguhan Apache RTR.
Dimensi panjang 2.050 mm, lebar 790 mm dan tinggi 1.015 mm terlihat sangat proporsional. Ketinggian jok diatur diangka 800 mm, dengan ground clearance 180 mm.

Lampu depan berdesain tajam, terdapat lampu DRL LED yang bentuknya sepeti taring ular berbisa. Sayang penerangan lampu utama masih pakai bohlam, belum LED. Sedangkan lampu belakang sudah full LED.
Spidometer sudah
full digital yang juga mampu merekam
top speed, lap timer, posisi perseneling dan berfungsi juga sebagai
On Board Diagnostic (OBD), jadi mekanik bisa melihat data motor dari spidometer saja.

Kemudian bentuk tangki bahan bakar pun mirip dengan Draken, besar dengan shroud tajam. Posisi fuel cap, tidak berada ditengah, melainkan agak ke sisi kanan (asimetris), unik. Bergeser kebelakang, jok model terpisah, berkesan
sporty.
Fitur dan Teknologi
Motor ini punya spidometer full digital yang unik, karena bisa berfungsi sebagai OBD juga. Dilengkapi pula dengan shift light yang akan menyala saat melewati putaran mesin 8.000 rpm.
Motor ini berdiri diatas sasis
double cradle split synchro stiff frame (DSSSF) yang sudah dipatenkan. Dipasangkan dengan suspensi setingan khusus dar Kayaba Jepang. Rem cakram di kedua roda mengawal traksi dari ban Pirelli Sport Demon sebagai standarnya.

Seperti halnya motor TVS lain, fitur
charger tetap disematkan. Kalau di Apache RTR 200 ini, berada di bawah jok pengendara, posisinya memang agak merepotkan karena harus melepas jok dulu. Tapi motor ini jadi satu-satunya motor sport yang pakai
charger.
Mesin
Dengan paduan bore x stroke 66 mm x 57,8 mm, kapasitas mesin murninya adalah 197,75 cc. Konfigurasi mesin SOHC, 4 klep, pendingin oli dengan sistem injeksi khas TVS, DFI Logic dari Bosch. Mesin ini dimodali lima gigi transmisi.
Mesin ini mampu berakselerasi 0-60 kilometer per jam dalam waktu hanya 3,9 detik. Dilengkapi pula dengan teknologi O3C (oil cooled combustion chamber). Piston dengan Nanofriks, menciptakan gaya gesek yang rendah dengan daya tahan tinggi.

Yang unik adalah knalpotnya, karena terdapat semacam tabung lagi dibawah silincer. Selain untuk mengontrol emisi, bentuk sepeti ini juga untuk menunjang performa, serta suara yang terdengar seperti big bike.
Riding Position
Dengan ketinggian jok 800 mm, pengendara berpostur 172 cm, bobot 65 kilogram mudah menjejakkan kaki. Posisi badan tak membungkuk, kendati setang menggunakan model
split handle bar, atau setang jepit.
Posisi pijakan kaki juga pas, tak terlalu mundur juga tidak terlalu maju. Jalan jauh dijamin tidak cepat lelah dibagian kaki. Bentuk jok ergonomis, membantu pengendara saat
cornering.
Performa
Menguji performa mesin Apachr RTR 200 tentu dengan menguji akselerasinya. Putaran bawah sampai menengah sangat cepat, karakter seperti ini yang dibutuhkan untuk perkotaan. Akselerasi menengah atas juga cepat, mudah menggapai 120 kilomter per jam.
Dengan trek yang ada, kecepatan puncak yang berhasil diraih mencapai 138 kilometer per jam. Meski ada juga rekan media lain yang sanggup mencatatkan rekor hingga 144 kilometer per jam, dalam kondisi motor standar.
Dapur pacu ini mampu hasilkan tenaga puncak 20,3 daya kuda dikitiran 9.000 rpm. Dengan torsi puncak mencapai 17,5 Nm pada 7.000 rpm. Putaran mesin dibatasi hingga diputaran 11.000 rpm.

Yang pasti, salut untuk engineering TVS yang berhasil membuat mesin minim getaran. Digeber hingga mesin meraung, getaran disetang sangat minim. Hanya saja memang sedikit terasa dijok, tapi mash daam taraf wajar.
Sasis kaku dipadu suspensi Kayaba membuat motor nurut diajak menikung kencang. Hanya saja setang terlalu ringan, jadi terkadang motor sedikit liar. Ban Pirelli Sport Demon yang sejatinya ban harian, memantapkan traksi dengan aspal.
Tinggal kencangakan komstir sedikit, ganti ban dengan kompon lunak, ganti footstep, maka motor ini sudah siap dipakai untuk cornering atau sekedar latihan di sirkuit. Urusan performa, sudah cukup untuk sekedar menjalankan hobi cornering tadi.
Harga
Dengan semua yang terdapat pada TVS Apache RTR 200 ini, harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Hanya Rp23,9 juta saja, Anda bisa mendapatkan motor sport bermesin 200 cc. Bandingkan dengan harga yang sama untuk pabrikan Jepang, hanya dapat motor sport 150 cc.
Persoalan lain adalah masalah brand, namun TMCI berani menjamin ketersediaan sparepart dengan layanan Senyum TVS seperti customer care, online sparepart, TVS home service dan member Senyum TVS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)