Jakarta: Yamaha berencana mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 untuk aktivitas bisnisnya. Mereka kemudian berusaha untuk beralih ke 100 persen penggunaan sumber daya yang berkelanjutan dengan secara aktif mengadopsi dan menggunakan lebih banyak bahan ramah lingkungan dan daur ulang.
Para insinyur sepeda motor dari Jepang itu mengadopsi aluminium dan plastik polipropilen (PP) daur ulang untuk produksi sepeda motor. Kedua material ini menjadi kunci dalam pembuatan sepeda motor.
Aluminium adalah salah satu bahan baku terpenting dalam pembuatan sepeda motor dan suku cadangnya, menyumbang sekitar 12-31 persen dari total berat kendaraan. Jadi pengadopsian bahan ramah lingkungan dan bahan daur ulang untuk sepeda motor adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif untuk mengurangi emisi CO2, mulai dari bagian pembuatan bahan mentah pada proses produksi sepeda motor.
Melalui pengembangan teknologi produksi dan rekayasa sepeda motor, perusahaan secara aktif mendorong penggunaan aluminium daur ulang. Sejak saat itu, penggunaan bahan daur ulang secara bertahap meningkat hingga saat ini mencakup sekitar 80 persen aluminium yang digunakan diseluruh perusahaan.
Baca Juga:
Ikuti G7, Jepang Blokir Ekspor Mobil Bekas Ke Rusia
Selain itu, mereka juga berhasil mengembangkan plastik PP daur ulang ramah lingkungan yang akan diterapkan pada model tahun 2023 dan ditujukan untuk pasar ASEAN. Plastik ini dibuat hanya dari bahan pre-consumer, seperti purging compound (bahan pembersih mesin) dan sisa yang dihasilkan dalam proses produksi bahan kimia dan cetakan (molding).
Dibandingkan dengan bahan PP daur ulang konvensional, alternatif yang dikembangkan ini dapat meningkatkan kekuatan suku cadang dan tetap mempertahankan desain yang dapat digunakan untuk cetakan body samping motor dan fenders (spakbor).
Kedepannya, seiring meningkatnya penggunaan plastik PP daur ulang yang ramah lingkungan ini, rival Honda dan Suzuki ini berencana untuk lebih meningkatkan rasio penggunaan bahan daur ulang tersebut di sepeda motor, serta secara bertahap mengadopsinya di kategori produk lainnya.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berkomitmen untuk mencapai Net Zero Carbon (Carbon Neutral) pada tahun 2035. Untuk itu pabrikan merek berlogo Garpu Tala di Indonesia selalu berusaha menyelaraskan semua aktivitas dengan lingkungan, melalui ragam inisiatif termasuk inovasi teknologi pada produk, proses produksi dan bahan baku yang lebih ramah lingkungan. Seperti pada penggunaan ratusan plastik PP daur ulang yang digunakan pada motor produksi mulai dari tahun 2023.
Jakarta: Yamaha berencana mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 untuk aktivitas bisnisnya. Mereka kemudian berusaha untuk beralih ke 100 persen penggunaan sumber daya yang berkelanjutan dengan secara aktif mengadopsi dan menggunakan lebih banyak bahan ramah lingkungan dan daur ulang.
Para insinyur sepeda motor dari Jepang itu mengadopsi aluminium dan plastik polipropilen (PP) daur ulang untuk produksi sepeda motor. Kedua material ini menjadi kunci dalam pembuatan sepeda motor.
Aluminium adalah salah satu bahan baku terpenting dalam pembuatan sepeda motor dan suku cadangnya, menyumbang sekitar 12-31 persen dari total berat kendaraan. Jadi pengadopsian bahan ramah lingkungan dan bahan daur ulang untuk sepeda motor adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif untuk mengurangi emisi CO2, mulai dari bagian pembuatan bahan mentah pada proses produksi sepeda motor.
Melalui pengembangan teknologi produksi dan rekayasa sepeda motor, perusahaan secara aktif mendorong penggunaan aluminium daur ulang. Sejak saat itu, penggunaan bahan daur ulang secara bertahap meningkat hingga saat ini mencakup sekitar 80 persen aluminium yang digunakan diseluruh perusahaan.
Baca Juga:
Ikuti G7, Jepang Blokir Ekspor Mobil Bekas Ke Rusia
Selain itu, mereka juga berhasil mengembangkan plastik PP daur ulang ramah lingkungan yang akan diterapkan pada model tahun 2023 dan ditujukan untuk pasar ASEAN. Plastik ini dibuat hanya dari bahan pre-consumer, seperti purging compound (bahan pembersih mesin) dan sisa yang dihasilkan dalam proses produksi bahan kimia dan cetakan (molding).
Dibandingkan dengan bahan PP daur ulang konvensional, alternatif yang dikembangkan ini dapat meningkatkan kekuatan suku cadang dan tetap mempertahankan desain yang dapat digunakan untuk cetakan body samping motor dan fenders (spakbor).
Kedepannya, seiring meningkatnya penggunaan plastik PP daur ulang yang ramah lingkungan ini, rival Honda dan Suzuki ini berencana untuk lebih meningkatkan rasio penggunaan bahan daur ulang tersebut di sepeda motor, serta secara bertahap mengadopsinya di kategori produk lainnya.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berkomitmen untuk mencapai Net Zero Carbon (Carbon Neutral) pada tahun 2035. Untuk itu pabrikan merek berlogo Garpu Tala di Indonesia selalu berusaha menyelaraskan semua aktivitas dengan lingkungan, melalui ragam inisiatif termasuk inovasi teknologi pada produk, proses produksi dan bahan baku yang lebih ramah lingkungan. Seperti pada penggunaan ratusan plastik PP daur ulang yang digunakan pada motor produksi mulai dari tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)