Jakarta: Juara dunia Jetski kelas Pro Superstock untuk kategori Close Course (sirkuit), Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar ternyata menganggap bahwa penggunaan helm di ajang balap tersebut bukan hanya penting. Namun lebih dari itu, juga meliputi soal kenyamanan.
Baik Aero atau pun Aqsa yang hari ini mengikuti race Jet Racer World Championship 2019 di Ancol untuk kategori Enduro Race, keduanya melihat bahwa kenyamanan adalah hal utama. Mengingat selama balapan, bukan hanya soal perlindungan saja yang utama. Kalau tak merasa nyaman, hasil balap bisa kurang maksimal.
"Peran helm untuk ajang balap ini adalah sangat vital. Saya sebagai pembalap di ajang ini tentu tak ingin mengambil risiko untuk tak menggunakan helm berkualitas. Tapi selain itu, ada juga hal yang membuat pemilihan helm jadi lebih krusial, yaitu soal kenyamanan dan desain," ujar Aero yang saat ini disokong penuh oleh Arai Indonesia (Prime Gear).
Menurutnya, dulu Ia punya banyak pertimbangan tentang penggunaan helm untuk kenyamanan dan desain. Dulu Ia pernah menggunakan Arai sebelum menggunakan Bell. Tapi ketika mencari sokongan penuh secara teknis, Arai dianggap mampu menghadirkan soal itu.
"Dulu saya kurang suka desain Arai yang terlalu membulat. Tapi sekarang desainnya ditambah aksesoris beberapa bagian yang membuat sistem aerodinamikanya tak lagi kaku dan jadul. Bentuk dan bagian utamanya tetap membulat untuk alasan safety pembalap, penambahan komponen aksesoris itu bisa hancur kalau terjadi benturan. Sehingga bentuknya tetap membulat."
Bagian lain yang cukup disenangi Aero adalah fitting di kepala untuk optimalisasi penggunaan helm. Ia menegaskan bahwa helm dengan tipe VX-IV Cross ini cheek padding (busa pipi)-nya menjulur sampai ke depan. Sehingga perlindungan untuk bagian rahang pun terkesan menyeluruh. Ia menambahkan dua layer busa di bagian pipi untuk membuatnya lebih nyaman.
Dipilihnya Aero dan Aqsa oleh Prime Gears, tak lain karena memang prestasi kedua jet racer Indonesia yang kini berdomisili di Amerika itu memang cukup baik. Ia jadi juara dunia di 2010 dan 2014 serta beberapa kali meraih hasil bagus di beberapa ajang balap jet ski dunia.
"Kami sudah lama melirik dua pembalap itu. Tapi baru kali ini kami secara resmi mendukungnya secara penuh dan ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Yang jelas Arai Indonesia akan selalu mendukung pembalap berprestasi di ajang dunia seperti mereka," pungkas Direktur Utama, Prime Gears, Eric Saputra.
Sayangnya, di kategori Enduro untuk seri balap Indonesia ini, Aero dan Aqsa mengalami masalah teknis. Sehingga Ia harus puas di urutan ketiga dan keempat sehari sebelumnya.
Jakarta: Juara dunia Jetski kelas Pro Superstock untuk kategori Close Course (sirkuit), Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar ternyata menganggap bahwa penggunaan helm di ajang balap tersebut bukan hanya penting. Namun lebih dari itu, juga meliputi soal kenyamanan.
Baik Aero atau pun Aqsa yang hari ini mengikuti race Jet Racer World Championship 2019 di Ancol untuk kategori Enduro Race, keduanya melihat bahwa kenyamanan adalah hal utama. Mengingat selama balapan, bukan hanya soal perlindungan saja yang utama. Kalau tak merasa nyaman, hasil balap bisa kurang maksimal.
"Peran helm untuk ajang balap ini adalah sangat vital. Saya sebagai pembalap di ajang ini tentu tak ingin mengambil risiko untuk tak menggunakan helm berkualitas. Tapi selain itu, ada juga hal yang membuat pemilihan helm jadi lebih krusial, yaitu soal kenyamanan dan desain," ujar Aero yang saat ini disokong penuh oleh Arai Indonesia (Prime Gear).
Menurutnya, dulu Ia punya banyak pertimbangan tentang penggunaan helm untuk kenyamanan dan desain. Dulu Ia pernah menggunakan Arai sebelum menggunakan Bell. Tapi ketika mencari sokongan penuh secara teknis, Arai dianggap mampu menghadirkan soal itu.
"Dulu saya kurang suka desain Arai yang terlalu membulat. Tapi sekarang desainnya ditambah aksesoris beberapa bagian yang membuat sistem aerodinamikanya tak lagi kaku dan jadul. Bentuk dan bagian utamanya tetap membulat untuk alasan safety pembalap, penambahan komponen aksesoris itu bisa hancur kalau terjadi benturan. Sehingga bentuknya tetap membulat."
Bagian lain yang cukup disenangi Aero adalah fitting di kepala untuk optimalisasi penggunaan helm. Ia menegaskan bahwa helm dengan tipe VX-IV Cross ini cheek padding (busa pipi)-nya menjulur sampai ke depan. Sehingga perlindungan untuk bagian rahang pun terkesan menyeluruh. Ia menambahkan dua layer busa di bagian pipi untuk membuatnya lebih nyaman.
Dipilihnya Aero dan Aqsa oleh Prime Gears, tak lain karena memang prestasi kedua jet racer Indonesia yang kini berdomisili di Amerika itu memang cukup baik. Ia jadi juara dunia di 2010 dan 2014 serta beberapa kali meraih hasil bagus di beberapa ajang balap jet ski dunia.
"Kami sudah lama melirik dua pembalap itu. Tapi baru kali ini kami secara resmi mendukungnya secara penuh dan ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Yang jelas Arai Indonesia akan selalu mendukung pembalap berprestasi di ajang dunia seperti mereka," pungkas Direktur Utama, Prime Gears, Eric Saputra.
Sayangnya, di kategori Enduro untuk seri balap Indonesia ini, Aero dan Aqsa mengalami masalah teknis. Sehingga Ia harus puas di urutan ketiga dan keempat sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
