Buriram: Konfgurasi pembalap nasional di ajang Asia Road Racing Champhionship (ARRC) 2018 berubah drastis. Tahun lalu, dominasi Gerry Salim begitu kental, namun tahun ini dominasi para pembalap Honda mendapat persaingan ketat dari Yamaha dan Kawasaki. Pada seri pembuka di Thailand (3-4/3/2018) pertarungan para pembalap lebih keras.
Mario Suryo Aji, bocah 13 tahun jadi perbincangan di kelas Asia Production 250 (AP250). Dirinya sempat jadi tercepat saat sesi latihan dan finish kedua pada race pertama.
Bocah bertubuh mungil ini mendapat pelajaran berharga di race kedua usai dirinya dihukum turun lima peringkat karena keluar lintasan (exceeding track limits). Alhasil Mario finish di urutan 10.
Pada kelas ini, tiga Honda seluruhnya mampu meramaikan baris terdepan. Persaingan ketat dengan jarak yang tipis memang bisa mengubah prediksi pemenang hingga garis akhir.
Sementara kelas Supersport 600 (SS600), Andi Gilang harus kembali beradaptasi setelah dua tahun membesut motor 250 cc di CEV Moto3 Junior Championship. Sempat keteteran di race pertama, Gilang bisa finish di posisi enam. Irfan Ardiansyah malah berada di posisi 10.
"Banyak pengalaman baru, saya sering overspeed memasuki tikungan. Namun secara umum saya mendapat kemajuan, dan start lebih baik dibanding hari pertama," kata Gilang.
Semoga seri kedua di Australia bisa lebih baik lagi.
Buriram: Konfgurasi pembalap nasional di ajang Asia Road Racing Champhionship (ARRC) 2018 berubah drastis. Tahun lalu, dominasi Gerry Salim begitu kental, namun tahun ini dominasi para pembalap Honda mendapat persaingan ketat dari Yamaha dan Kawasaki. Pada seri pembuka di Thailand (3-4/3/2018) pertarungan para pembalap lebih keras.
Mario Suryo Aji, bocah 13 tahun jadi perbincangan di kelas Asia Production 250 (AP250). Dirinya sempat jadi tercepat saat sesi latihan dan finish kedua pada race pertama.
Bocah bertubuh mungil ini mendapat pelajaran berharga di race kedua usai dirinya dihukum turun lima peringkat karena keluar lintasan (exceeding track limits). Alhasil Mario finish di urutan 10.

Pada kelas ini, tiga Honda seluruhnya mampu meramaikan baris terdepan. Persaingan ketat dengan jarak yang tipis memang bisa mengubah prediksi pemenang hingga garis akhir.
Sementara kelas Supersport 600 (SS600), Andi Gilang harus kembali beradaptasi setelah dua tahun membesut motor 250 cc di CEV Moto3 Junior Championship. Sempat keteteran di race pertama, Gilang bisa finish di posisi enam. Irfan Ardiansyah malah berada di posisi 10.
"Banyak pengalaman baru, saya sering
overspeed memasuki tikungan. Namun secara umum saya mendapat kemajuan, dan start lebih baik dibanding hari pertama," kata Gilang.
Semoga seri kedua di Australia bisa lebih baik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)