Jakarta: Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mendapatkan hibah 10 unit sepeda motor listrik BS Elektrik dari Ketua MPR, Bambang Soesatyo. Skuter matik ini nantinya akan digunakan sebagai pendukung berbagai kegiatan operasional kemiliteran dengan berbasis kendaraan listrik.
Bambang Soesatyo menjelaskan langkah ini diharapkan juga dapat menggerakan masyarakat untuk bermigrasi dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke bermotor listrik. Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik di dunia kemiliteran sudah biasa dan diadopsi berbagai pasukan di negara lain.
Kendaraan listrik memiliki keunggulan untuk dipakai sebagai kendaraan operasional militer. Antara lain karena suara mesin yang senyap, bisa digunakan dalam segala cuaca dan medan, ringan dan mudah bermanuver, serta tidak menghasilkan panas berlebih," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet dikutip dari situs resmi MPR.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menyebutkan juga BS Elektrik merupakan kendaraan motor listrik yang diproduksi di Surabaya, Jawa Timur. Selain ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara, BS Elektrik juga ramah 'kantong' karena harga jualnya yang sangat terjangkau, di bawah Rp10 juta.
"Walaupun bermotor listrik, kecepatannya tidak kalah dengan motor konvensional, bisa mencapai 45 - 60 Km/jam. Kebutuhan chargingnya tidak terlalu memakan waktu, cukup 6-8 jam baterai sudah terisi penuh. Jadi bisa diisi malam hari, pagi harinya bisa digunakan kembali untuk menunjang aktivitas masyarakat," jelas Bamsoet.
Bamsoet juga menerangkan hibah 10 unit BS Elektrik kepada Kostrad tersebut juga sebagai dukungan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang menargetkan jumlah sepeda motor listrik di Indonesia pada tahun 2025 bisa menembus 2 juta unit, dan pada tahun 2030 mencapai 13 juta unit. Fokus pemerintah mempercepat migrasi sepeda motor listrik sangat tepat. Mengingat dari sekitar 149,7 juta unit kendaraan yang ada di Indonesia, sebanyak 119 - 133 juta unit diantaranya merupakan sepeda motor. Diperkirakan setiap tahunnya, 1 unit sepeda motor menghabiskan sekitar Rp 3,7 juta hingga Rp 5 juta subsidi BBM.
"Target 2 juta hingga 13 juta unit sepeda motor listrik sangat mudah direalisasikan. Mengingat pangsa pasarnya sangat luas, dari jumlah ojek online (Ojol) saja sudah mencapai sekitar 4 juta pengemudi. Pemerintah bisa bekerjasama dengan pengemudi ojol, berikan mereka sepeda motor listrik yang layak pakai, dengan cicilan yang tidak memberatkan," pungkas Bamsoet.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di