Jakarta: Menjalankan bisnis, apapun bidangnya harus adaptif dengan situasi pasar. Jurus klasik itu pun yang dipraktikkan Effendy Hidajat. Ketika pasar sepeda motor Suzuki tak lagi bergairah, ia mulai menggeber bisnis dengan brand lain.
Effendy melakoni bisnis dealer sepeda motor Suzuki selama belasan tahun. Kemudian kini dia pun merambah merek KTM di Kalimalang sebagai salah satu unit bisnisnya.
"Dari dulu saya sudah berbisnis dealer sepeda motor Suzuki, dan memiliki beberapa dealer di berbagai daerah. Kini Penjualan Suzuki mulai menurun, dan dealer Suzuki saya mulai berkurang. Kini dealer Suzuki Kalimalang saya ubah menjadi dealer KTM Kalimalang," cerita Operations Director PT Ivan Djaja Motor, Effendy Hidajat di dealer KTM Kalimalang.
Menurutnya selama beberapa tahun silam, dia sempat merasakan jayanya penjualan sepeda motor Suzuki. Sehingga dia sempat memiliki lebih dari satu dealer sepeda motor. Namun kondisi penjualan Suzuki yang terus menurun, memaksanya untuk memutar otak dan mengurangi dealer Suzuki hanya menjadi satu unit saja.
"Sekitar beberapa tahun lalu saya dikenalkan dengan perwakilan Penta Jaya Laju Motor (agen pemegang merek KTM), kemudian prospek ini saya lihat cukup baik dan akhirnya membuka dealer KTM Kalimalang untuk menggantikan dealer Suzuki yang sudah tutup. Saya melihat Suzuki dan KTM memiliki perbedaan yang cukup signifikan, seperti segmennya berbeda di mana Suzuki dulu memasarkan sepeda motor di bawah Rp40 juta, sedangkan KTM segmen premium dengan Rp40 juta ke atas," sambungnya.
Effendy Hidajat (dua dari kanan) saat berbuka puasa bersama Journalist Vario Owners Community (NAVARO). NAVARO
Selama dua tahun sudah berbisnis dealer KTM, pria murah senyum ini mengakui bahwa penjualan sepeda motor KTM di Indonesia belum maksimal. Dia menyebutkan bahwa penjualan nasional KTM di 2018 baru berkisaran 2.000 unit.
"Kalau penjualan masih fluktuatif per bulannya. Kalau ada pameran seperti Indonesia International Motor Show (IIMS), Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), atau PRJ bisa mencapai 10-20 unit per bulan. Sedangkan kalau tidak ada acara, kurang dari 10 unit per bulan. Kita ini ikut arahan Penta Jaya Laju Motor, lebih baik jika lebih Penta bisa melakukan lebih banyak kegiatan atau program promo untuk meningkatkan penjualan," saran Effendy Hidajat.
Agar bisa bertahan dan menarik banyak orang berkunjung ke dealer KTM Kalimalang, Effendy Hidajat memasang trik dengan RSV Helmet untuk membuka toko di belakang dealer KTM Kalimalang. Cara ini dilakukan agar banyak orang semakin banyak berkunjung ke dealer dari yang sekadar melihat helm hingga akhirnya melihat-lihat sepeda motor.
Kemudian sejak IIMS 2019, KTM Kalimalang mendapatkan izin untuk memasarkan model-model enduro dan trail. Untuk harganya juga bervariasi mulai dari Rp66,5 juta hingga Rp186,5 juta (tergantung model, jenis, dan sudah termasuk pajak).
“Pokoknya proyek ini harus jalan terus dan jadi. Masih banyak orang tahunya KTM merupakan motor Tiongkok, padahal dari Austria. Ini menjadi salah satu tugas saya untuk menginformasikan hal-hal yang benar mengenai KTM dan sekaligus meningkatkan brand awareness KTM di Indonesia. Apalagi dukungan promosi dari dari APM belum maksimal,” tambah pria yang doyan touring ini
Jakarta: Menjalankan bisnis, apapun bidangnya harus adaptif dengan situasi pasar. Jurus klasik itu pun yang dipraktikkan Effendy Hidajat. Ketika pasar sepeda motor Suzuki tak lagi bergairah, ia mulai menggeber bisnis dengan brand lain.
Effendy melakoni bisnis dealer sepeda motor Suzuki selama belasan tahun. Kemudian kini dia pun merambah merek KTM di Kalimalang sebagai salah satu unit bisnisnya.
"Dari dulu saya sudah berbisnis dealer sepeda motor Suzuki, dan memiliki beberapa dealer di berbagai daerah. Kini Penjualan Suzuki mulai menurun, dan dealer Suzuki saya mulai berkurang. Kini dealer Suzuki Kalimalang saya ubah menjadi dealer KTM Kalimalang," cerita Operations Director PT Ivan Djaja Motor, Effendy Hidajat di dealer KTM Kalimalang.
Menurutnya selama beberapa tahun silam, dia sempat merasakan jayanya penjualan sepeda motor Suzuki. Sehingga dia sempat memiliki lebih dari satu dealer sepeda motor. Namun kondisi penjualan Suzuki yang terus menurun, memaksanya untuk memutar otak dan mengurangi dealer Suzuki hanya menjadi satu unit saja.
"Sekitar beberapa tahun lalu saya dikenalkan dengan perwakilan Penta Jaya Laju Motor (agen pemegang merek KTM), kemudian prospek ini saya lihat cukup baik dan akhirnya membuka dealer KTM Kalimalang untuk menggantikan dealer Suzuki yang sudah tutup. Saya melihat Suzuki dan KTM memiliki perbedaan yang cukup signifikan, seperti segmennya berbeda di mana Suzuki dulu memasarkan sepeda motor di bawah Rp40 juta, sedangkan KTM segmen premium dengan Rp40 juta ke atas," sambungnya.
Effendy Hidajat (dua dari kanan) saat berbuka puasa bersama Journalist Vario Owners Community (NAVARO). NAVARO
Selama dua tahun sudah berbisnis dealer KTM, pria murah senyum ini mengakui bahwa penjualan sepeda motor KTM di Indonesia belum maksimal. Dia menyebutkan bahwa penjualan nasional KTM di 2018 baru berkisaran 2.000 unit.
"Kalau penjualan masih fluktuatif per bulannya. Kalau ada pameran seperti Indonesia International Motor Show (IIMS), Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), atau PRJ bisa mencapai 10-20 unit per bulan. Sedangkan kalau tidak ada acara, kurang dari 10 unit per bulan. Kita ini ikut arahan Penta Jaya Laju Motor, lebih baik jika lebih Penta bisa melakukan lebih banyak kegiatan atau program promo untuk meningkatkan penjualan," saran Effendy Hidajat.
Agar bisa bertahan dan menarik banyak orang berkunjung ke dealer KTM Kalimalang, Effendy Hidajat memasang trik dengan RSV Helmet untuk membuka toko di belakang dealer KTM Kalimalang. Cara ini dilakukan agar banyak orang semakin banyak berkunjung ke dealer dari yang sekadar melihat helm hingga akhirnya melihat-lihat sepeda motor.
Kemudian sejak IIMS 2019, KTM Kalimalang mendapatkan izin untuk memasarkan model-model enduro dan trail. Untuk harganya juga bervariasi mulai dari Rp66,5 juta hingga Rp186,5 juta (tergantung model, jenis, dan sudah termasuk pajak).
“Pokoknya proyek ini harus jalan terus dan jadi. Masih banyak orang tahunya KTM merupakan motor Tiongkok, padahal dari Austria. Ini menjadi salah satu tugas saya untuk menginformasikan hal-hal yang benar mengenai KTM dan sekaligus meningkatkan brand awareness KTM di Indonesia. Apalagi dukungan promosi dari dari APM belum maksimal,” tambah pria yang doyan touring ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)