medcom.id, Jakarta: Prasetyo Edi Marsudi dan Sadikin Aksa akhirnya berdamai. Keduanya sepakat untuk mengakhiri perselisihan yang sudah terjadi sejak Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada Desember 2015.
Akhir dari perselisihan ditandai dengan kesepakatan yang dibuat pada Kamis 13 Oktober.
"Ini lanjutan dari kesepakatan-kesepakatan sebelumnya. Kesepakatan akhir terjadi pada 13 Oktober 2016," ujar Ketua Umum IMI, Sadikin Aksa, Senin (17/10/2016).
Sebagai informasi. Munas IMI ke-8 pada Desember 2015 kisruh. Ujungnya, ada 13 Pengurus Provisnsi (Pengprov) memutuskan walk out (WO) dari ruang Musyarawah nasional (Munas).
Kubu Prasetyo Edi Marsudi dan 13 Pengprov IMI mencium aroma tidak sehat pada acara Munas IMI ke-8 ini. Salah satunya terkait mengubah sistem pemilihan. Biasanya proses pemilih dilakukan secara tertutup. Namun mendadak berubah menjadi pemilihan terbuka pada Munas IMI ke-8.
Perselisihan itu sudah usai. Kini, Prasetyo menegaskan akan mendukung IMI secara penuh. Khususnya di bawah kepemimpinan Sadikin Aksa. "Saya mendukung Sadikin Aksa untuk membangun dan mengurus IMI sampai 2020," terangnya.
Situasi ini ditanggapi Sadikin Aksa secara positif. Buktinya, ia berjanji siap menerima masukan dari berbagai pihak.
"Saya tidak boleh berpikir untuk kepentingan pribadi dan tidak membedakan kelompok Prasetyo dengan kelompok saya," lanjut Sadikin.
Selanjutnya, program IMI adalah rapat kerja nasional (rakernas) bersama ketua pengurus provinsi seluruh Indonesia di Jawa Barat. Salah satu agendanya adalah membahas persiapan kalender balap 2017.
medcom.id, Jakarta: Prasetyo Edi Marsudi dan Sadikin Aksa akhirnya berdamai. Keduanya sepakat untuk mengakhiri perselisihan yang sudah terjadi sejak Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada Desember 2015.
Akhir dari perselisihan ditandai dengan kesepakatan yang dibuat pada Kamis 13 Oktober.
"Ini lanjutan dari kesepakatan-kesepakatan sebelumnya. Kesepakatan akhir terjadi pada 13 Oktober 2016," ujar Ketua Umum IMI, Sadikin Aksa, Senin (17/10/2016).
Sebagai informasi. Munas IMI ke-8 pada Desember 2015 kisruh. Ujungnya, ada 13 Pengurus Provisnsi (Pengprov) memutuskan
walk out (WO) dari ruang Musyarawah nasional (Munas).
Kubu Prasetyo Edi Marsudi dan 13 Pengprov IMI mencium aroma tidak sehat pada acara Munas IMI ke-8 ini. Salah satunya terkait mengubah sistem pemilihan. Biasanya proses pemilih dilakukan secara tertutup. Namun mendadak berubah menjadi pemilihan terbuka pada Munas IMI ke-8.
Perselisihan itu sudah usai. Kini, Prasetyo menegaskan akan mendukung IMI secara penuh. Khususnya di bawah kepemimpinan Sadikin Aksa. "Saya mendukung Sadikin Aksa untuk membangun dan mengurus IMI sampai 2020," terangnya.
Situasi ini ditanggapi Sadikin Aksa secara positif. Buktinya, ia berjanji siap menerima masukan dari berbagai pihak.
"Saya tidak boleh berpikir untuk kepentingan pribadi dan tidak membedakan kelompok Prasetyo dengan kelompok saya," lanjut Sadikin.
Selanjutnya, program IMI adalah rapat kerja nasional (rakernas) bersama ketua pengurus provinsi seluruh Indonesia di Jawa Barat. Salah satu agendanya adalah membahas persiapan kalender balap 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HIL)