Jakarta: Kehadiran industri otomotif di Indonesia berdampak kepada banyak pihak. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) pun kebagian durian runtuh dari perkembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air belakangan ini.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki, mengatakan industri kendaraan listrik mampu menciptakan ekonomi baru dan peluang besar bagi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang inovatif. Dia menilai pelaku UMKM bisa terlibat dalam rantai pasok ekosistem kendaraan listrik baik sebagai penyedia suku cadang, distributor, dealer, penyedia layanan pengisian daya, bengkel konversi kendaraan listrik, dan berbagai turunan usaha lainnya.
"EV mampu menciptakan ekonomi baru sehingga harus ditumbuhkan untuk menciptakan lapangan kerja. Karena selama ini, sebanyak 97 persen lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro informal. EV menjadi ekonomi baru setelah industri kelapa sawit yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi nasional," kata Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Kamis
"Saya dari awal meyakini industri EV akan mengubah struktur industri otomotif dunia, termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia punya market besar. Bahkan bukan tidak mungkin, nantinya pedagang es krim, pedagang bakso dan sate tak lagi pakai gerobak, tapi pakai motor listrik," ucapnya.
Pertumbuhan Masif Kendaraan Listrik
Optimisme Teten didukung pertumbuhan industri kendaraan listrik, di mana tiga tahun terakhir sudah terdapat 58 merek yang memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Bahkan di antaranya memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60 persen, lebih tinggi dari aturan TKDN sebesar 40 persen.
"Karena penyediaan bukan hanya ke lembaga Pemerintahan tetapi juga secara perorangan. Kami mendukung lingkungan yang lebih baik. Serta memunculkan lebih banyak lagi pelaku UMKM, di mana nanti kebutuhan sparepart-nya diproduksi dengan konsep rantai pasok. Saya optimistis kita bisa bersaing dengan brand besar dari luar negeri, baik dari sisi harga maupun kualitas," bebernya.
Jakarta: Kehadiran
industri otomotif di Indonesia berdampak kepada banyak pihak. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) pun kebagian durian runtuh dari perkembangan industri
kendaraan listrik di Tanah Air belakangan ini.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki, mengatakan industri kendaraan listrik mampu menciptakan ekonomi baru dan peluang besar bagi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang inovatif. Dia menilai pelaku UMKM bisa terlibat dalam rantai pasok ekosistem kendaraan listrik baik sebagai penyedia suku cadang, distributor, dealer, penyedia layanan pengisian daya, bengkel konversi kendaraan listrik, dan berbagai turunan usaha lainnya.
"EV mampu menciptakan ekonomi baru sehingga harus ditumbuhkan untuk menciptakan lapangan kerja. Karena selama ini, sebanyak 97 persen lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro informal. EV menjadi ekonomi baru setelah industri kelapa sawit yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi nasional," kata Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Kamis
"Saya dari awal meyakini industri EV akan mengubah struktur industri otomotif dunia, termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia punya market besar. Bahkan bukan tidak mungkin, nantinya pedagang es krim, pedagang bakso dan sate tak lagi pakai gerobak, tapi pakai motor listrik," ucapnya.
Pertumbuhan Masif Kendaraan Listrik
Optimisme Teten didukung pertumbuhan industri kendaraan listrik, di mana tiga tahun terakhir sudah terdapat 58 merek yang memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Bahkan di antaranya memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60 persen, lebih tinggi dari aturan TKDN sebesar 40 persen.
"Karena penyediaan bukan hanya ke lembaga Pemerintahan tetapi juga secara perorangan. Kami mendukung lingkungan yang lebih baik. Serta memunculkan lebih banyak lagi pelaku UMKM, di mana nanti kebutuhan sparepart-nya diproduksi dengan konsep rantai pasok. Saya optimistis kita bisa bersaing dengan brand besar dari luar negeri, baik dari sisi harga maupun kualitas," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)