Jakarta: Yamaha Nmax merupakan salah satu model yang cukup populer di Indonesia, dan merupakan skuter matik (skutik) asli buatan Indonesia. Selain di dalam negeri, Nmax juga dipasarkan ke berbagai daerah dan bahkan sampai ke Jepang.
Sayangnya untuk pasar yang ada di Negeri Matahari Terbit tersebut masih menggunakan model yang lama, belum dilengkapi dengan fitur Connected. Meski demikian, harga yang ditawarkan di sana jauh melebihi harga pasaran di Indonesia.
Di Jepang, rival Honda PCX ini dihargai JPY (Yen) 385 ribu atau sekitar Rp 54,5 jutaan. Sebagai perbandingan saja untuk All New Nmax Connected/ABS yang lebih canggih dan kaya fitur di dalam negeri dihargai cuma Rp 33,7 jutaan (on the road DKI Jakarta), atau berselisih Rp 20,8 juta.
Kalau kita membandingkan Nmax generasi sebelumnya di Indonesia dengan yang ada di pasar Jepang sekarang, memang ada sejumlah perbedaan. Hal ini terkait dengan peraturan dan perpajakan di negeri tersebut, sehingga penyesuaian harus dilakukan.
Contoh perbedaan yang ada adalah di Jepang, Nmax dipasarkan dengan dua varian yakni mesin 155 cc dan 125 cc. Mesin 155 cc yang ditawarkan mampu melontarkan tenaga 14,8 daya kuda @ 8.000 rpm dengan torsi 14,4 Nm @ 6.000 rpm, sedangkan mesin 125 cc memiliki tenaga maksimum 11,8 daya kuda @ 7.500 rpm dengan torsi 12 Nm @ 7.250 rpm.
Kemudian soal ukuran tidak jauh berbeda, dengan panjang 1.955 mm, lebar 740 mm, dan tinggi 1.115 mm. Tetapi ada perbedaan kecil berupa stiker yang ada dibalik laci depannya dimana NMAX Jepang menggunakan bahasa kanji.
Ban yang dipakai di NMAX versi ekspor seperti Jepang juga berbeda, meski ukurannya sama 110/70-13 dan 130/70-13. Di sana skuter gambot ini menggunakan ban Dunlop Scootsmart dan di Indonesia menggunakan IRC SS-560.
Bangga produk buatan Indonesia bisa di ekspor ke luar negeri.
Jakarta: Yamaha Nmax merupakan salah satu model yang cukup populer di Indonesia, dan merupakan skuter matik (skutik) asli buatan Indonesia. Selain di dalam negeri, Nmax juga dipasarkan ke berbagai daerah dan bahkan sampai ke Jepang.
Sayangnya untuk pasar yang ada di Negeri Matahari Terbit tersebut masih menggunakan model yang lama, belum dilengkapi dengan fitur Connected. Meski demikian, harga yang ditawarkan di sana jauh melebihi harga pasaran di Indonesia.
Di Jepang, rival Honda PCX ini dihargai JPY (Yen) 385 ribu atau sekitar Rp 54,5 jutaan. Sebagai perbandingan saja untuk All New Nmax Connected/ABS yang lebih canggih dan kaya fitur di dalam negeri dihargai cuma Rp 33,7 jutaan (on the road DKI Jakarta), atau berselisih Rp 20,8 juta.
Kalau kita membandingkan Nmax generasi sebelumnya di Indonesia dengan yang ada di pasar Jepang sekarang, memang ada sejumlah perbedaan. Hal ini terkait dengan peraturan dan perpajakan di negeri tersebut, sehingga penyesuaian harus dilakukan.
Contoh perbedaan yang ada adalah di Jepang, Nmax dipasarkan dengan dua varian yakni mesin 155 cc dan 125 cc. Mesin 155 cc yang ditawarkan mampu melontarkan tenaga 14,8 daya kuda @ 8.000 rpm dengan torsi 14,4 Nm @ 6.000 rpm, sedangkan mesin 125 cc memiliki tenaga maksimum 11,8 daya kuda @ 7.500 rpm dengan torsi 12 Nm @ 7.250 rpm.
Kemudian soal ukuran tidak jauh berbeda, dengan panjang 1.955 mm, lebar 740 mm, dan tinggi 1.115 mm. Tetapi ada perbedaan kecil berupa stiker yang ada dibalik laci depannya dimana NMAX Jepang menggunakan bahasa kanji.
Ban yang dipakai di NMAX versi ekspor seperti Jepang juga berbeda, meski ukurannya sama 110/70-13 dan 130/70-13. Di sana skuter gambot ini menggunakan ban Dunlop Scootsmart dan di Indonesia menggunakan IRC SS-560.
Bangga produk buatan Indonesia bisa di ekspor ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)