Pembatasan emisi, jadi tantangan besar produsen knalpot aftermarket dunia. medcom.id/Ahmad Garuda
Pembatasan emisi, jadi tantangan besar produsen knalpot aftermarket dunia. medcom.id/Ahmad Garuda

Komponen Otomotif

Pembatasan Emisi, Masalah Besar bagi Produsen Knalpot Aftermarket

Ahmad Garuda • 31 Maret 2019 08:20
Jakarta: Mayoritas mereka yang mencari knalpot aftermarket, adalah yang kurang puas dengan performa kendaraannya versi standar. Tapi semakin ke sini, semkain besar pula tantangan bagi produsen knalpot dunia seperti Akrapovic. Salah satunya adalah karena regulasi pembatasan emisi gas buang seperti Euro 5.
 
"Banyak hal yang berubah ketika emisi gas buang sudah mencapai standarisasi Euro 5. Beberapa kendaraan (mobil atau motor) sudah mengeluarkan versi Euro 5 di Eropa. Dan hingga saat ini masih menjadi masalah besar bagi kami. Lantaran mereka yang membeli knalpot aftermarket, selain ingin performa naik lebih tinggi, juga ingin membuat suaranya lebih merdu," klaim Area Sales Manager-Motorcycle Division Akrapovic, Lovro Glavas di sesi diskusi bersama dengan jaringan mereka dan juga para jurnalis.
 
Lovro menegaskan bahwa performa kendaraan jika dibandingkan dengan knalpot yang mereka produksi untuk motor tipe yang sama generasi sebelumnya, itu mengalami penurunan performa yang cukup besar.

"Memang hingga kini kami masih terus meriset cara untuk membuat performa lebih baik. Apalagi pernah ada yang protes bahwa suaranya tidak seperti apa yang mereka harapkan. Ya kami memang akui itu. Tapi saya bisa menjelaskan, karena proses pembuangan hasil pembakaran di ruang mesin, punya banyak konfigurasi di dalam knalpot. Sehingga suara yang tadinya menggelegar, diserap sedikit demi sedikit hingga akhirnya yang keluar itu tak lagi menggelegar."
 
Namun mereka menegaskan bahwa hingga saat ini, mereka adalah salah satu produsen knalpot yang punya komitmen besar untuk mendukung teknologi otomotif dunia yang ramah lingkungan. Mereka bahkan cukup intens melakukan riset teknologi knalpot yang tetap bisa mengoptimalkan performa mesin.
 
Untuk menjadi produsen komponen aftermarket yang mengikuti perkembangan regulasi industri otomotif untuk mesin bakar, memang tak mudah. Pembatasan-pembatasan itu juga turut membuat knalpot buatan mereka, membuat beberapa pengguna setianya merasa kecewa.
 
"Ya, itu menjadi tantangan besar bagi kami. Intinya kami lakukan segala macam riset untuk membuatnya lebih baik lagi. Paling tidak, bisa mendukung dari sisi ramah lingkungan namun dari sisi performa tetap menggigit."
 
Pengembangan yang merkea lakukan saat ini sudah mencakup untuk kendaraan roda dua atau pun kendaraan roda empat. Satu-satunya kekhawatiran yang bisa menghiggapi mereka, ketika kendaraan listrik jadi prioritas industri otomotif dunia. Lantaran knalpot tak lagi dibutuhkan, maka mereka harus berpindah haluan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan