Jakarta: Gesits Raya sejauh ini menjadi salah satu tulang punggung penjualan motor listrik asli buatan Indonesia. Kini PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) menawarkan motor listrik tersebut dengan harga yang lebih terjangkau dengan menghadirkan Raya E.
Secara desain varian E ini tidak jauh berbeda dengan varian G. Masih mengandalkan gaya body sporty dengan dukungan setang telanjang dan panel meter digital monochrome.
Sebagai pembedanya, Raya E cuma bisa berjalan sejauh 40 KM atau dimaksimalkan sejauh 80 KM dengan 2 baterai. Sementara Raya G bisa melaju hingga 60 Km bermodal satu baterai 72 V 20 Ah.
Urusan performa sama, pakai motor permanent magnet synchronous yang mengirim tenaganya ke roda melalui pulley belt. Output tercipta 4 daya kuda dengan torsi maksimal 26 Nm.
Baca Juga:
Selis E-Max Long Range Bisa Melesat Hingga 230 KM
Alhasil kecepatan puncak mencapai 70 km/jam dengan waktu akselerasi dari 0-50 km/jam dalam 7,5 detik. Salah satu keunikan dari Raya adalah fitur reverse transmission system yang membantu motor bergerak mundur.
Raya E sudah bisa dipesan dengan harga Rp24,990 juta, dan setelah mendapatkan subsidi pemerintah menjadi Rp17,990 (on the road DKI Jakarta). Sebagai perbandingan Raya G dipasarkan dengan banderol Rp27,990 juta dan setelah disubsidi menjadi Rp20,990 juta.
"Diharapkan penyelenggaraan PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023 juga dapat membantu sosialisasi penggunaan motor listrik dan memberikan edukasi kepada masyarakat seputar kendaraan listrik serta dapat menjadikan sektor otomotif ikut andil dan mengurangi penggunaan emisi karbon," ucap Direktur Utama WIMA, Bernardi Djumiril, pada Kamis (18-5-2023) di PEVS 2023.
Jakarta: Gesits Raya sejauh ini menjadi salah satu tulang punggung penjualan motor listrik asli buatan Indonesia. Kini PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) menawarkan motor listrik tersebut dengan harga yang lebih terjangkau dengan menghadirkan Raya E.
Secara desain varian E ini tidak jauh berbeda dengan varian G. Masih mengandalkan gaya body sporty dengan dukungan setang telanjang dan panel meter digital monochrome.
Sebagai pembedanya, Raya E cuma bisa berjalan sejauh 40 KM atau dimaksimalkan sejauh 80 KM dengan 2 baterai. Sementara Raya G bisa melaju hingga 60 Km bermodal satu baterai 72 V 20 Ah.
Urusan performa sama, pakai motor permanent magnet synchronous yang mengirim tenaganya ke roda melalui pulley belt. Output tercipta 4 daya kuda dengan torsi maksimal 26 Nm.
Baca Juga:
Selis E-Max Long Range Bisa Melesat Hingga 230 KM
Alhasil kecepatan puncak mencapai 70 km/jam dengan waktu akselerasi dari 0-50 km/jam dalam 7,5 detik. Salah satu keunikan dari Raya adalah fitur reverse transmission system yang membantu motor bergerak mundur.
Raya E sudah bisa dipesan dengan harga Rp24,990 juta, dan setelah mendapatkan subsidi pemerintah menjadi Rp17,990 (on the road DKI Jakarta). Sebagai perbandingan Raya G dipasarkan dengan banderol Rp27,990 juta dan setelah disubsidi menjadi Rp20,990 juta.
"Diharapkan penyelenggaraan PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023 juga dapat membantu sosialisasi penggunaan motor listrik dan memberikan edukasi kepada masyarakat seputar kendaraan listrik serta dapat menjadikan sektor otomotif ikut andil dan mengurangi penggunaan emisi karbon," ucap Direktur Utama WIMA, Bernardi Djumiril, pada Kamis (18-5-2023) di PEVS 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)