Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menjajal vespa listrik karya siswa MAN 2 Bandarlampung pada gelaran Devotion Experience (Dev-X) sebagai puncak peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama di JCC Senayan. Antara/Asep Firmansyah
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menjajal vespa listrik karya siswa MAN 2 Bandarlampung pada gelaran Devotion Experience (Dev-X) sebagai puncak peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama di JCC Senayan. Antara/Asep Firmansyah

Siswa MAN 2 Lampung Sanggup Konversi Motor Listrik

Ekawan Raharja • 08 Januari 2024 11:34
Jakarta: Konversi motor listrik tampak begitu mudah untuk dilakukan. Bahkan untuk siswa setera Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga bisa melakukan konversi motor listrik, seperti ditunjukan Siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandar Lampung.
 
Anak-anak muda dari Lampung berhasil mengkonversi Vespa klasik bermesin 2 tak menjadi motor listrik. Fuzi Nur Ilahi dan M Angga Yulizar yang berstatus siswa kelas 12 tersebut sudah memamerkan motor konversi tersebut di Devotion Experience (Dev-X) Kementerian Agama (Kemenag).
 
"Kebetulan madrasah kami adalah madrasah keterampilan. Kami dan tim punya ide untuk mengubah Vespa berbahan bakar minyak menjadi berbahan listrik," kata Fuzi dan Angga dikutip dari Antara.

Mereka mengatakan ide pembuatan motor listrik ini berawal dari Program Konversi BBM ke motor listrik. Dipilihnya Vespa karena ketersediaan bahan yang banyak.
 
Baca Juga:
Toyota Vellfire Memasuki Masa Diskontinu

2 Motor Konversi Dipamerkan Sekaligus

Dua motor Vespa yang dipamerkan memiliki spesifikasi yang berbeda. Vespa dengan warna biru menggunakan aki kering 12 V, 20.2 AH dengan motor penggerak berdaya 1.500 watt.
 
Sementara Vespa dengan warna merah menggunakan baterai lithium-ion dengan motor berdaya 3.000 watt, setara dengan kekuatan motor Honda Tiger. Untuk pengisian baterai diklaim bisa sampai empat jam dan bisa menempuh jarak sekitar 100 km.

Pengerjaan Konversi Motor Listrik Butuh 2 Hari

Guru Keterampilan MAN 2 Bandar Lampung, Abdullah, menjelaskan pengerjaan konversi motor lisrik ini memakan waktu 2-3 hari. Sedangkan pengerjaan rangka bisa sampai dua minggu.
 
Abdullah mengaku banyak pihak yang tertarik untuk membeli. Namun hasil praktik siswa MAN 2 Bandar Lampung ini memang tidak diperjualbelikan. Biaya pengerjaan motor Vespa ini diperkirakan habis sekitar Rp40juta. "Jika dikerjakan secara massal, mungkin harganya bisa lebih murah lagi," katanya. 
 
Baca Juga:
DAMD Membawa Suzuki Jimny ke Era Rally 1980-an

Kemenag Bangga dengan Hasilnya

Kepala Badan Litbang Kemenag, Amien Suyitno, mengatakan konversi motor listrik yang dilakukan siswa madrasah menjadi kebanggaan karena mampu menciptakan kreasi baru.
 
"Talenta-talenta seperti ini harus dikembangkan terus oleh madrasah. Karena ke depan orang-orang yang akan dibutuhkan adalah yang punya skill, punya talenta, yang punya kemampuan bisa beradaptasi," kata Suyitno.
 
Menurutnya, kreasi yang diciptakan ini menunjukkan bahwa madrasah sudah setara dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Di samping itu madrasah memiliki keunggulan yang tak dimiliki sekolah lain, yakni dari sisi penguatan karakter spiritual dan sains-teknologi.
 
"Jadi anak madrasah sudah harus bangga. Anak madrasah sudah di atas rata-rata, sehingga mereka harus bangga. Tapi jangan lupa ada tantangan lebih besar, maka harus terus belajar, belajar, belajar," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan