Hal ini mereka lakukan, lantaran jaringan after sales Suzuki saat ini tak begitu memuaskan konsumennya. Terkhusus di wilayah-wilayah yang tak terjangkau bengkel resmi. Apalagi yang berhubungan dengan klaim warranty atau garansi komponen tertentu.
"Kami akui, layanan after sales Suzuki motor, sedikit terkendala karena terbatasnya jaringan bengkel resmi saat ini. Tapi kami mengingatkan, bahwa kami sudah menjalankan format baru pelayanan purna jual ini. Yaitu melalui bengkel mitra yang sistem kerjanya, tools (perlengkapan bengkel) hingga sumber dayanya, sudah kami training terlebih dahulu," ujar GM Service PT Suzuki Indomobil Sales, Riecky Patrayudha di Bowling Centre, Mall Artha Gading, Jakarta pada Rabu (21/12/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bahkan, lanjut Riecky, mereka sudah menyiapkan trouble shooting dengan tiga cara khusus bagi bengkel mitra yang terkoneksi di jaringan Suzuki. Ketiganya jadi jalur bagi bengkel mitra jika menghadapi masalah yang berhubungan dengan penanganan motor.
"Memang kalau untuk pelayanan servis pasti akan berbeda. Bengkel mitra itu kan basisnya komunitas, jadi mereka mungkin tidak terstandar Suzuki, tapi saya rasa itu tak jadi masalah. Kualitas pengerjaan dan garansi tetap kita beri jaminan. Bahkan juga memberlakukan layanan free servis kalau konsumennya masih punya jatah itu."
Secara bertahap pembenahan yang dilakukan Suzuki, jadi solusi mudah agar mereka bisa memperrbaiki jaringan purna jual yang pernah mereka miliki. Jadi mungkin sudah tepat jika tahun depan mereka nyatakan siap bangkit di pasar nasional.