Jakarta: Ajang balap Vespa bertajuk Scooter Prix 2024 sukses menggelar putaran pertama (round 1), Minggu, 30 Juni 2024 di Sentul Karting Circut, Bogor, Jawa Barat.
Berbeda dengan edisi tahun-tahun sebelumnya, Scooter Prix 2024 menghadirkan beragam improvisasi termasuk beragam konten event yang dikemas secara menarik baik untuk peserta maupun penonton yang hadir langsung ke sirkuit.
"Sekarang kita sudah semakin baik, mulai dari layout, flow penyelenggaraan. Dari sisi kemasan event yang kita kejar sekarang gimana caranya kita bisa memunculkan lagi orang-orang yang mau lebih serius lagi di balap Vespa," kata Ketua Penyelenggara Scooter Prix, Priambodo Soesatyo ditemui di Sentul Karting, Bogor.
Tak hanya itu, Scooter Prix 2024 juga menerapkan regulasi baru yang bertujuan agar balapan berjalan kompetitif.
"Hal baru lainnya adalah regulasi yang kita sesuaikan. Kenapa kita rubah karena kita ingin tim-tim balap baru untuk mau bikin motor (Vespa balap). Memang kalau untuk tim-tim lama pas lihat regulasi baru agak keberatan karena mereka harus riset lagi. Tapi mau nggak mau harus kita jalankan (regulasi baru)," terang Priambodo.
"Contoh regulasi yang kita sesuaikan misalnya di kelas small frame tune up. Di regulasi lama harus pakai part yang semuanya original. Sedangkan itu kan mahal harganya. Tapi kalau bisa diganti pakai part aftermarket kan bisa lebih murah," bebernya.
Perubahan regulasi lainnya juga diterapkan di kelas 4 tak. "Misal di 4 tak, dulu kita bebasin valve (katup), Sprint itu pakai 3 valve, tapi ada tim yang pakai 4 valve punyanya GT. Jadi valve punya GT dipasang ke Sprint. Masalahnya nggak semua tim semampu itu dalam hal biaya," lanjut Priambodo.
Karena alasan tersebut, Scooter Prix sepakat memakai regulasi baru agar semua tim dan pembalap bisa bersaing dengan kompetitif.
Peserta tembus 200 starter
Scooter Prix 2024 yang juga didukung oleh Pertamina diikuti ratusan pembalap dari berbagai daerah di Indonesia. Total ada 200 peserta yang ikut berkompetisi di round 1 kali ini.
Meski begitu, jumlah tersebut nyatanya masih di bawah target penyelenggara. "Sebenarnya total peserta masih di bawah target kita, 250 peserta. Kalau di round 1 ini kurang lebih 200 (starter). Tapi tim-tim pentingnya ikut semua," ujar Priambodo.
Menurutnya, jumlah starter juga berkaitan dengan perubahan regulasi yang mempengaruhi persiapan khususnya tim-tim lama yang harus riset ulang Vespa balap mereka. "Tapi kemungkinan peserta akan nambah di round berikutnya," pungkas Priambodo.
Scooter Prix 2024 dijadwalkan akan berlangsung sebanyak 4 round. Semua round akan dihelat di Sentul Karting Circuit.
Kelas yang dilombakan
Scooter Prix 2024 total melombakan sebanyak 12 kelas balap. Berikut ini rinciannya:
Kelas Utama
Vespa 2TAK Tune Up Open
Vespa 4TAK 220cc Open
Vespa 2TAK Small Frame FFA Open
Kelas Reguler
Vespa 2TAK Standard Open
Vespa 2TAK Standard Pemula
Vespa 2TAK Tune-Up Pemula
Vespa 2TAK Small Frame Tune-Up Open
Vespa 4TAK 160cc Open
Vespa 4TAK FFA Open
Vespa 4TAK 220cc Pemula
Vespa 2TAK FFA Large Frame Open
Vespa ZIP 135cc Pemula
Jakarta: Ajang balap
Vespa bertajuk
Scooter Prix 2024 sukses menggelar putaran pertama (round 1), Minggu, 30 Juni 2024 di Sentul Karting Circut, Bogor, Jawa Barat.
Berbeda dengan edisi tahun-tahun sebelumnya, Scooter Prix 2024 menghadirkan beragam improvisasi termasuk beragam konten event yang dikemas secara menarik baik untuk peserta maupun penonton yang hadir langsung ke sirkuit.
"Sekarang kita sudah semakin baik, mulai dari layout, flow penyelenggaraan. Dari sisi kemasan event yang kita kejar sekarang gimana caranya kita bisa memunculkan lagi orang-orang yang mau lebih serius lagi di balap Vespa," kata Ketua Penyelenggara Scooter Prix, Priambodo Soesatyo ditemui di Sentul Karting, Bogor.
Tak hanya itu, Scooter Prix 2024 juga menerapkan regulasi baru yang bertujuan agar balapan berjalan kompetitif.
"Hal baru lainnya adalah regulasi yang kita sesuaikan. Kenapa kita rubah karena kita ingin tim-tim balap baru untuk mau bikin motor (Vespa balap). Memang kalau untuk tim-tim lama pas lihat regulasi baru agak keberatan karena mereka harus riset lagi. Tapi mau nggak mau harus kita jalankan (regulasi baru)," terang Priambodo.
"Contoh regulasi yang kita sesuaikan misalnya di kelas small frame tune up. Di regulasi lama harus pakai part yang semuanya original. Sedangkan itu kan mahal harganya. Tapi kalau bisa diganti pakai part aftermarket kan bisa lebih murah," bebernya.
Perubahan regulasi lainnya juga diterapkan di kelas 4 tak. "Misal di 4 tak, dulu kita bebasin valve (katup), Sprint itu pakai 3 valve, tapi ada tim yang pakai 4 valve punyanya GT. Jadi valve punya GT dipasang ke Sprint. Masalahnya nggak semua tim semampu itu dalam hal biaya," lanjut Priambodo.
Karena alasan tersebut, Scooter Prix sepakat memakai regulasi baru agar semua tim dan pembalap bisa bersaing dengan kompetitif.
Peserta tembus 200 starter
Scooter Prix 2024 yang juga didukung oleh Pertamina diikuti ratusan pembalap dari berbagai daerah di Indonesia. Total ada 200 peserta yang ikut berkompetisi di round 1 kali ini.
Meski begitu, jumlah tersebut nyatanya masih di bawah target penyelenggara. "Sebenarnya total peserta masih di bawah target kita, 250 peserta. Kalau di round 1 ini kurang lebih 200 (starter). Tapi tim-tim pentingnya ikut semua," ujar Priambodo.
Menurutnya, jumlah starter juga berkaitan dengan perubahan regulasi yang mempengaruhi persiapan khususnya tim-tim lama yang harus riset ulang Vespa balap mereka. "Tapi kemungkinan peserta akan nambah di round berikutnya," pungkas Priambodo.
Scooter Prix 2024 dijadwalkan akan berlangsung sebanyak 4 round. Semua round akan dihelat di Sentul Karting Circuit.
Kelas yang dilombakan
Scooter Prix 2024 total melombakan sebanyak 12 kelas balap. Berikut ini rinciannya:
Kelas Utama
Vespa 2TAK Tune Up Open
Vespa 4TAK 220cc Open
Vespa 2TAK Small Frame FFA Open
Kelas Reguler
Vespa 2TAK Standard Open
Vespa 2TAK Standard Pemula
Vespa 2TAK Tune-Up Pemula
Vespa 2TAK Small Frame Tune-Up Open
Vespa 4TAK 160cc Open
Vespa 4TAK FFA Open
Vespa 4TAK 220cc Pemula
Vespa 2TAK FFA Large Frame Open
Vespa ZIP 135cc Pemula
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)