Kuala Lumpur: Produk kedua Kawasaki yang mengusung mesin supercharger saat ini adalah Ninja H2 SX. Motor ini diperuntukan bagi mereka yang gemar turing namun dengan model motor sport. Dari namanya, motor yang muncul di EICMA 2017 ini berbasis dari Ninja H2. Namun ada penyesuaian di bagian bodi, teknologi serta fitur yang diusungnya.
Pabrikan hijau ini pun bakal menghadirkan Ninja H2 SX untuk pasar Malaysia pada Mei mendatang. Pihak APM setempat bahkan sudah memastikan hal tersebut.
Mengenai harga, motor ini kabarnya akan berlabel angka RM150 atau berkisar Rp534,2 jutaan. Sayangnya, Indonesia akan sulit untuk mendapatkannya secara resmi, karena Kawasaki Indonesia menyebut motor ini tak sesuai selera.
Michael Tjandra Tanadhi, selaku Deputy Head Sales & Promotion Division KMI mengatakan hal ini secara langsung. Alasannya karena desain motor ini yang serba nanggung.
"Pembagian motor di Indonesia itu antara sport bike atau naked. Nah, kalau di tengah-tengah itu enggak nendang, kecuali model adventure/touring," katanya kepada medcom.id beberapa waktu lalu.
Maksud pria ramah ini, karena genre-nya bukan sport bike, naked bike dan adventure/touring bike, maka sulit diterima. Duh, semoga saja mereka berubah pikiran ya.
Kuala Lumpur: Produk kedua Kawasaki yang mengusung mesin
supercharger saat ini adalah Ninja H2 SX. Motor ini diperuntukan bagi mereka yang gemar turing namun dengan model motor sport. Dari namanya, motor yang muncul di EICMA 2017 ini berbasis dari Ninja H2. Namun ada penyesuaian di bagian bodi, teknologi serta fitur yang diusungnya.
Pabrikan hijau ini pun bakal menghadirkan Ninja H2 SX untuk pasar Malaysia pada Mei mendatang. Pihak APM setempat bahkan sudah memastikan hal tersebut.
Mengenai harga, motor ini kabarnya akan berlabel angka RM150 atau berkisar Rp534,2 jutaan. Sayangnya, Indonesia akan sulit untuk mendapatkannya secara resmi, karena Kawasaki Indonesia menyebut motor ini tak sesuai selera.

Michael Tjandra Tanadhi, selaku Deputy Head Sales & Promotion Division KMI mengatakan hal ini secara langsung. Alasannya karena desain motor ini yang serba nanggung.
"Pembagian motor di Indonesia itu antara sport bike atau
naked. Nah, kalau di tengah-tengah itu
enggak nendang, kecuali model
adventure/touring," katanya kepada medcom.id beberapa waktu lalu.
Maksud pria ramah ini, karena
genre-nya bukan
sport bike, naked bike dan
adventure/touring bike, maka sulit diterima. Duh, semoga saja mereka berubah pikiran ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)