Jakarta: Mengirit penggunaan bahan bakar di kendaraan, mayoritas dipengaruhi oleh gaya berkendara setiap orang. Namun ada hal-hal kecil yang ternyata ikut menyumbang iritnya penggunaan bahan bakar di kendaraan. Salah satunya adalah pemilihan pelumas.
Percaya atau tidak, hal inilah yang diungkapkan oleh Shell B2C Lubricants Technical Manager, Shell Indonesia, Shofwatuzzaki beberapa waktu yang lalu. Ia menegaskan bahwa pemilihan pelumas, apakah itu pelumas mesin, atau pelumasan sistem transmisi, punya peran mengirit penggunaan bbm sebanyak lima persen.
"Ini adalah fakta secara teori dan secara umum di lapangan. Dari sisi teori logisnya saja kita bisa mengatakan bahwa pelumas yang tepat untuk tipe mesin tertentu, akan menyeimbangkan beberapa hal. Yaitu sisi pelumasan untuk melindungi komponen mesin atau transmisi, performa untuk menjaga performanya tetap baik dan kinerja. Sehingga tidak jomplang," klaim Zaki.
Selain itu Zaki juga menegaskan bahwa hal yang sama juga berlaku untuk sistem transmisi. Pelumas yang terlalu syarat akan perlindungan dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, malah akan membuat kinerja sistem jadi lebih berat.
"Iya, faktanya akan seperti itu. Jika pelumas terlalu kental dengan asumsi bisa melindungi komponen yang dilumasi lebih baik, tapi akan membuat komponen lain justru bekerja keras. Karena oli terlalu kental, jadinya komponen mesin atau transmisi lebih berat untuk beroperasi. Tapi kalau takaran kekentalannya pas dengan sistem yang digunakan, maka itu akan membantu penyaluran bahan bakar lebih efisien."
Saat ini, asumsi-asumsi yang salah tentang pelumas juga sudah mulai berkurang. Mengingat produsen pelumas juga sudah rajin melakukan edukasi tentang penggunaan pelumas. Apalagi kebanyakan sang empunya kendaraan menyerahkan sepenuhnya penggantian oli ke bengkel langganannya.
Jakarta: Mengirit penggunaan bahan bakar di kendaraan, mayoritas dipengaruhi oleh gaya berkendara setiap orang. Namun ada hal-hal kecil yang ternyata ikut menyumbang iritnya penggunaan bahan bakar di kendaraan. Salah satunya adalah pemilihan pelumas.
Percaya atau tidak, hal inilah yang diungkapkan oleh Shell B2C Lubricants Technical Manager, Shell Indonesia, Shofwatuzzaki beberapa waktu yang lalu. Ia menegaskan bahwa pemilihan pelumas, apakah itu pelumas mesin, atau pelumasan sistem transmisi, punya peran mengirit penggunaan bbm sebanyak lima persen.
"Ini adalah fakta secara teori dan secara umum di lapangan. Dari sisi teori logisnya saja kita bisa mengatakan bahwa pelumas yang tepat untuk tipe mesin tertentu, akan menyeimbangkan beberapa hal. Yaitu sisi pelumasan untuk melindungi komponen mesin atau transmisi, performa untuk menjaga performanya tetap baik dan kinerja. Sehingga tidak jomplang," klaim Zaki.

Selain itu Zaki juga menegaskan bahwa hal yang sama juga berlaku untuk sistem transmisi. Pelumas yang terlalu syarat akan perlindungan dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, malah akan membuat kinerja sistem jadi lebih berat.
"Iya, faktanya akan seperti itu. Jika pelumas terlalu kental dengan asumsi bisa melindungi komponen yang dilumasi lebih baik, tapi akan membuat komponen lain justru bekerja keras. Karena oli terlalu kental, jadinya komponen mesin atau transmisi lebih berat untuk beroperasi. Tapi kalau takaran kekentalannya pas dengan sistem yang digunakan, maka itu akan membantu penyaluran bahan bakar lebih efisien."
Saat ini, asumsi-asumsi yang salah tentang pelumas juga sudah mulai berkurang. Mengingat produsen pelumas juga sudah rajin melakukan edukasi tentang penggunaan pelumas. Apalagi kebanyakan sang empunya kendaraan menyerahkan sepenuhnya penggantian oli ke bengkel langganannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)