Jakarta: Salah satu ketakukan masyarakat menggunakan motor listrik adalah waktu pengecasan baterai yang memakan waktu lama. Namun ketakukan itu sudah ada solusinya yakni sistem tukar baterai (Battery swap).
Wakil Ketua Umum Bidang Teknis Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), Patrick Atmadjaja, mendukung pemerintah mengembangkan sistem tukar baterai di motor listrik. Menurutnya, sistem ini membuat proses pengisian daya kendaraan listrik sangat cepat dan bisa dilakukan dalam hitungan menit.
Infrastruktur merupakan aspek penting di ekosistem EV (Electric Vehicle) khususnya yang berkaitan dengan energy refueling. Itu bisa dari charging maupun swap baterai, tergantung kebutuhan dan karakter pemakai," kata Patrick di Menteng Jakarta.
Dia memberikan contoh untuk pelaku ojek online akan berkurang produktivitasnya apabila menunggu lebih dari 20 menit. Jadi buat mereka (ojek online), waktu itu penting karena proses charging cukup memakan waktu," beber Patrick.
Baca Juga:
Kendaraan Listrik Jadi Kunci Dekarbonisasi Sektor Transportasi
Oleh sebab itu, asosiasi akan berupaya mendorong agar tarif layanan tukar baterai bisa lebih terjangkau. Mengingat PLN hingga saat ini belum memberikan tarif khusus terhadap sistem tersebut.
"Kita sedang berbicara, komunikasi supaya tukar baterai ini mendapatkan tarif curah juga seperti SPKLU sehingga harga yang dikenakan untuk penukaran atas baterai menjadi lebih murah," ucap Direktur Eksekutif AEML, Anugraha Dezmercoledi, di kesempatan yang sama.
Jakarta: Salah satu ketakukan masyarakat menggunakan motor listrik adalah waktu pengecasan baterai yang memakan waktu lama. Namun ketakukan itu sudah ada solusinya yakni sistem tukar baterai (Battery swap).
Wakil Ketua Umum Bidang Teknis Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), Patrick Atmadjaja, mendukung pemerintah mengembangkan sistem tukar baterai di motor listrik. Menurutnya, sistem ini membuat proses pengisian daya kendaraan listrik sangat cepat dan bisa dilakukan dalam hitungan menit.
Infrastruktur merupakan aspek penting di ekosistem EV (Electric Vehicle) khususnya yang berkaitan dengan energy refueling. Itu bisa dari charging maupun swap baterai, tergantung kebutuhan dan karakter pemakai," kata Patrick di Menteng Jakarta.
Dia memberikan contoh untuk pelaku ojek online akan berkurang produktivitasnya apabila menunggu lebih dari 20 menit. Jadi buat mereka (ojek online), waktu itu penting karena proses charging cukup memakan waktu," beber Patrick.
Baca Juga:
Kendaraan Listrik Jadi Kunci Dekarbonisasi Sektor Transportasi
Oleh sebab itu, asosiasi akan berupaya mendorong agar tarif layanan tukar baterai bisa lebih terjangkau. Mengingat PLN hingga saat ini belum memberikan tarif khusus terhadap sistem tersebut.
"Kita sedang berbicara, komunikasi supaya tukar baterai ini mendapatkan tarif curah juga seperti SPKLU sehingga harga yang dikenakan untuk penukaran atas baterai menjadi lebih murah," ucap Direktur Eksekutif AEML, Anugraha Dezmercoledi, di kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)