Alasan Harga Spare Part Mio Lawas Sering 'Digoreng'

Jakarta: Popularitas skutik Yamaha Mio lawas menghadirkan fenomena baru termasuk harga spare part yang 'digoreng' alias kerap dijual dengan banderol cenderung mahal. Fenomena ini menimbulkan rasa kesal khususnya di kalangan pemilik motor Mio lawas. Hal ini turut dikomentari oleh Founder Mionizer Official, Jimmy Anwar sekaligus penyelenggara Mio World Day 2025. Menurut Jimmy, kenaikan harga spare part Mio lawas sebenarnya bisa dianggap wajar, mengingat permintaan yang terus meningkat sementara stok suku cadang yang tersedia di pasaran semakin terbatas. Baca juga: Lautan Yamaha Mio di Mio World Day 2025, Dibanjiri Komunitas Lokal hingga Asia Tenggara “Permintaan spare part Mio lawas saat ini cukup tinggi, sedangkan stoknya tidak banyak dan sangat terbatas. Kondisi ini yang menyebabkan harga menjadi naik dan sering digoreng,” ujar Jimmy saat ditemui di acara Mio World Day, Minggu, 12 Oktober 2025 di Pusdik Lantas Tangerang Selatan. Meski begitu, Jimmy menekankan bahwa bagi pengguna Mio, kepuasan dalam mendapatkan spare part yang dibutuhkan jauh lebih penting dibandingkan harga yang mahal. “Kami percaya, pembeli lebih mengutamakan kualitas dan ketersediaan spare part dibandingkan soal harga. Dengan kondisi stok yang terbatas dan permintaan tinggi, harga yang ada dianggap masih sepadan,” jelasnya. Fenomena harga spare part yang ‘digoreng’ ini juga menjadi cerminan bagaimana komunitas dan pengguna Mio lawas sangat peduli dalam merawat motor mereka. Hal ini juga berdampak positif karena bisa mendorong pelaku pasar untuk menggarap market suku cadang dan aksesoris Mio.