Jakarta: Banyak cara yang ditempuh para builder Indonesia untuk belajar langsung dari para builder di Italia. Terutama cara mereka bertahan hidup dengan menghidupkan bisnis komponen aftermarket khusus untuk custom bike. Meski terbilang 'pasar kecil', namun faktanya industri ini hidup dan diminati masyarakat bikers di sana.
Fenomena ini turut menginspirasi builder Suryanation Motorland (SM) yang berkunjung ke Italia dan belajar banyak dari builder di sana. Selain berlomba menciptakan karya, budaya custom yang sudah terbangun lebih maju, menjadi industri yang menghidupi pelaku custom bike itu sendiri.
“Kami banyak belajar, khususnya mengenai produk aftermarket custom di Eropa. Di sana para builder bisa membangun bisnis dengan menciptakan produk aftermarket custom. Sepertinya ini bisa kita adaptasi karena saat ini para buillder di Indonesia sudah bisa menghasilkan produk aftermarket yang kualitasnya tak kalah dengan builder Eropa," ujar Ari Kusumo Wibowo, Suryanation Committee.
Di beberapa event SM 2017, beberapa builder yang memamerkan hasil karyanya sudah bisa membuat beberapa komponen custom sendiri seperti setang, blok mesin bahkan rangka motor. Ini membuktikan besarnya potensi custom yang bisa digarap untuk menjadi lebih besar lagi di masa mendatang.
Pembuktian lain yang memperlihatkan kualitas builder nasional, adalah keberhasilan motor-motor yang mereka boyong ke Motor Bike Expo 2018. Ketiga motor itu adalah The Trident, Skutt dan The Stone yang masuk nominasi 10 motor terbaik untuk memerebutkan King MBE.
“Dinobatkan sebagai motor yang masuk nominasi motor terbaik dari sebuah ajang berkelas internasional, rasanya masih tidak percaya. Semangat inilah yang menginspirasi kami untuk lebih kreatif nantinya,” klaim Lufti Ardika, jawara SM 2017
Selain Lufti, jawara SM 2017 dari kota-kota lain yang ikut menimba pengalaman di Eropa, kurang lebih punya ambisi yang sama. Yaitu membuat karya-karya yang lebih baik dari sisi konsep, bahkan sudah menyentuh pangsa pasar bisnis yang menghidupi pelaku custom bike itu sendiri.
Jakarta: Banyak cara yang ditempuh para builder Indonesia untuk belajar langsung dari para builder di Italia. Terutama cara mereka bertahan hidup dengan menghidupkan bisnis komponen aftermarket khusus untuk custom bike. Meski terbilang 'pasar kecil', namun faktanya industri ini hidup dan diminati masyarakat bikers di sana.
Fenomena ini turut menginspirasi builder Suryanation Motorland (SM) yang berkunjung ke Italia dan belajar banyak dari builder di sana. Selain berlomba menciptakan karya, budaya custom yang sudah terbangun lebih maju, menjadi industri yang menghidupi pelaku custom bike itu sendiri.
“Kami banyak belajar, khususnya mengenai produk aftermarket custom di Eropa. Di sana para builder bisa membangun bisnis dengan menciptakan produk aftermarket custom. Sepertinya ini bisa kita adaptasi karena saat ini para buillder di Indonesia sudah bisa menghasilkan produk aftermarket yang kualitasnya tak kalah dengan builder Eropa," ujar Ari Kusumo Wibowo, Suryanation Committee.

Di beberapa event SM 2017, beberapa builder yang memamerkan hasil karyanya sudah bisa membuat beberapa komponen custom sendiri seperti setang, blok mesin bahkan rangka motor. Ini membuktikan besarnya potensi custom yang bisa digarap untuk menjadi lebih besar lagi di masa mendatang.
Pembuktian lain yang memperlihatkan kualitas builder nasional, adalah keberhasilan motor-motor yang mereka boyong ke Motor Bike Expo 2018. Ketiga motor itu adalah The Trident, Skutt dan The Stone yang masuk nominasi 10 motor terbaik untuk memerebutkan King MBE.

“Dinobatkan sebagai motor yang masuk nominasi motor terbaik dari sebuah ajang berkelas internasional, rasanya masih tidak percaya. Semangat inilah yang menginspirasi kami untuk lebih kreatif nantinya,” klaim Lufti Ardika, jawara SM 2017
Selain Lufti, jawara SM 2017 dari kota-kota lain yang ikut menimba pengalaman di Eropa, kurang lebih punya ambisi yang sama. Yaitu membuat karya-karya yang lebih baik dari sisi konsep, bahkan sudah menyentuh pangsa pasar bisnis yang menghidupi pelaku custom bike itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)