Jakarta - Kondisi perekonomian dunia memang sedang dilanda krisis. Bahkan di beberapa negara menerapkan efisiensi penggunaan anggaran, termasuk salah satunya Indonesia. Namun untuk perlengkapan berkendara, sepertinya hal ini tidak berimbas terlalu besar.
Bisa dilihat dengan masuknya beberapa perlengkapan berkendara impor seperti helm dan lainnya, tetap punya peminat tinggi. Meski harganya ada penyesuaian lantaran kurs mata uang asing yang menguat terhadap rupiah.
Menurut perwakilan PT. Prakarsa Abdi Sentosa (PAS), Donny Andria yang jadi distributor tunggal untuk beberapa produk perlengkapan berkendara brand global, menyatakan bahwa ini adalah kesadaran soal kualitas. Mengingat perlengkapan berkendara brand global, biasanya tak ingin kompromi soal kualitasi.
"Kondisi barang impor sendiri kan kita pasti terefek dengan harga kurs yang naik ya. Mau gak mau ada kenaikanlah di beberapa harga barang yang Kami pasarkan. Karena memang kursnya sendiri gila banget naiknya sampai 15 persen nih 2 bulan terakhir," ujar Donny kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Donny menambahkan bahwa menurutnya dengan kondisi seperti itu, membuat mereka sebagai jejaring utama, importer helm juga harus melakukan penyesuaian. "Sebenarnya Kami juga tak mau naikin harga. Tapi karena kurs harga naik sampai ke titik kritis, ya wajib."
Meski ada penyesuaian harga yang mereka berlakukan, namun jumlah permintaan dari jejaring mereka di seluruh Indonesia tetap tinggi. Bahkan dari 1.500 keping helm terbaru Nolan yang baru mereka masukkan ke Indonesia, sudah sold out semua.
"Rencananya baru akhir Mei atau Juni nanti datang lagi 1,500 unit helm terbaru Nolan ini. Namun untuk perlengkapan berkendara lainnya, juga tetap Kami sertakan."
Jakarta - Kondisi perekonomian dunia memang sedang dilanda
krisis. Bahkan di beberapa negara menerapkan
efisiensi penggunaan anggaran, termasuk salah satunya Indonesia. Namun untuk
perlengkapan berkendara, sepertinya hal ini tidak berimbas terlalu besar.
Bisa dilihat dengan masuknya beberapa perlengkapan berkendara impor seperti helm dan lainnya, tetap punya peminat tinggi. Meski harganya ada penyesuaian lantaran kurs mata uang asing yang menguat terhadap rupiah.
Menurut perwakilan PT. Prakarsa Abdi Sentosa (PAS), Donny Andria yang jadi distributor tunggal untuk beberapa produk perlengkapan berkendara brand global, menyatakan bahwa ini adalah kesadaran soal kualitas. Mengingat perlengkapan berkendara brand global, biasanya tak ingin kompromi soal kualitasi.
"Kondisi barang impor sendiri kan kita pasti terefek dengan harga kurs yang naik ya. Mau gak mau ada kenaikanlah di beberapa harga barang yang Kami pasarkan. Karena memang kursnya sendiri gila banget naiknya sampai 15 persen nih 2 bulan terakhir," ujar Donny kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Donny menambahkan bahwa menurutnya dengan kondisi seperti itu, membuat mereka sebagai jejaring utama, importer helm juga harus melakukan penyesuaian. "Sebenarnya Kami juga tak mau naikin harga. Tapi karena kurs harga naik sampai ke titik kritis, ya wajib."
Meski ada penyesuaian harga yang mereka berlakukan, namun jumlah permintaan dari jejaring mereka di seluruh Indonesia tetap tinggi. Bahkan dari 1.500 keping helm terbaru Nolan yang baru mereka masukkan ke Indonesia, sudah sold out semua.
"Rencananya baru akhir Mei atau Juni nanti datang lagi 1,500 unit helm terbaru Nolan ini. Namun untuk perlengkapan berkendara lainnya, juga tetap Kami sertakan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)