Sircon VR aplikasi bentuk shell dari KBC VR. MTVN/ A. Harry Budiawan
Sircon VR aplikasi bentuk shell dari KBC VR. MTVN/ A. Harry Budiawan

Kualitas Unggul Helm Made in Nasional

Ainto Harry Budiawan • 19 Juli 2016 16:19
medcom.id, Jakarta: Jika pada medio 2000-an toko-toko helm dan aksesori banyak menyediakan helm-helm buatan Cina atau Thailand, maka sekarang brand-brand helm lokal mulai berjaya di negeri sendiri.
 
Produsen helm lokal semakin mampu menunjukkan kualitas helm racikannya. Tidak heran sampai ada yang menggunakannya sebagai helm balap yang dipakai di ajang bergengsi MotoGP.
 
Kali ini kami akan mengulas helm Sircon tipe VR. Merek ini diposisikan sebagai brand premium dari Cargloss, yang merupakan merek helm lokal yang pabriknya berada di kawasan Citeureup, Bogor. Tak heran harga jualnya mencapai Rp1 juta.

Dari desain, batok helmnya senada dengan brand KBC yang aslinya merek asal Amerika Serikat. Desainnya sama persis, termasuk dengan bentuk ventilasi udara maupun spoiler belakangnya.
Kualitas Unggul Helm <i>Made in</i> Nasional
Dengan penggunaan selama lebih dari dua bulan, kami menemukan kelebihan sekaligus kekurangan helm ini. Untuk kelebihannya, helm ini punya kualitas shell yang mumpuni, sudah memenuhi standar SNI dan DOT.
 
Fitur unggulan lainnnya tali pengikat sudah double D-ring, flat visor clear, tiga buah ventilasi di bagian depan. Dan yang menarik adalah interior (busa) helm yang anti bakteri sehingga tak mudah apek. Meski begitu, busa helm tetap bisa dilepas untuk dicuci.
 
Pilihan warna juga patut diapresiasi, selain warna-warna standar seperti hitam, putih, hitam doff juga ada cokelat yang akan memunculkan efek pelangi saat kena sinar matahari, lalu warna bunglon.
 
Tidak heran, karena Cargloss selain memproduksi helm juga memproduksi cat dengan berbagai pilihan warna. Dengan kelebihannya itu, mereka bisa menghadirkan warna-warna unik untuk pelindung kepala buatannya.
Kualitas Unggul Helm <i>Made in</i> Nasional
Sisi negatifnya, rachet (dudukan visor) mudah goyah setelah beberapa kali visor dilepas untuk dibersihkan. Sehingga kalau menutup visor dengan memegang ujung visor bagian depan kiri, maka visor akan 'meleyot', jadi lebih baik tutup dengan menekan bagian tengah atas visor.
 
Lalu tidak ada chin guard, semacam kain pelapis yang berada di bagian depan dagu. Fungsinya untuk mengurangi suara berisik angin saat dipakai dalam kecepatan tinggi, sekaligus mencegah debu atau kerikil kecil masuk dan menyebabkan mata kelilipan.
 
Dengan kisaran harga Rp1 juta, helm dengan fitur yang setidaknya sama bisa didapatkan pada KYT tipe C5 atau NHK GP-Pro untuk brand lokal. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan