Cara kerja sensor tersebut adalah memberikan data akurat kondisi tekanan angin ban saat berada di lintasan. Mengingat ketika pembalap sudah berada di lintasan, tidak ada yang benar-benar bisa mengetahui tekanan angin dalam ban kecuali memasang sensor khusus. Cara mengotrol ini akan disalurkan melalui datalogger.
Insiden Baz bisa menjadi pelajaran besar. Lantaran Ia mengalami kecelakaan di trek lurus pada kecepatan 290 kilometer per jam. Ban belakang yang pecah menjadi penyebab kecelakaan fatal ini, beruntung Baz tak alami cidera berarti.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikutip dari Motorcyclenews, FIM menyarankan sensor tekanan ban ini terpasang mulai musim balap yang akan datang. Meski sebenarnya beberapa tim seperti Repsol Honda sudah menggunakan sensor tekanan ban ini, dan digunakan saat tes Sepang kemarin.
Baz sendiri tengah menggunakan ban kompon lunak saat kejadian tersebut. Pihak Michelin pun menarik semua ban kompon lunak pada tes tersebut untuk mencegah hal yang sama terulang lagi.