Jakarta: Nasib insentif untuk motor listrik sedikit menemukan titik terang. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, memberikan informasi insentif sepeda motor listrik akan dilanjutkan tahun ini.
“Rapat terakhir secara langsung disetujui sebenarnya oleh Bu Menkeu (Sri Mulyani). Waktu itu cari angka (besaran subsidi) berapa, terus ada atau tidak (anggarannya),” ungkap Faisol dikutip dari Antara.
Namun, ia mengatakan masih memerlukan diskusi lebih lanjut bersama kementerian teknis terkait dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian soal skema insentif ini.
Faisol mengatakan ada sejumlah usulan skema pemberian insentif sepeda motor listrik, yaitu mengikuti skema lama dengan pemberian potongan subsidi Rp7 juta per unit yang dibeli, atau disamakan dengan pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP).
“Ada (usulan) seperti yang (skema) sebelumnya, kemudian satu lagi yang seperti BMDTP. Tapi rupanya teman-teman pelaku ingin seperti yang tahun sebelumnya,” ujar Faisol.
Lebih jauh, ia memperkirakan peluncuran insentif bisa terealisasi pada Agustus, menyusul sejumlah diskusi lainnya bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Kita minta dipercepat. Rapat terakhir karena masih fokus untuk musim liburan ini. Pak Menko (Perekonomian, Airlangga Hartarto) akan menjadwalkan (rapat mendatang) setelah musim liburan ini, kemungkinan di bulan Agustus,” kata Wamenperin Faisol.
Sebelumnya, pemberian subsidi motor listrik oleh pemerintah sempat tertunda imbas dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Kemudian Presiden Prabowo Subianto juga menyebutkan skema insentif motor listrik tahun ini berupa subsidi pajak ditanggung pemerintah (DTP).
Inisiatif ini masuk ke dalam lima paket stimulus ekonomi yaitu diskon tarif listrik, PPN DTP pembelian properti dan otomotif, PPN BM DTP otomotif, kendaraan listrik dan hibrida, subsidi pajak DTP motor listrik, dan PPh DTP sektor padat karya.
Jakarta: Nasib
insentif untuk
motor listrik sedikit menemukan titik terang. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, memberikan informasi insentif
sepeda motor listrik akan dilanjutkan tahun ini.
“Rapat terakhir secara langsung disetujui sebenarnya oleh Bu Menkeu (Sri Mulyani). Waktu itu cari angka (besaran subsidi) berapa, terus ada atau tidak (anggarannya),” ungkap Faisol dikutip dari Antara.
Namun, ia mengatakan masih memerlukan diskusi lebih lanjut bersama kementerian teknis terkait dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian soal skema insentif ini.
Faisol mengatakan ada sejumlah usulan skema pemberian insentif sepeda motor listrik, yaitu mengikuti skema lama dengan pemberian potongan subsidi Rp7 juta per unit yang dibeli, atau disamakan dengan pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP).
“Ada (usulan) seperti yang (skema) sebelumnya, kemudian satu lagi yang seperti BMDTP. Tapi rupanya teman-teman pelaku ingin seperti yang tahun sebelumnya,” ujar Faisol.
Lebih jauh, ia memperkirakan peluncuran insentif bisa terealisasi pada Agustus, menyusul sejumlah diskusi lainnya bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Kita minta dipercepat. Rapat terakhir karena masih fokus untuk musim liburan ini. Pak Menko (Perekonomian, Airlangga Hartarto) akan menjadwalkan (rapat mendatang) setelah musim liburan ini, kemungkinan di bulan Agustus,” kata Wamenperin Faisol.
Sebelumnya, pemberian subsidi motor listrik oleh pemerintah sempat tertunda imbas dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Kemudian Presiden Prabowo Subianto juga menyebutkan skema insentif motor listrik tahun ini berupa subsidi pajak ditanggung pemerintah (DTP).
Inisiatif ini masuk ke dalam lima paket stimulus ekonomi yaitu diskon tarif listrik, PPN DTP pembelian properti dan otomotif, PPN BM DTP otomotif, kendaraan listrik dan hibrida, subsidi pajak DTP motor listrik, dan PPh DTP sektor padat karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)