Tel Aviv: Lalu lintas di Tel Aviv, ibukota Israel, diketahui menjadi salah satu wilayah dengan kemacetan tertinggi di dunia. Sebuah perusahaan rintisan, EcoMotion, melihat kondisi pelik di jalan ini bisa diselesaikan dengan matematika.
Perusahaan tersebut melihat matematika bisa menjadi solusi dan hingga saat ini belum dilirik pemanfaatannya. Melalui algoritma yang didasari oleh perhitungan yang matang, sebuah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) diyakini mampu mengatasi kemacetan yang telah jadi masalah besar bagi Israel.
EcoMotion mencoba membuat sistem bernama Intelligent Traffic Control (ITC) dan diharapkan bisa memberikan solusi atas kemacetan yang membuat masyarakat di sana semakin sulit. Perangkat cerdas ITC akan mengolah data dari informasi yang terekam melalui kamera pengawas yang ada di jalan.
Data-data yang dikumpulkan kemudian diolah pola alur berkendara dengan menggunakan algoritma matematika yang sudah dibuat. Setelahnya ITC akan melakukan rekayasa lalu lintas, terutama alur berkendara, agar pergerakan kendaraan tidak menumpuk di jalan. Dari situlah potensi terjadinya kemacetan bisa dihindarkan.
"ITC bisa membuktikan secara matematika kemacetan bisa dihindari jika memang telah lebih dulu dilakukan pencegahan," ujar Co-Founder dan Chief Technology Officer (CTO) EcoMotion, Dvir Kenig, dikutip dari The Times of Israel. Lebih lanjut disebutkan, penggunaan sistem ini bisa membuat kepadatan lalu lintas turun 30 persen apabila diterapkan di 2 persimpangan.
Teknologi ini tentu menarik untuk diterapkan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Mengingat Jakarta sempat masuk ke dalam daftar kota dengan tingkat tertinggi di dunia.
Tel Aviv: Lalu lintas di Tel Aviv, ibukota Israel, diketahui menjadi salah satu wilayah dengan kemacetan tertinggi di dunia. Sebuah perusahaan rintisan, EcoMotion, melihat kondisi pelik di jalan ini bisa diselesaikan dengan matematika.
Perusahaan tersebut melihat matematika bisa menjadi solusi dan hingga saat ini belum dilirik pemanfaatannya. Melalui algoritma yang didasari oleh perhitungan yang matang, sebuah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) diyakini mampu mengatasi kemacetan yang telah jadi masalah besar bagi Israel.
EcoMotion mencoba membuat sistem bernama Intelligent Traffic Control (ITC) dan diharapkan bisa memberikan solusi atas kemacetan yang membuat masyarakat di sana semakin sulit. Perangkat cerdas ITC akan mengolah data dari informasi yang terekam melalui kamera pengawas yang ada di jalan.
Data-data yang dikumpulkan kemudian diolah pola alur berkendara dengan menggunakan algoritma matematika yang sudah dibuat. Setelahnya ITC akan melakukan rekayasa lalu lintas, terutama alur berkendara, agar pergerakan kendaraan tidak menumpuk di jalan. Dari situlah potensi terjadinya kemacetan bisa dihindarkan.
"ITC bisa membuktikan secara matematika kemacetan bisa dihindari jika memang telah lebih dulu dilakukan pencegahan," ujar Co-Founder dan Chief Technology Officer (CTO) EcoMotion, Dvir Kenig, dikutip dari The Times of Israel. Lebih lanjut disebutkan, penggunaan sistem ini bisa membuat kepadatan lalu lintas turun 30 persen apabila diterapkan di 2 persimpangan.
Teknologi ini tentu menarik untuk diterapkan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Mengingat Jakarta sempat masuk ke dalam daftar kota dengan tingkat tertinggi di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
