medcom.id, Jakarta: PT Suzuki Indomobil Sales beberapa waktu lalu telah menghadirkan motor barunya yakni Satria F115 Young Star. Motor ini adalah underbone dengan model ayam jago seperti kakaknya Satria F150.
Kesan pertama saat menunggangi motor ini terasa imut. Posisi setang yang berada agak di bawah dan tidak terlalu lebar, terbilang nyaman digenggam. Mengingatkan riding position sang kakak Satria F150.
Pada area setang terdapat panel indikator tipe analog dengan background putih, penunjuk kecepatan memakan porsi besar di sisi kanan, sedang penunjuk bensin berada di sebelah kirinya.
Selain itu terdapat pula lampu indikator FI, lampu indikator top gear, indikator perseneling netral, indikator lampu sein dan indikator lampu jauh. Sayang tidak ada indikator posisi perseneling.
Ambil kunci dan masukkan kerumah kunci tanpa pengaman magnet. Tekan tombol starter dan suara mesin terdengar garing dari ujung knalpot.
Mesin 113 cc berpasokan injeksi yang dipakainya sama persis dengan yang terpasang pada Shooter. Meski tanpa kopling manual, mesin dengan piston 51 mm dan stroke 55,4 mm ini termasuk responsif.
Mesin responsif mengikuti perintah buka-tutup gas. Nafas mesin pun terasa panang. Perpindahan perseneling dengan empat percepatan-nya pun lancar dan empuk diinjak.
Suspensi teleskopik di depan ayunannya terasa agak kaku, sedang yang belakang model suspensi ganda layaknya motor bebek, justru terasa pas untuk rider tinggi 172 cm dan bobot 64 kg.
Lalu berapa konsumsi bahan bakar, kecepatan puncak dan feeling berkendara dengan motor seharga Rp16,5 juta ini? Tunggu ulasan lebih lengkapnya ya.
medcom.id, Jakarta: PT Suzuki Indomobil Sales beberapa waktu lalu telah menghadirkan motor barunya yakni Satria F115 Young Star. Motor ini adalah
underbone dengan model ayam jago seperti kakaknya Satria F150.
Kesan pertama saat menunggangi motor ini terasa imut. Posisi setang yang berada agak di bawah dan tidak terlalu lebar, terbilang nyaman digenggam. Mengingatkan riding position sang kakak Satria F150.
Pada area setang terdapat panel indikator tipe analog dengan
background putih, penunjuk kecepatan memakan porsi besar di sisi kanan, sedang penunjuk bensin berada di sebelah kirinya.
Selain itu terdapat pula lampu indikator FI, lampu indikator top gear, indikator perseneling netral, indikator lampu sein dan indikator lampu jauh. Sayang tidak ada indikator posisi perseneling.
Ambil kunci dan masukkan kerumah kunci tanpa pengaman magnet. Tekan tombol starter dan suara mesin terdengar garing dari ujung knalpot.

Mesin 113 cc berpasokan injeksi yang dipakainya sama persis dengan yang terpasang pada Shooter. Meski tanpa kopling manual, mesin dengan piston 51 mm dan stroke 55,4 mm ini termasuk responsif.
Mesin responsif mengikuti perintah buka-tutup gas. Nafas mesin pun terasa panang. Perpindahan perseneling dengan empat percepatan-nya pun lancar dan empuk diinjak.

Suspensi teleskopik di depan ayunannya terasa agak kaku, sedang yang belakang model suspensi ganda layaknya motor bebek, justru terasa pas untuk rider tinggi 172 cm dan bobot 64 kg.
Lalu berapa konsumsi bahan bakar, kecepatan puncak dan
feeling berkendara dengan motor seharga Rp16,5 juta ini? Tunggu ulasan lebih lengkapnya ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)