Jakarta: Pemerintah melalui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, memiliki program konversi kendaraan listrik dan sudah mendapatkan dukungan insentif. Sayangnya program ini jauh dari target yang ditetapkan sehingga keseriusan pemerintah pun dipertanyakan.
Anggota DPR RI Fraksi PKS Daerah Pemilihan Jawa Barat II (Kab Bandung – Kab Bandung Barat), Diah Nurwitasari, mengkritik keseriusan Pemerintah dalam melaksanakan program sambungan jaringan gas dan Konversi Motor Listrik. Diah menyoroti terkait realisasi program TA 2023 KESDM RI yang dianggap jauh dari target.
Diah menyayangkan angka capaian keberhasilan yang dapat dikatakan gagal karena persentase pelaksanaan yang minim.
“Jadi kalau target itu tidak tercapai ada tingkat kewajaran tapi kalau tidak tercapainya jauh banget gitu berarti ini ada ketidak seriusan atau memang hambatannya segede gunung banget gitu ya sampai rendah tingkat realisasinya,” ujar Politisi Diah.
Diah turut mempertanyakan terkait realisasi program konversi motor listrik yang juga sangat rendah dari target. Dia menyebutkan baru ada 495 unit dari target 50.000 unit.
"Tingkat realisasinya tidak sampai 1 persen bahkan. Menurut saya ini harus ada evaluasi yang sungguh-sungguh dan harus ada hal yang serius ini diperhatikan di Kementerian ESDM kedepan. Karena masyarakat tentu berharap banyak sama kementerian ESDM RI dan Komisi 7," tegas Diah.
Menurut pernyataan ESDM pada Januari 2024, hanya ada 181 permohonan konversi motor listrik yang sudah direalisasikan terhitung pada April-Desember 2023. Dari 181 permohonan itu sebanyak 145 unit di antaranya sudah menerima bantuan subsidi, terdiri dari delapan unit mendapatkan Rp7 juta per unit, dan 137 unit mendapatkan Rp10 juta per unit.
Jumlah pemberian subsidi itu sangat jauh di bawah target pada 2023 yakni sebanyak 50 ribu unit.
Jakarta: Pemerintah melalui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, memiliki program konversi
kendaraan listrik dan sudah mendapatkan dukungan insentif. Sayangnya program ini jauh dari target yang ditetapkan sehingga keseriusan pemerintah pun dipertanyakan.
Anggota DPR RI Fraksi PKS Daerah Pemilihan Jawa Barat II (Kab Bandung – Kab Bandung Barat), Diah Nurwitasari, mengkritik keseriusan Pemerintah dalam melaksanakan program sambungan jaringan gas dan Konversi
Motor Listrik. Diah menyoroti terkait realisasi program TA 2023 KESDM RI yang dianggap jauh dari target.
Diah menyayangkan angka capaian keberhasilan yang dapat dikatakan gagal karena persentase pelaksanaan yang minim.
“Jadi kalau target itu tidak tercapai ada tingkat kewajaran tapi kalau tidak tercapainya jauh banget gitu berarti ini ada ketidak seriusan atau memang hambatannya segede gunung banget gitu ya sampai rendah tingkat realisasinya,” ujar Politisi Diah.
Diah turut mempertanyakan terkait realisasi program konversi motor listrik yang juga sangat rendah dari target. Dia menyebutkan baru ada 495 unit dari target 50.000 unit.
"Tingkat realisasinya tidak sampai 1 persen bahkan. Menurut saya ini harus ada evaluasi yang sungguh-sungguh dan harus ada hal yang serius ini diperhatikan di Kementerian ESDM kedepan. Karena masyarakat tentu berharap banyak sama kementerian ESDM RI dan Komisi 7," tegas Diah.
Menurut pernyataan ESDM pada Januari 2024, hanya ada 181 permohonan konversi motor listrik yang sudah direalisasikan terhitung pada April-Desember 2023. Dari 181 permohonan itu sebanyak 145 unit di antaranya sudah menerima bantuan subsidi, terdiri dari delapan unit mendapatkan Rp7 juta per unit, dan 137 unit mendapatkan Rp10 juta per unit.
Jumlah pemberian subsidi itu sangat jauh di bawah target pada 2023 yakni sebanyak 50 ribu unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)