Margin kecil, pajak sebabkan harga Harley-Davidson melambung tinggi. MTVN/ A. Harry Budiawan
Margin kecil, pajak sebabkan harga Harley-Davidson melambung tinggi. MTVN/ A. Harry Budiawan

Industri Otomotif

Mabua Tampik Ambil Untung Besar dari Harga Harley-Davidson

Ainto Harry Budiawan • 12 Februari 2016 09:22
medcom.id, Jakarta: Momen gathering konsumen sekaligus jumpa pers penutup PT Mabua Harley-Davidson (MHD) diisi curhatan Djonnie Rahmat, Direktur Utama MHD. Pria berkacamata ini membeberkan dapur perusahaan yang sejak 2002 dipimpinnya ini.
 
"Kalau melihat harga yang ditawarkan MHD, dibandingkan dengan di Amerika berbeda jauh. Inilah banyak yang bilang Mabua ambil untung terlalu banyak, itu yang saya dengar. Saya tekankan, harga motor dari pabrik pada dasarnya sama," katanya di dealer Pondok Pinang, Jakarta Selatan (10/2/2016) kemarin.
 
Djonnie melanjutnya, yang membedakan adalah sistem tarif, perpajakan dan logistic. "Pajak motor besar di Indonesia begitu berat. Pajak dan tarif masuk mencapai 300% dari harga dasar. Sementara pajak di negara lain rata-rata di bawah 10 persen," sambungnya.

Margin yang umumnya diambil di luar negeri mencapai 35% dari harga dasar. "Tapi untuk kami, margin 5-7% saja sulit. Harga motor kami sudah tinggi karena pajak, kami tidak mungkin menaikkan harga untuk ambil margin lebih besar," bebernya.
 
Belum lagi kurs rupiah yang merosot hingga 40 persen, membuat MHD harus tekor karena unit yang dibeli menggunakan mata uang dollar Amerika. "Pada dasarnya kami ingin memenuhi keinginan mereka yang mau punya Harley-Davidson," urainya lebih lanjut.
 
MHD sendiri sudah tak mendatangkan unit lagi sejak akhir 2015 kemarin. Sejauh ini ada sisa 100 unit sepeda motor, serta banyak suku cadang, aksesoris, apparel hingga merchandise yang tengah diberi diskon besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan