Ganjil Genap di Jalanan DKI Jakarta. MI
Ganjil Genap di Jalanan DKI Jakarta. MI

Pemprov DKI Jakarta & Polisi Mulai Pikirkan Ganjil Genap untuk Motor

Ekawan Raharja • 11 Oktober 2023 09:03
Jakarta: Segala cara dilakukan untuk menekan polusi udara di DKI Jakarta. Setelah uji emisi diwajibkan, kini giliran usulan sistem ganjil genap untuk sepeda motor kembali mencuat.
 
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, membahas penerapan kebijakan ganjil genap bagi kendaraan roda dua di beberapa ruas jalan di Ibu Kota. "Kita akan dipikirkan. Semua itu harus dikaji bersama dengan Direktorat Lalu Lintas/ Ditlantas Polda Metro Jaya," kata Heru dikutip dari Antara.
 
Namun, Heru belum bisa menanggapi lebih jauh terkait usulan ganjil genap untuk sepeda motor. "Masih kami obrolkan dulu," ujar Heru.

Ganjil Genap untuk Sepeda Motor Perlu Kajian Mendalam 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan perlu adanya kajian lebih lanjut sebelum menerapkan ganjil genap (gage) untuk sepeda motor. "Usulan itu kami akan kaji lebih lanjut secara komprehensif," ujar Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta.
 
Baca Juga:
Sapa Penggemar di Jakarta, Bagnaia Bertekad Raih Podium di Sirkuit Mandalika

Ganjil Genap Sepeda Motor untuk Turunkan Polusi Udara Jakarta

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyiapkan langkah proaktif untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta yakni adanya peraturan ganjil genap yang ke depannya diharapkan bisa diterapkan untuk pengguna sepeda motor.
 
"Suatu saat nanti tolong dipikirkan, karena memang 67 persen emisi kendaraan bermotor menyebabkan polusi," ucap Listyo dalam acara Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 yang disiarkan secara daring, Selasa (26/9).

Motor Listrik Bakal Bebas Aturan Ganjil Genap 

Menurutnya, salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas buang yakni dengan menggunakan kendaraan listrik. Jika aturan ganjil genap di atas resmi diterapkan, pemerintah akan memberikan perlakuan yang spesial untuk jenis kendaraan listrik ini.
 
Dia mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, penyumbang polusi terbesar diklaim berasal dari kendaraan bermotor, sisanya dari industri manufaktur. Sehingga, Listyo mengatakan hal ini menjadi keprihatinan bersama untuk ikut menjaga agar polusi udara ke depannya bisa semakin berkurang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan