BSD City: Savart S-1 menjadi salah satu pendatang baru di segmen motor listrik buatan Indonesia. Motor listrik ini diketahui menggunakan sistem penggerak mid hub dan belt untuk menyalurkan tenaga dari dinamo penggerak ke roda.
Namun perlu diperhatikan untuk area belt ini terbuka sehingga rentan terkena air, debu, hingga batu krikil. Gak Bahaya tah?
COO PT Garda Energi Nasional Indonesia (Savart EV), Gerry, menjelaskan belt yang digunakan di desain secara khusus. Sehingga materi-materi asing yang masuk, seperti krikil, bisa keluar dengan sendirinya.
"Dari desain dan bahannya (Belt) sudah mengantisipasi hal-hal itu (debu, basah, kemasukan batu)," buka Gerry pada Kamis (26-10-2023) di Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) 2023.
Performa Savart S-1
S-1 menggunakan baterai Lithium Ion NMC dengan spesifikasi 72 V 65 Ah dan motor penggerak berdaya setara dengan 18,7 daya kuda torsi 250 Nm. Tenaga ini kemudian disalurkan ke roda melalui sistem mid drive.
Gerry menyebutkan pemilihan sistem mid drive dan belt untuk menyesuaikan dengan kondisi jalanan di Indonesia. Berdasarkan risetnya, medan jalanan di Indonesia banyak berbukit dan tanjakan. "Dengan adanya mid drive, maka kita ada rasio pengali dari dinamonya supaya torsinya cukup tinggi untuk mengatasi medan-medan yang ada."
"Kenapa pakai belt? karena transmisi tenaganya lebih efisien. Karena kalau pakai chain (rantai) itu ramai (berisik), itu artinya banyak energi yang masuk ke dalam tetapi hilang sebagai suara. Kalau silent (hening), maka pertanda energinya tertransmisi semuanya ke roda," bebernya.
Harga Savart S-1
Saat ini mereka sudah menjual model S-1 varian standar dengan harga Rp42 juta (on the road DKI Jakarta), dan untuk baterainya terpisah karena mengadopsi model berlangganan. Sedangkan S-1 varian P Insigna dipatok Rp 45 juta untuk baterai model berlangganan, atau harga Rp58 juta (on the road DKI Jakarta) lengkap dengan kepemilkan 2 baterai dan wall box charger.
BSD City: Savart S-1 menjadi salah satu pendatang baru di segmen motor listrik buatan Indonesia.
Motor listrik ini diketahui menggunakan sistem penggerak mid hub dan belt untuk menyalurkan tenaga dari dinamo penggerak ke roda.
Namun perlu diperhatikan untuk area belt ini terbuka sehingga rentan terkena air, debu, hingga batu krikil.
Gak Bahaya tah?
COO PT Garda Energi Nasional Indonesia (Savart EV), Gerry, menjelaskan belt yang digunakan di desain secara khusus. Sehingga materi-materi asing yang masuk, seperti krikil, bisa keluar dengan sendirinya.
"Dari desain dan bahannya (Belt) sudah mengantisipasi hal-hal itu (debu, basah, kemasukan batu)," buka Gerry pada Kamis (26-10-2023) di Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) 2023.
Performa Savart S-1
S-1 menggunakan baterai Lithium Ion NMC dengan spesifikasi 72 V 65 Ah dan motor penggerak berdaya setara dengan 18,7 daya kuda torsi 250 Nm. Tenaga ini kemudian disalurkan ke roda melalui sistem mid drive.
Gerry menyebutkan pemilihan sistem mid drive dan belt untuk menyesuaikan dengan kondisi jalanan di Indonesia. Berdasarkan risetnya, medan jalanan di Indonesia banyak berbukit dan tanjakan. "Dengan adanya mid drive, maka kita ada rasio pengali dari dinamonya supaya torsinya cukup tinggi untuk mengatasi medan-medan yang ada."
"Kenapa pakai belt? karena transmisi tenaganya lebih efisien. Karena kalau pakai chain (rantai) itu ramai (berisik), itu artinya banyak energi yang masuk ke dalam tetapi hilang sebagai suara. Kalau silent (hening), maka pertanda energinya tertransmisi semuanya ke roda," bebernya.
Harga Savart S-1
Saat ini mereka sudah menjual model S-1 varian standar dengan harga Rp42 juta (on the road DKI Jakarta), dan untuk baterainya terpisah karena mengadopsi model berlangganan. Sedangkan S-1 varian P Insigna dipatok Rp 45 juta untuk baterai model berlangganan, atau harga Rp58 juta (on the road DKI Jakarta) lengkap dengan kepemilkan 2 baterai dan wall box charger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
