Global NCAP, ASEAN NCAP, dan Malaysian Institute of Road Safety Research bahkan sampai menggalakkan kampanye #StopTheCrash di Garuda Wisnu Kencana, Denpasar, Bali Rabu (20/11/2019). Mereka menilai kecelakaan di Indonesia, khususnya yang melibatkan sepeda motor, sangat tinggi dan perlu diperhatikan.
Mereka pun menyarankan untuk sepeda motor di Indonesia sudah dilengkapi dengan teknologi anti-lock braking system (ABS) dan deteksi titik buta (blind spot detection). Sedangkan untuk mobil, selain kedua teknologi itu, bisa dilengkapi juga dengan Electronic Stability Control (ESC) dan Autonomous Emergency Braking (AEB).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Teknologi yang disebutkan oleh NCAP diakui sudah menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahunnya. Selain itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengembangkan standar internasional yang bisa membantu setiap negara di seluruh dunia menjadikannya mandat untuk keselamatan berkendara menggunakan fitur-fitur itu.
Bahkan diakui sejumlah negara sudah mulai menerapkan fitur-fitur tersebut sebagai fitur wajib di kendaraan-kendaraan yang sudah diproduksi. Global NCAP dan ASEAN NCAP mencoba mendorong pemerintah Indonesia untuk ikut serta dan memimpin negara-negara asian dalam penggunaan teknologi keselamatan untuk melindungi pengemudi, pengendara, dan pengguna jalan lainnya.
"Sistem keselamatan ini sangat penting digunakan di Indonesia. Melalui regional ASEAN, dimana pengendara motor dan moped secara tidak proporsional terwakili dalam kecelakaan lalu lintas," ungkap President Global NCAP, David Ward, melalui keterangan resminya.
Sekretaris Jenderal ASEAN NCAP, Khairil Anwar Abu Kassim, juga menambahkan kampanye #StopTheCrash di Indonesia merupakan kegiatan ketiga, setelah sebelumnya di Malaysia di 2016 dan Thailand di 2017. "Kami berharap niat baik ini bisa menjadi katalis bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan inisiasi upaya yang sama."
(UDA)