Jakarta: Indonesia merupakan surganya bagi pengendara sepeda motor karena banyak ditawarkan berbagai macam merek dan model kuda besi. Tetapi berbeda kondisi dengan negara satu ini karena mereka hanya memasarkan sepeda motor dengan ukuran mesin maksimal 165 cc.
Bangladesh menetapkan aturan bahwa motor yang bisa mengaspal maksimal berkubikasi 165 cc. Bangladesh Post menyebutkan aturan ini sudah berlaku sejak awal tahun 2.000-an.
Sebelumnya, warga negara di sana bisa bebas memilih motor yang mereka suka. Tetapi pembatasan dilakukan karena ada kekhawatiran dari penegak hukum kalau motor dengan kapasitas mesin yang besar bisa disalahgunakan untuk tindakan kriminal dan polisi tidak dapat mengejarnya di jalan raya.
Selain itu, penggunaan motor besar juga diklaim tidak cocok untuk jalanan di Bangladesh. Data dari motorcyclevalley saja menyebutkan rata-rata kecepatan di Dhaka, ibukota Bangladesh, hanya 5-6 kilometer per jam. Rasa-rasanya berjalan kaki atau bersepeda bisa lebih cepat dari menggunakan kendaraan.
Pemerintah Bangladesh Berencana Memperbolehkan Motor berukuran 350 cc
Melihat perkembangan zaman, Pemerintah Bangladesh juga memiliki rencana untuk memperbolehkan motor berukuran 350 cc mengaspal per November 2023. Sayangnya,wacana ini mendapatkan pro dan konta dari sejumlah pihak.
President Bangladesh Motorcycle Assemblers and Manufacture Association (BMAMA), Matiur Rahman menolak pelonggaran aturan itu. Ini dikarenakan produsen otomotif yang bergabung dalam asosiasi telah berinvestasi setara lebih dari Rp 11,36 triliun pada fasilitas produksi yang ada.
“Ketika kita berinvestasi untuk membangun pabrik beberapa tahun lalu, pemerintah mengatakan aturan pembatasan mesin 165 cc akan berlaku selama lima tahun,” ujarnya dikutip dari TBS News.
Berbeda dengan Head of Business Operation Kawasaki Bangladesh, Safat Ishtiaq, yang mengungkapkan penundaan kebijakan tersebut hingga tahun 2025 bakal berdampak buruk pada iklim investasi dan pasar sepeda motor. "Kebijakan ini membawa industri kendaraan sepeda motor kembali ke-10 tahun belakang dan membuat banyak investor serta konsumen kehilangan minat pada sepeda motor," katanya.
Jakarta: Indonesia merupakan surganya bagi pengendara sepeda motor karena banyak ditawarkan berbagai macam merek dan model kuda besi. Tetapi berbeda kondisi dengan negara satu ini karena mereka hanya memasarkan sepeda motor dengan ukuran mesin maksimal 165 cc.
Bangladesh menetapkan aturan bahwa motor yang bisa mengaspal maksimal berkubikasi 165 cc. Bangladesh Post menyebutkan aturan ini sudah berlaku sejak awal tahun 2.000-an.
Sebelumnya, warga negara di sana bisa bebas memilih motor yang mereka suka. Tetapi pembatasan dilakukan karena ada kekhawatiran dari penegak hukum kalau motor dengan kapasitas mesin yang besar bisa disalahgunakan untuk tindakan kriminal dan polisi tidak dapat mengejarnya di jalan raya.
Selain itu, penggunaan motor besar juga diklaim tidak cocok untuk jalanan di Bangladesh. Data dari motorcyclevalley saja menyebutkan rata-rata kecepatan di Dhaka, ibukota Bangladesh, hanya 5-6 kilometer per jam. Rasa-rasanya berjalan kaki atau bersepeda bisa lebih cepat dari menggunakan kendaraan.
Pemerintah Bangladesh Berencana Memperbolehkan Motor berukuran 350 cc
Melihat perkembangan zaman, Pemerintah Bangladesh juga memiliki rencana untuk memperbolehkan motor berukuran 350 cc mengaspal per November 2023. Sayangnya,wacana ini mendapatkan pro dan konta dari sejumlah pihak.
President Bangladesh Motorcycle Assemblers and Manufacture Association (BMAMA), Matiur Rahman menolak pelonggaran aturan itu. Ini dikarenakan produsen otomotif yang bergabung dalam asosiasi telah berinvestasi setara lebih dari Rp 11,36 triliun pada fasilitas produksi yang ada.
“Ketika kita berinvestasi untuk membangun pabrik beberapa tahun lalu, pemerintah mengatakan aturan pembatasan mesin 165 cc akan berlaku selama lima tahun,” ujarnya dikutip dari TBS News.
Berbeda dengan Head of Business Operation Kawasaki Bangladesh, Safat Ishtiaq, yang mengungkapkan penundaan kebijakan tersebut hingga tahun 2025 bakal berdampak buruk pada iklim investasi dan pasar sepeda motor. "Kebijakan ini membawa industri kendaraan sepeda motor kembali ke-10 tahun belakang dan membuat banyak investor serta konsumen kehilangan minat pada sepeda motor," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)