Jakarta: Pengembangan ban untuk kendaraan bermotor dilakukan agar bisa menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang baik. Bahkan Bridgestone sendiri sampai-sampai menggandeng pihak lain untuk dapat mengembangkan ban yang lebih ramah lingkungan.
Produsen ban asal Jepang itu menggandeng Arlanxeo dan Solvay untuk bisa mengembangkan ban yang diberi nama Techsyn. Ban ini diklaim memiliki daya tahan yang lebih baik dan bisa mengurangi emisi karbon.
Proses pembuatan Techsyn melalui pengikatan karet sintetis ke silica hingga di level molekul. Hasilnya mereka mendapatkan kompon ban yang 30 persen lebih kuat dibanding ban konvensional. Selain itu, daya hambat putaran ban lebih kecil hingga 6 persen dibanding ban biasa.
Kompon keras yang digunakan biasanya akan mempengaruhi daya cengkram ban ke aspal, tetapi Bridgestone mengklaim racikan komponnya ini malah berefek sebaliknya. Saat dibandingkan dengan ban tipe lain, Techsyn ini tak menghasilkan efek negatif terkait kemampuan daya cengkramnya. Pengujian bahkan dilakukan di kondisi jalan kering dan basah, dimana kedua momen ini sering dialami oleh para pengendara sepeda motor dimanapun berada.
"Kami yakin, bersama Bridgestone, untuk bisa melahirkan inovasi, terobosan, dan mobilitas di masa depan memerlukan kolaborasi. Kemitraan dalam Techsyn ini menjadi bagian partisipasi di dalamnya. Dengan mengembangkan solusi untuk bisa memfokuskan kepada lingkungan, kami menciptakan langkah besar dan menjadikan sebagai diri kami," ujar President and CEO Bridgestone EMIA, Laurent Dartoux, dikutip dari Visordown.
Belum ada informasi lebih lanjut kapan teknologi ban terbaru ini akan dipasarkan dan akan tersebar di negara mana saja. Kira-kira Techsyn akan tersedia dalam ukuran berapa saja?
Jakarta: Pengembangan ban untuk kendaraan bermotor dilakukan agar bisa menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang baik. Bahkan Bridgestone sendiri sampai-sampai menggandeng pihak lain untuk dapat mengembangkan ban yang lebih ramah lingkungan.
Produsen ban asal Jepang itu menggandeng Arlanxeo dan Solvay untuk bisa mengembangkan ban yang diberi nama Techsyn. Ban ini diklaim memiliki daya tahan yang lebih baik dan bisa mengurangi emisi karbon.
Proses pembuatan Techsyn melalui pengikatan karet sintetis ke silica hingga di level molekul. Hasilnya mereka mendapatkan kompon ban yang 30 persen lebih kuat dibanding ban konvensional. Selain itu, daya hambat putaran ban lebih kecil hingga 6 persen dibanding ban biasa.
Kompon keras yang digunakan biasanya akan mempengaruhi daya cengkram ban ke aspal, tetapi Bridgestone mengklaim racikan komponnya ini malah berefek sebaliknya. Saat dibandingkan dengan ban tipe lain, Techsyn ini tak menghasilkan efek negatif terkait kemampuan daya cengkramnya. Pengujian bahkan dilakukan di kondisi jalan kering dan basah, dimana kedua momen ini sering dialami oleh para pengendara sepeda motor dimanapun berada.
"Kami yakin, bersama Bridgestone, untuk bisa melahirkan inovasi, terobosan, dan mobilitas di masa depan memerlukan kolaborasi. Kemitraan dalam Techsyn ini menjadi bagian partisipasi di dalamnya. Dengan mengembangkan solusi untuk bisa memfokuskan kepada lingkungan, kami menciptakan langkah besar dan menjadikan sebagai diri kami," ujar President and CEO Bridgestone EMIA, Laurent Dartoux, dikutip dari Visordown.
Belum ada informasi lebih lanjut kapan teknologi ban terbaru ini akan dipasarkan dan akan tersebar di negara mana saja. Kira-kira Techsyn akan tersedia dalam ukuran berapa saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
