Buriram: Balap Asia Road Racing Championship (ARRC) khususnya kelas Underbone 150, jadi kelas yang paling kecil. Namun persaingan di sini cukup berat, utamanya dengan kehadiran rider-rider asal Indonesia dan Malaysia.
Tahun ini seluruh pembalap dari kelas ini mendapat kesempatan menjajal ban dengan spesifikasi Moto3. Ya di kelas Moto3, ban yang digunakan juga disiapkan oleh Dunlop, yang merupakan ban resmi ARRC.
Menjajal ban baru di hasil tes jelang seri perdana ARRC di Buriram, Thailand akhir pekan ini, catatan waktu para pembalap justru drop hingga satu detik. Gupita Kresna Wardhana (Indonesia) jadi yang tercepat dengan 2 menit 01,476 detik.
Faktanya cukup jelas, meski ban ini digunakan di level balap lebih tinggi, seluruh tim tetap harus melakukan adaptasi dan setting ulang motornya. Di satu sisi, hampir seluruh pembalap suka dengan ban yang digunakan.
"Ban ini sangat fantastis, tapi saya masih mencoba memutuskan ukuran pelek. Saya belum bisa mencapai target waktu di angka 2 menit 01 detik," kata Wahyu Aji Trilaksana, rider Yamaha Racing Indonesia.
Bahkan dengan ban ini, tontonan kelas Underbone 150 akan lebih menarik. "Kepercayaan diri para pembalap meningkat, jadi Anda bisa melihat banyak pertarungan," pungkas Gupita.
Buriram: Balap Asia Road Racing Championship (ARRC) khususnya kelas Underbone 150, jadi kelas yang paling kecil. Namun persaingan di sini cukup berat, utamanya dengan kehadiran
rider-rider asal Indonesia dan Malaysia.
Tahun ini seluruh pembalap dari kelas ini mendapat kesempatan menjajal ban dengan spesifikasi Moto3. Ya di kelas Moto3, ban yang digunakan juga disiapkan oleh Dunlop, yang merupakan ban resmi ARRC.
Menjajal ban baru di hasil tes jelang seri perdana ARRC di Buriram, Thailand akhir pekan ini, catatan waktu para pembalap justru drop hingga satu detik. Gupita Kresna Wardhana (Indonesia) jadi yang tercepat dengan 2 menit 01,476 detik.

Faktanya cukup jelas, meski ban ini digunakan di level balap lebih tinggi, seluruh tim tetap harus melakukan adaptasi dan
setting ulang motornya. Di satu sisi, hampir seluruh pembalap suka dengan ban yang digunakan.
"Ban ini sangat fantastis, tapi saya masih mencoba memutuskan ukuran pelek. Saya belum bisa mencapai target waktu di angka 2 menit 01 detik," kata Wahyu Aji Trilaksana, rider Yamaha Racing Indonesia.
Bahkan dengan ban ini, tontonan kelas Underbone 150 akan lebih menarik. "Kepercayaan diri para pembalap meningkat, jadi Anda bisa melihat banyak pertarungan," pungkas Gupita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)