Jakarta: Perkembangan teknologi otomotif terus berkembang untuk mencapai efisiensi terbaik, baik dari segi performa, daya tahan, hingga meningkatkan berbagai sektor lainnya. Bahkan teknologi yang digunakan di busi pun berkembang untuk menghasilkan pembakaran di dalam mesin yang lebih optimal.
Brisk merupakan salah satu produsen busi yang kini menggunakan teknologi kaca keramik dan silver (perak) sebagai materialnya. Keduanya diklaim saat ini merupakan bahan paling tepat untuk digunakan di busi kendaraan.
"Busi berbahan silver pertama di Indonesia ini mampu menghasilkan tenaga yang tinggi, torsi semakin optimal, akselerasi cepat, dan lebih responsif. Perak merupakan bahan terbaik buat di dalam busi tanpa ada bahan material campuran di dalamnya," ungkap Owner Brisk Motor Indonesia, Giman, melalui keterangan resminya.
Kemudian sebagai pembeda, kaca keramik digunakan sebagai pelapis busi. Bahan ini dipilih sebagai pelapis karena diklaim sanggup menahan panas dan menjadi salah satu keamanan yang ditawarkan.
Meski diklaim memiliki performa tinggi, namun merek asal Ceko ini mengklaim aman untuk digunakan harian atau balapan. Hal ini dikarenakan menggunakan sumbu inti elektroda dengan tembaga khusus yang memenuhi seluruh kebutuhan mesin kendaraan tanpa adanya hambatan.
Teknologi lain yang ditawarkan oleh busi satu ini adalah half gap dan open gap untuk mengoptimalisasi pengapian. "Busi Brisk Premium ini menyebabkan starter motor yang lebih cepat, tenaga lebih besar, performa yang dihasilkan luar biasa, pembakaran semakin sempurna, dan mesin juga jauh lebih bersih,” sambung Giman.
Saat ini Brisk menawarkan sejumlah varian mulai dari Copper Racing, Silver Racing, Xline, Premium LGS, Premium ZS, dan Premium GS. Mereka menawarkan busi ini mulai dari Rp50 ribu untuk varian Copper Racing dan paling mahal Rp600 ribu untuk varian Premium.
Tentu saja teknologi dan harga yang ditawarkan oleh Brisk bisa menjadi salah satu pilihan bagi konsumen di Tanah Air dari sekian banyak merek busi di Indonesia. Tertarik mencobanya?
Jakarta: Perkembangan teknologi otomotif terus berkembang untuk mencapai efisiensi terbaik, baik dari segi performa, daya tahan, hingga meningkatkan berbagai sektor lainnya. Bahkan teknologi yang digunakan di busi pun berkembang untuk menghasilkan pembakaran di dalam mesin yang lebih optimal.
Brisk merupakan salah satu produsen busi yang kini menggunakan teknologi kaca keramik dan silver (perak) sebagai materialnya. Keduanya diklaim saat ini merupakan bahan paling tepat untuk digunakan di busi kendaraan.
"Busi berbahan silver pertama di Indonesia ini mampu menghasilkan tenaga yang tinggi, torsi semakin optimal, akselerasi cepat, dan lebih responsif. Perak merupakan bahan terbaik buat di dalam busi tanpa ada bahan material campuran di dalamnya," ungkap Owner Brisk Motor Indonesia, Giman, melalui keterangan resminya.
Kemudian sebagai pembeda, kaca keramik digunakan sebagai pelapis busi. Bahan ini dipilih sebagai pelapis karena diklaim sanggup menahan panas dan menjadi salah satu keamanan yang ditawarkan.
Meski diklaim memiliki performa tinggi, namun merek asal Ceko ini mengklaim aman untuk digunakan harian atau balapan. Hal ini dikarenakan menggunakan sumbu inti elektroda dengan tembaga khusus yang memenuhi seluruh kebutuhan mesin kendaraan tanpa adanya hambatan.
Teknologi lain yang ditawarkan oleh busi satu ini adalah half gap dan open gap untuk mengoptimalisasi pengapian. "Busi Brisk Premium ini menyebabkan starter motor yang lebih cepat, tenaga lebih besar, performa yang dihasilkan luar biasa, pembakaran semakin sempurna, dan mesin juga jauh lebih bersih,” sambung Giman.
Saat ini Brisk menawarkan sejumlah varian mulai dari Copper Racing, Silver Racing, Xline, Premium LGS, Premium ZS, dan Premium GS. Mereka menawarkan busi ini mulai dari Rp50 ribu untuk varian Copper Racing dan paling mahal Rp600 ribu untuk varian Premium.
Tentu saja teknologi dan harga yang ditawarkan oleh Brisk bisa menjadi salah satu pilihan bagi konsumen di Tanah Air dari sekian banyak merek busi di Indonesia. Tertarik mencobanya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
