Paku-paku yang bertebaran di berbagai ruas jalan ibukota, dijebak menggunakan magnet. Antara
Paku-paku yang bertebaran di berbagai ruas jalan ibukota, dijebak menggunakan magnet. Antara

Ranjau Paku

Waspada! Penebar Ranjau Masih Getol Beraksi

Ahmad Garuda • 21 Oktober 2015 15:38
medcom.id, Jakarta: Beberapa tahun belakangan, komplotan penebar ranjau paku sudah semakin banyak. Di Jakarta, zona-zona rawan penyebaran ranjau paku semakin banyak saja. Daerah yang dulu getol masuk pembicaraan adalah kawasan Roxy, Jakarta Barat.
 
Zona ini seperti jadi ladang panen bagi para penebar ranjau paku. Tahun lalu, terhitung tak kurang dari 30 tukang tambal ban berjejer di sana. Pastinya menaruh kecurigaan tersendiri, lantaran pemandangan seperti itu hanya terlihat di sepanjang jalan Kyai Tapa hingga jalan KH Hasyim Ashari, Jakarta. Setelah sempat jadi sorotan, dan bahkan awal tahun 2014 silam terdapat penebar ranjau yang keroyok masyarakat, modus kejahatan ini mulai berkurang.
 
Tapi fakta yang ada, ternyata modus ini malah menebar secara merata di beberapa kawasan padat lalu lintas di Jakarta. Misalnya seperti jalan-jalan protokol ibukota dan juga connecting road antar jalan utama di Jakarta.

“Beberapa kawasan di Jakarta memang sekarang sudah semakin merata penebar ranjau paku. Ya bisa dilihat sendiri, misalnya di kawasan Roxy itu memang kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kenapa ada begitu banyak tukang tambal ban? Tentunya patut jadi pertanyaan, memang perlu diusut. Karena aksi  mereka sudah sangat meresahkan masyarakat pengguna jalan,” ujar Sanawi, dari Komunitas Semut Orange yang rajin menyisir ranjau paku di kawasan Roxy dan sekitarnya.
 
Komplotan penebar ranjau paku ini, kabarnya biasa beroperasi sebanyak 2-3 dalam sehari. Jenis dan jumlah pakunya pun tak lagi hanya bentuk paku biasa saja. Namun ada yang bentuknya tulang payung dipotong kecil-kecil. Sehingga ban tubeless yang kena jenis paku seperti ini pun, tak bisa menahan takanan angin di dalamnya.
 
“Sekarang memang seperti itu, jenis pakunya juga sudah macam-macam. Intinya, bagaimana ban seperti tubeless tak bisa bertahan. Bahkan untuk bahan yang terbuat dari alumunium, tak mempan dipancing pakai magnet.”
 
Jika tak benar-benar jadi perhatian pemerintah dan pihak yang berwajib, maka modus kejahatan merugikan pengguna jalan ini bakal terus berlanjut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan