medcom.id: Menjelang beberapa hari penyelenggaraan event Dakar Rally (DR) 2015, salah satu peserta bernama Stephane Henrard malah membawa Volkswagen Beetle. Ubahan yang dilakukan pun cukup ekstrim, lantaran VW Kodok (istilah mobil ini di Indonesia) sudah tampil dengan kaki-kaki yang lebih tangguh.
Seperti diketahui bahwa sejarah penciptaan si Kodok, salah satunya untuk melahap gurun di Afrika. Tapi belum tentu bisa melahap gurun pasir yang ada di Selatan Amerika. Karakternya sangat berbeda. Makanya Henrard melakukan ubahan ekstrim dan sedikit memaksa performanya, hanya untuk membuat mobilnya sampai ke garis finish.
"Mobil ini memulai kiprahnya di ajang balap lintas negara atau cross country, adalah pada ajang balap Dakar Rally di Afrika. Meski tak pernah mencapai hasil terbaik saat itu, tapi sekarang saya sangat yakin bahwa mobil ini sudah sangat dewasa untuk meraih hasil terbaiknya. Mobil ini juga sudah membuktikan performanya di beberapa sesi tes dan akan siap membuktikan performanya di Dakar Rally 2015," optimis Henrard.
Sebagai gambaran, mobil ini sudah mengikuti kompetisi lokal dan mampu finish di urutan 10 besar dalam beberapa etape. Artinya ada target yang nyata yang bisa ia pasang sebelum berlaga di DR 2015.
"Target utama adalah mampu mencapai garis finish. Untungnya mobil ini punya bodi yang tidak begitu besar, lincah, dan terlihat lucu. Tapi banyak juga mobil yang punya kemampuan melakukan hal itu. Tapi mengendarai mobil jenis ini jadi kebanggaan tersendiri. Saya rasa semua orang ingin mencobanya," pungkas Henrard.
Tak ada spesifikasi detail tentang ubahan yang dilakukan Henrard. Tapi Ia sangat yakin dengan cara seperti itu ia bakal meraih hasil kompetisi yang menyenangkan. Kita tunggu saja nanti.
medcom.id: Menjelang beberapa hari penyelenggaraan event Dakar Rally (DR) 2015, salah satu peserta bernama Stephane Henrard malah membawa Volkswagen Beetle. Ubahan yang dilakukan pun cukup ekstrim, lantaran VW Kodok (istilah mobil ini di Indonesia) sudah tampil dengan kaki-kaki yang lebih tangguh.
Seperti diketahui bahwa sejarah penciptaan si Kodok, salah satunya untuk melahap gurun di Afrika. Tapi belum tentu bisa melahap gurun pasir yang ada di Selatan Amerika. Karakternya sangat berbeda. Makanya Henrard melakukan ubahan ekstrim dan sedikit memaksa performanya, hanya untuk membuat mobilnya sampai ke garis finish.
"Mobil ini memulai kiprahnya di ajang balap lintas negara atau cross country, adalah pada ajang balap Dakar Rally di Afrika. Meski tak pernah mencapai hasil terbaik saat itu, tapi sekarang saya sangat yakin bahwa mobil ini sudah sangat dewasa untuk meraih hasil terbaiknya. Mobil ini juga sudah membuktikan performanya di beberapa sesi tes dan akan siap membuktikan performanya di Dakar Rally 2015," optimis Henrard.
Sebagai gambaran, mobil ini sudah mengikuti kompetisi lokal dan mampu finish di urutan 10 besar dalam beberapa etape. Artinya ada target yang nyata yang bisa ia pasang sebelum berlaga di DR 2015.
"Target utama adalah mampu mencapai garis finish. Untungnya mobil ini punya bodi yang tidak begitu besar, lincah, dan terlihat lucu. Tapi banyak juga mobil yang punya kemampuan melakukan hal itu. Tapi mengendarai mobil jenis ini jadi kebanggaan tersendiri. Saya rasa semua orang ingin mencobanya," pungkas Henrard.
Tak ada spesifikasi detail tentang ubahan yang dilakukan Henrard. Tapi Ia sangat yakin dengan cara seperti itu ia bakal meraih hasil kompetisi yang menyenangkan. Kita tunggu saja nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)