Jakarta: DFSK Gelora E kembali tampil di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. Uniknya, mobil listrik tampil dengan balutan kendaraan ambulans.
Menurut keterangan resminya, ambulans berbasis Gelora E merupakan ambulans listrik pertama yang ada di Indonesia. Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menjelaskan kehadiran mobil ini menunjukan kendaraan-kendaraan yang ditawarkan memiliki kemampuan untuk menjadi solusi beragam kebutuhan mobilitas yang ada di masyarakat dan ramah lingkungan.
"Ambulans Gelora E ini bisa menjadi contoh bagaimana kami menghadirkan solusi cerdas yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan medis dan menawarkan semangat berkelanjutan," ujar Achmad Rofiqi di IIMS 2023.
Pengembangan Gelora E Ambulans ini dilakukan secara khusus dengan menggandeng Cahaya Kurnia Mandiri (CKM) sebagai karoseri khusus untuk kendaraan ambulans. Penunjukan CKM tidak terlepas dari kemampuan dan reputasinya sebagai pembuat kendaraan ambulans.
Saat ini terdapat dua varian ambulans yang beroperasi di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2 ambulans itu yakni ambulans gawat darurat dan ambulans transportasi dengan spesifikasi yang sudah di atur Peraturan Menteri Kesehatan.
Sebagai ambulans gawat darurat, unit ini harus memiliki peralatan resusitasi, monitor diagnostik, defibrilator, dan alat-alat operasi ringan. Ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan, dan penggunaan ambulans ini dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi gawat darurat.
Ambulans transportasi hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. dalam ambulans transportasi biasanya hanya terpasang sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan.
Penggunaan Gelora E Ambulans dapat diterapkan untuk ketiga jenis fungsi tersebut sebagai kendaraan listrik kesehatan pertama di Indonesia. Sebagai mobil listrik didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit, dengan jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer.
Biaya operasional yang dibutuhkan mengisi baterai dari 0-100 persen hanya sekitar Rp.71.400 (dengan asumsi biaya listrik sebesar Rp. 1.700/Kwh).
Konsumen tidak perlu khawatir dengan kualitas yang ditawarkan karena tersedia garansi baterai hingga 5 tahun. Baterai ini juga sudah lulus Sertifikat IP67, jadi penumpang tidak perlu khawatir tersetrum atau rusak saat melewati genangan air.
Terkait dengan kebutuhan ambulans, pasien rujukan yang dibawa oleh ambulans menuju rumah sakit rata-rata jarakĀ tempuhnya tidak mencapai 100 km dalam sekali perjalanan, apalagi jika penggunaan nya untuk di kota-kota besar. Jadi Gelora E diklaim Direktur Marketing Cahaya Kurnia Mandiri, Krishna Maulana, cocok digunakan sebagai kendaraan ambulans karena jarak tempuh minimal yang bisa capai adalah 250 km jika baterai dalam kondisi penuh.
"Gelora E memulai babak baru untuk karena satu-satunya kendaraan listrik yang bisa dimanfaatkan sebagai ambulans. Dimensinya yang besar membuat tenaga medis dan pasien bisa nyaman menuju rumah sakit, didukung dengan peralatan yang memadai, tenaga yang besar, dan tentunya tanpa emisi gas buang sehingga bebas asap knalpot yang bau serta berbahaya bagi kesehatan," ujar Krishna Maulana.
Jakarta: DFSK Gelora E kembali tampil di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. Uniknya, mobil listrik tampil dengan balutan kendaraan ambulans.
Menurut keterangan resminya, ambulans berbasis Gelora E merupakan ambulans listrik pertama yang ada di Indonesia. Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menjelaskan kehadiran mobil ini menunjukan kendaraan-kendaraan yang ditawarkan memiliki kemampuan untuk menjadi solusi beragam kebutuhan mobilitas yang ada di masyarakat dan ramah lingkungan.
"Ambulans Gelora E ini bisa menjadi contoh bagaimana kami menghadirkan solusi cerdas yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan medis dan menawarkan semangat berkelanjutan," ujar Achmad Rofiqi di IIMS 2023.
Pengembangan Gelora E Ambulans ini dilakukan secara khusus dengan menggandeng Cahaya Kurnia Mandiri (CKM) sebagai karoseri khusus untuk kendaraan ambulans. Penunjukan CKM tidak terlepas dari kemampuan dan reputasinya sebagai pembuat kendaraan ambulans.
Saat ini terdapat dua varian ambulans yang beroperasi di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2 ambulans itu yakni ambulans gawat darurat dan ambulans transportasi dengan spesifikasi yang sudah di atur Peraturan Menteri Kesehatan.
Sebagai ambulans gawat darurat, unit ini harus memiliki peralatan resusitasi, monitor diagnostik, defibrilator, dan alat-alat operasi ringan. Ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan, dan penggunaan ambulans ini dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi gawat darurat.
Ambulans transportasi hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. dalam ambulans transportasi biasanya hanya terpasang sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan.
Penggunaan Gelora E Ambulans dapat diterapkan untuk ketiga jenis fungsi tersebut sebagai kendaraan listrik kesehatan pertama di Indonesia. Sebagai mobil listrik didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit, dengan jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer.
Biaya operasional yang dibutuhkan mengisi baterai dari 0-100 persen hanya sekitar Rp.71.400 (dengan asumsi biaya listrik sebesar Rp. 1.700/Kwh).
Konsumen tidak perlu khawatir dengan kualitas yang ditawarkan karena tersedia garansi baterai hingga 5 tahun. Baterai ini juga sudah lulus Sertifikat IP67, jadi penumpang tidak perlu khawatir tersetrum atau rusak saat melewati genangan air.
Terkait dengan kebutuhan ambulans, pasien rujukan yang dibawa oleh ambulans menuju rumah sakit rata-rata jarak tempuhnya tidak mencapai 100 km dalam sekali perjalanan, apalagi jika penggunaan nya untuk di kota-kota besar. Jadi Gelora E diklaim Direktur Marketing Cahaya Kurnia Mandiri, Krishna Maulana, cocok digunakan sebagai kendaraan ambulans karena jarak tempuh minimal yang bisa capai adalah 250 km jika baterai dalam kondisi penuh.
"Gelora E memulai babak baru untuk karena satu-satunya kendaraan listrik yang bisa dimanfaatkan sebagai ambulans. Dimensinya yang besar membuat tenaga medis dan pasien bisa nyaman menuju rumah sakit, didukung dengan peralatan yang memadai, tenaga yang besar, dan tentunya tanpa emisi gas buang sehingga bebas asap knalpot yang bau serta berbahaya bagi kesehatan," ujar Krishna Maulana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)