Belanda: Dua orang ilmuan asal Belanda, Ritsert Mans dan Peter Mooji, merakit sebuah sepeda motor. Hebatnya sepeda motor ini bukan digerakan dengan bahan bakar bensin, namun dengan ganggang laut.
Dikutip dari Rideaparts, sepeda motor ini dibuat dengan gaya klasik cafe racer oleh Mans. Uniknya lagi mereka membuat sepeda motor ini bukan dari bahan logam, namun dengan bahan kayu.
Disebutkan hampir seluruh bagian sepeda motor terbuat dari Kayu. Hanya saja untuk mesin dan komponen kelistrikan masih menggunakan materaial logam.
Kemudian Mooji membuat ramuan bahan bakar dengan ganggang. Tidak cuma sekedar menjadi barang pajangan, keduanya melakukan pengetesan di pantai.
Meski berbahan kayu, sepeda motor ini sanggup berakselerasi seperi biasanya. Sasis, lengan ayun, dan suspensi depan tetap bekerja dengan baik meski terbuat dari kayu.
Sedangkan bahan bakar ganggang laut juga sukses menggerakan mesin. Terbukti sepeda motor ini dapat melintasi medan pasir pantai.
Melihat keberhasilan ini, mereka membukukan hasil temuannya dengan judul Thick Algae. Bahkan mereka juga mendokumentasikan melalui video prosesi pembuatan dan pengetesan sepeda motor unik tersebut.
Inovasi hampir serupa juga dilakukan oleh perusahaan yang berbasis di Filipina bernama Modular Energy Efficient Portage (Meep Inc), dengan menciptakan sepeda motor listrik unik khusus dalam kota menggunakan bahan bambu, yang djuluki Banatti Green Falcon.
Dilansir dari Rideapart, penciptaan proyek motor listrik sekaligus untuk mendukung pemerintah Filipina mengamanatkan penanaman 10 juta hektar bambu pada 2020.
Direktur Desain dan CEO Meep Inc, Christopher Paris Lacson mengatakan, Green Falcon adalah sepeda motor listrik yang bodinya terbuat dari bambu, termasuk jok motor dan speedometer. Perusahaan mengklaim motor listrik ini memiliki kenyamanan seperti sepeda motor pada umumnya.
Menurut Lacson, penggunaan bahan bambu ini membuat bobot motor hanya seberat 14,5 kilogram dan diklaim lebih ringan jika dibandingkan terbuat dari bahan fiberglass.
Untuk membuatnya tahan terhadap cuaca, bodi motor dilapis dengan epoxy. Meski tidak disebutkan secara detail tentang perfmormanya, motor unik ini dibekali motor listrik dan baterai.
Mesin listrik yang diusungnya diklaim mampu dipacu pada kecepatan tertinggi 120 kilometer per jam, dengan jangkauan sekitar 50 kilometer dalan satu kali pengisian. Meski begitu, karena dikhususkan penggunaan dalam kota, kecepatan tertinggi disarankan 96 kilometer per jam, sekaligus untuk menjaga keawetan baterai.
Perusahaan mengungkapkan jika motor listrik ciptaannya ini memang tidak lazim, namun kata Lacson, yang terpenting adalah bagaimana dapat memberdayakan sumber daya lokal dan bisa menginspirasi orang lain.
Belanda: Dua orang ilmuan asal Belanda, Ritsert Mans dan Peter Mooji, merakit sebuah sepeda motor. Hebatnya sepeda motor ini bukan digerakan dengan bahan bakar bensin, namun dengan ganggang laut.
Dikutip dari Rideaparts, sepeda motor ini dibuat dengan gaya klasik cafe racer oleh Mans. Uniknya lagi mereka membuat sepeda motor ini bukan dari bahan logam, namun dengan bahan kayu.
Disebutkan hampir seluruh bagian sepeda motor terbuat dari Kayu. Hanya saja untuk mesin dan komponen kelistrikan masih menggunakan materaial logam.
Kemudian Mooji membuat ramuan bahan bakar dengan ganggang. Tidak cuma sekedar menjadi barang pajangan, keduanya melakukan pengetesan di pantai.
Meski berbahan kayu, sepeda motor ini sanggup berakselerasi seperi biasanya. Sasis, lengan ayun, dan suspensi depan tetap bekerja dengan baik meski terbuat dari kayu.
Sedangkan bahan bakar ganggang laut juga sukses menggerakan mesin. Terbukti sepeda motor ini dapat melintasi medan pasir pantai.
Melihat keberhasilan ini, mereka membukukan hasil temuannya dengan judul Thick Algae. Bahkan mereka juga mendokumentasikan melalui video prosesi pembuatan dan pengetesan sepeda motor unik tersebut.
Inovasi hampir serupa juga dilakukan oleh perusahaan yang berbasis di Filipina bernama Modular Energy Efficient Portage (Meep Inc), dengan menciptakan sepeda motor listrik unik khusus dalam kota menggunakan bahan bambu, yang djuluki Banatti Green Falcon.
Dilansir dari Rideapart, penciptaan proyek motor listrik sekaligus untuk mendukung pemerintah Filipina mengamanatkan penanaman 10 juta hektar bambu pada 2020.
Direktur Desain dan CEO Meep Inc, Christopher Paris Lacson mengatakan, Green Falcon adalah sepeda motor listrik yang bodinya terbuat dari bambu, termasuk jok motor dan speedometer. Perusahaan mengklaim motor listrik ini memiliki kenyamanan seperti sepeda motor pada umumnya.
Menurut Lacson, penggunaan bahan bambu ini membuat bobot motor hanya seberat 14,5 kilogram dan diklaim lebih ringan jika dibandingkan terbuat dari bahan fiberglass.
Untuk membuatnya tahan terhadap cuaca, bodi motor dilapis dengan epoxy. Meski tidak disebutkan secara detail tentang perfmormanya, motor unik ini dibekali motor listrik dan baterai.
Mesin listrik yang diusungnya diklaim mampu dipacu pada kecepatan tertinggi 120 kilometer per jam, dengan jangkauan sekitar 50 kilometer dalan satu kali pengisian. Meski begitu, karena dikhususkan penggunaan dalam kota, kecepatan tertinggi disarankan 96 kilometer per jam, sekaligus untuk menjaga keawetan baterai.
Perusahaan mengungkapkan jika motor listrik ciptaannya ini memang tidak lazim, namun kata Lacson, yang terpenting adalah bagaimana dapat memberdayakan sumber daya lokal dan bisa menginspirasi orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
