medcom.id, Jakarta: Tian Erawan terpaksa menghabiskan waktu 26 jam dari Yogyakarta menuju Jakarta, dan itu bukan karena imbas arus balik mudik lebaran, melainkan Peugeot 206 berpelat nomor AB 1917 OZ miliknya terlalu ceper sehingga hanya bisa dipacu sekitar 40 km/jam.
"Saya berangkat Jumat (8/8) pagi. Sempat mampir di Bandung, tapi tidak lama," kata Tian kepada Metrotvnews.com di acara Jakarta Modification Festival (Jakmodfest) 2014, Ecopark, Jakarta, Sabtu (9/8) siang.
Kedatangan Tian ke Jakarta memang dikhususkan untuk menghadiri Jakmodfest 2014. Acara meet up para pegiat modifikasi mobil itu adalah yang pertama kali ia ikuti. Sementara tahun ini, Jakmodfest merupakan yang kedua kalinya digelar. Pada 2013, Jakmodfest dihelat di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta.
Di Jakmodfest 2014, mobil ceper seperti Tian pun sangat banyak. Berbagai jenis mobil, seperti SUV, hatchback, sedan, sampai pick-up memiliki ground clearance yang rendah. Bahkan ada mobil yang bodinya sampai menyentuh permukaan jalan.
Menurut Tian, tak enak rasanya jika punya mobil tapi dalam kondisi biasa-biasa saja dan aneh ketika melihat ada jarak antara fender dengan ban. Sejak perama menunggangi 206 keluaran 2002, itu saat duduk di bangku kuliah pada 2005, ia mulai aktif mendandaninya.
"Bagusnya 206 ialah ketinggian ground clearance bisa diatur dengan mengatur suspensi belakang. Tapi, untuk yang depan harus dipotong," jelas pria kelahiran 1987 ini.
Setelah disesuaikan ground clearance mobilnya sendiri hanya sekitar 2,5 inci. Maka tak heran jika ia harus berhati-hati saat melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. "Saya ngeri saat melintasi sambungan jalan tol di Jakarta. Salah sedikit saja bisa kena bodi," kata Tian lagi.
Keunikan mobil Tian sebenarnya tak hanya di ground clearance. Mobilnya yang beraliran wide body memiliki bodi yang dibiarkan tanpa lapisan cat saat proses penyesuaian fender dengan lebar velek.
Menurutu pengakuannya, fender untuk velek selebar 13,5 inci (belakang) dan 10,5 inci (depan) itu dibuat di bengkel biasa dan hanya menghabiskan biaya sebesar Rp5,5 juta.
"Niatnya mau saya cat. Tapi masih nanti-nanti. Saya masih pikirkan warna yang cocok," kata Tian. "Jadi selama menunggu warna yang pas, bagian mobil saya yang dicuci hanya kaca dan pelek, hahaha."
medcom.id, Jakarta: Tian Erawan terpaksa menghabiskan waktu 26 jam dari Yogyakarta menuju Jakarta, dan itu bukan karena imbas arus balik mudik lebaran, melainkan Peugeot 206 berpelat nomor AB 1917 OZ miliknya terlalu
ceper sehingga hanya bisa dipacu sekitar 40 km/jam.
"Saya berangkat Jumat (8/8) pagi. Sempat mampir di Bandung, tapi tidak lama," kata Tian kepada
Metrotvnews.com di acara Jakarta Modification Festival (Jakmodfest) 2014, Ecopark, Jakarta, Sabtu (9/8) siang.
Kedatangan Tian ke Jakarta memang dikhususkan untuk menghadiri Jakmodfest 2014. Acara
meet up para pegiat modifikasi mobil itu adalah yang pertama kali ia ikuti. Sementara tahun ini, Jakmodfest merupakan yang kedua kalinya digelar. Pada 2013, Jakmodfest dihelat di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta.
Di Jakmodfest 2014, mobil
ceper seperti Tian pun sangat banyak. Berbagai jenis mobil, seperti SUV,
hatchback, sedan, sampai
pick-up memiliki
ground clearance yang rendah. Bahkan ada mobil yang bodinya sampai menyentuh permukaan jalan.
Menurut Tian, tak enak rasanya jika punya mobil tapi dalam kondisi biasa-biasa saja dan aneh ketika melihat ada jarak antara
fender dengan ban. Sejak perama menunggangi 206 keluaran 2002, itu saat duduk di bangku kuliah pada 2005, ia mulai aktif mendandaninya.
"Bagusnya 206 ialah ketinggian
ground clearance bisa diatur dengan mengatur suspensi belakang. Tapi, untuk yang depan harus dipotong," jelas pria kelahiran 1987 ini.
Setelah disesuaikan
ground clearance mobilnya sendiri hanya sekitar 2,5 inci. Maka tak heran jika ia harus berhati-hati saat melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. "Saya ngeri saat melintasi sambungan jalan tol di Jakarta. Salah sedikit saja bisa kena bodi," kata Tian lagi.
Keunikan mobil Tian sebenarnya tak hanya di
ground clearance. Mobilnya yang beraliran
wide body memiliki bodi yang dibiarkan tanpa lapisan cat saat proses penyesuaian
fender dengan lebar velek.
Menurutu pengakuannya,
fender untuk velek selebar 13,5 inci (belakang) dan 10,5 inci (depan) itu dibuat di bengkel biasa dan hanya menghabiskan biaya sebesar Rp5,5 juta.
"Niatnya mau saya cat. Tapi masih nanti-nanti. Saya masih pikirkan warna yang cocok," kata Tian. "Jadi selama menunggu warna yang pas, bagian mobil saya yang dicuci hanya kaca dan pelek, hahaha."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(CDX)