Italia: Gaya custom tracker cukup dikenal di Indonesia, dan banyak ditemui di kontes-kontes modifikasi di berbagai daerah. Hanya saja mungkin di Indonesia belum banyak, atau bahkan belum ada, sepeda motor bergaya tracker yang mengusung mesin listrik.
Seorang builder, Matteo Andreani, meng-custom sebuah sepeda motor listrik bergaya tracker dengan basis Italian Volt Lacama. Sepeda motor ini dipamerkan olehnya di The Reunion yang berlangsung di National Autodrome Monza Italia.
Dilansir dari siturs resminya, Matteo mendesain sepeda motor ini untuk dipacu di lintasan flat tack ouval. Kemudian dia membuat bergaya tracker dengan menyematkan setang dan jok yang dibuat lebih datar hingga tangki bensin ramping.
Agar kesan klasiknya semakin dapat, Metteo membuang beberapa komponen modern seperti panel indikatir digital dan koneksi internet. Bahkan dia melepas fitur traction control yang menjadi fitur standar Lacama.
Meski ini motor listrik, bukan berarti performanya loyo. Sebagai gambaran saja, Lacama standar memiliki kecepatan puncak sampai 180 kilometer per jam (kpj), dengan akselerasi 0-100 kpj cuma 4,6 detik. Performa ini didukung oleh motor listrik dengan torsi 280 nm.
Motor listrik yang disematkan, dikombinasikan dengan baterai 15 kWh yang mampu membawa pengedaranya melaju sejauh 200 kilometer. Jika dipacu di lintasan balap, tentu performanya tidak akan sejauh 200 kilometer.
Di Indonesia, custom bike yang menggunakan motor penggerak dari listrik, sudah show off di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) beberapa waktu lalu. Terdapat beberapa model dan semuanya menggunakan custom kit yang berbeda. Lantaran masih jarang yang melakukan ini, tentu motor listrik ini terlihat sangat beda.
Italia: Gaya custom tracker cukup dikenal di Indonesia, dan banyak ditemui di kontes-kontes modifikasi di berbagai daerah. Hanya saja mungkin di Indonesia belum banyak, atau bahkan belum ada, sepeda motor bergaya tracker yang mengusung mesin listrik.
Seorang builder, Matteo Andreani, meng-custom sebuah sepeda motor listrik bergaya tracker dengan basis Italian Volt Lacama. Sepeda motor ini dipamerkan olehnya di The Reunion yang berlangsung di National Autodrome Monza Italia.
Dilansir dari siturs resminya, Matteo mendesain sepeda motor ini untuk dipacu di lintasan flat tack ouval. Kemudian dia membuat bergaya tracker dengan menyematkan setang dan jok yang dibuat lebih datar hingga tangki bensin ramping.
Agar kesan klasiknya semakin dapat, Metteo membuang beberapa komponen modern seperti panel indikatir digital dan koneksi internet. Bahkan dia melepas fitur traction control yang menjadi fitur standar Lacama.
Meski ini motor listrik, bukan berarti performanya loyo. Sebagai gambaran saja, Lacama standar memiliki kecepatan puncak sampai 180 kilometer per jam (kpj), dengan akselerasi 0-100 kpj cuma 4,6 detik. Performa ini didukung oleh motor listrik dengan torsi 280 nm.
Motor listrik yang disematkan, dikombinasikan dengan baterai 15 kWh yang mampu membawa pengedaranya melaju sejauh 200 kilometer. Jika dipacu di lintasan balap, tentu performanya tidak akan sejauh 200 kilometer.
Di Indonesia, custom bike yang menggunakan motor penggerak dari listrik, sudah show off di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) beberapa waktu lalu. Terdapat beberapa model dan semuanya menggunakan custom kit yang berbeda. Lantaran masih jarang yang melakukan ini, tentu motor listrik ini terlihat sangat beda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
