Jakarta: Kecelakaan luar biasa melibatkan sebuah truk dan 17 mobil penumpang (mini van) di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada pukul 15.15 WIB, Hari Senin (11-11-2024). Berdasarkan pengamatan Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, kecelakaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
Dia menyebutkan ada sejumlah kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang sejak tahun 2019-2024. Dia menilai faktor utama dari kecelakaan tersebut dalah topografi jalanan yang menurun Panjang dan tikungan tajam.
Faktor penyebab utama dari kecelakaan-kecelakaan ini antara lain, kondisi topografi jalan yang memiliki turunan panjang dan tikungan tajam yang meningkatkan resiko kecelakaan jika pengemudi tidak waspada," ujar Yannes kepada Medcom.id melalui pesan singkatnya.
Ada hipotesis desain geometrik jalan tidak ideal. Turunan panjang dan tikungan tajam di area tersebut dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat yang mengalami masalah pada sistem pengereman.
"Desain jalan di KM 92 Tol Cipularang memiliki karakteristik yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan, di samping faktor lain seperti perilaku pengemudi dan kondisi kendaraan yang buruk."
Selain itu, faktor kegagalan fungsi rem pada truk dan bus turut andil dalam kecelakaan yang terjadi.
Kemudian faktor utama lainnya adalah kesalahan manusia. Pengemudi tidak memastikan kondisi truk benar-benar sehat dan aman saat akan mulai dikendarai. Terlebih sopir uga tidak cukup kompeten untuk mengantisipasi jalan yang menurun dan licin.
"Belum lagi kondisi lalu lintas yang padat di ujung turunan juga berkontribusi terhadap tingginya resiko kecelakaan di area ini (Tol Cipularang)," lanjutnya.
Jakarta: Kecelakaan luar biasa melibatkan sebuah truk dan 17 mobil penumpang (mini van) di KM 92 Ruas
Tol Cipularang arah Jakarta pada pukul 15.15 WIB, Hari Senin (11-11-2024). Berdasarkan pengamatan Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, kecelakaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
Dia menyebutkan ada sejumlah kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang sejak tahun 2019-2024. Dia menilai faktor utama dari kecelakaan tersebut dalah topografi jalanan yang menurun Panjang dan tikungan tajam.
Faktor penyebab utama dari kecelakaan-kecelakaan ini antara lain, kondisi topografi jalan yang memiliki turunan panjang dan tikungan tajam yang meningkatkan resiko kecelakaan jika pengemudi tidak waspada," ujar Yannes kepada Medcom.id melalui pesan singkatnya.
Ada hipotesis desain geometrik jalan tidak ideal. Turunan panjang dan tikungan tajam di area tersebut dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat yang mengalami masalah pada sistem pengereman.
"Desain jalan di KM 92 Tol Cipularang memiliki karakteristik yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan, di samping faktor lain seperti perilaku pengemudi dan kondisi kendaraan yang buruk."
Selain itu, faktor kegagalan fungsi rem pada truk dan bus turut andil dalam kecelakaan yang terjadi.
Kemudian faktor utama lainnya adalah kesalahan manusia. Pengemudi tidak memastikan kondisi truk benar-benar sehat dan aman saat akan mulai dikendarai. Terlebih sopir uga tidak cukup kompeten untuk mengantisipasi jalan yang menurun dan licin.
"Belum lagi kondisi lalu lintas yang padat di ujung turunan juga berkontribusi terhadap tingginya resiko kecelakaan di area ini (Tol Cipularang)," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)