Jakarta - Polusi udara di Jakarta kian mengkhawatirkan. Dampaknya sudah mulai terasa, bukan hanya bagi mereka yang secara pekerjaan harus berada di luar ruang, namun juga buat mereka yang sekadar melakukan aktifitas untuk sekadar melewati jalur-jalur padat di kota Jakarta. Hal ini pun menjadi sorotan besar banyak perusahaan, termasuk produsen komponen otomotif dunia.
PM2.5 pun jadi biang polutan utama Jakarta dengan konsentrasi sebanyak 58 mikrogram per normal meter kubik. Angka tersebut 11.6 kali lebih banyak daripada nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berbagai material yang terkandung dalam PM2,5 dapat menyebabkan berbagai gangguan saluran pernafasan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kanker paru- paru, kardiovaskular, kematian dini, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis.
Hal ini lantas membuat BRQ Fuel Catalyst mengambil peran untuk meminimalkan jumlah emisi yang terbuang ke udara. Pemegang merek BRQ Fuel Catalyst, Setiady Sungkono di Indonesia mengatakan bahwa langkah-langkah kongkret jangka panjang pemerintah saat ini sudah berjalan untuk mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan.
"Pemakaian bahan bakar minyak terbarukan seperti Biodiesel 35 (B35) dan Pertamax Green yang ramah lingkungan bukan hanya sebagai langkah mengurangi emisi gas buang. Namun juga sekaligus bisa menghemat devisa negara. Namun penggunaan BBM dengan campuran bahan nabati relatif lebih cepat penurunan kualitasnya. Sifat bahan nabati adalah higroskopis atau lebih cepat menyerap molekul air dari lingkungannya, sehingga rentan menimbulkan bakteri. Inilah kondisi yang disebut sebagai BBM basi," ujar Setiady.
Baca Juga:
V-Kool Buka Konsultasi & Promo Kaca Film di GIIAS 2023
Apalagi menurutnya Iklim tropis juga membuat bakteri berkembang biak sangat cepat di dalam tangki yang menyebabkan pengendapan, serta penurunan nilai oktan dalam beberapa waktu. "Untuk itulah kita memerlukan katalisator untuk mengurai molekul bahan bakar secara aktif agar bisa menyerap oksigen lebih banyak dan mematikan bakteri. Sehingga tenaga mesin meningkat dan lebih hemat BBM.”
BRQ Fuel Catalyst dirancang untuk bekerja mempertahankan kualitas BBM sebagaimana spesifikasi seharusnya. Selain itu, juga untuk merendahkan kebutuhan oktan bahan bakar pada mesin dengan cara memecah molekulnya sehingga lebih mudah dibakar. Efek yang tercipta adalah seperti memakai bahan bakar dengan nilai oktan 3-5 RON di atasnya. Artinya tidak perlu memakai bahan bakar dengan RON tinggi untuk mendapatkan tenaga dan efisiensi yang sama.
Keuntungan lain pemakaian alat tambahan ini adalah menambah tenaga mesin 5-10%, menghemat bahan bakar hingga 20%, tidak bersifat aditif, tidak menghanguskan garansi mesin, bisa digunakan efektif hingga 400 ribu kilometer, dan paling penting dapat membantu mengurangi emisi sampai 50%!
“Dengan penggunaan alat ini kita sebenarnya bisa membantu mengurangi polusi dan emisi kendaraan. Terlebih ikut mengurangi terbuangnya BBM karena basi dan ikut serta menjaga cadangan energi. Makanya tak heran saat sektor pertambangan, perkebunan, logistik, kapal laut, bahkan militer, sangat antusias menggunakannya.”
Baca Juga:
Tak hanya Kendaraan Baru, GIIAS 2023 Surga Berburu Komponen dan Aksesoris
JIka masih penasaran dengan detail alat penyegar BBM ini, bisa datang langsung ke pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 untuk memberikan yang berlangsung di ICE BSD Tangerang Selatan, 10-20 Agustus.
Jakarta - Polusi udara di Jakarta kian mengkhawatirkan. Dampaknya sudah mulai terasa, bukan hanya bagi mereka yang secara pekerjaan harus berada di luar ruang, namun juga buat mereka yang sekadar melakukan aktifitas untuk sekadar melewati jalur-jalur padat di kota Jakarta. Hal ini pun menjadi sorotan besar banyak perusahaan, termasuk produsen komponen otomotif dunia.
PM2.5 pun jadi biang polutan utama Jakarta dengan konsentrasi sebanyak 58 mikrogram per normal meter kubik. Angka tersebut 11.6 kali lebih banyak daripada nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berbagai material yang terkandung dalam PM2,5 dapat menyebabkan berbagai gangguan saluran pernafasan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kanker paru- paru, kardiovaskular, kematian dini, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis.
Hal ini lantas membuat BRQ Fuel Catalyst mengambil peran untuk meminimalkan jumlah emisi yang terbuang ke udara. Pemegang merek BRQ Fuel Catalyst, Setiady Sungkono di Indonesia mengatakan bahwa langkah-langkah kongkret jangka panjang pemerintah saat ini sudah berjalan untuk mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan.
"Pemakaian bahan bakar minyak terbarukan seperti Biodiesel 35 (B35) dan Pertamax Green yang ramah lingkungan bukan hanya sebagai langkah mengurangi emisi gas buang. Namun juga sekaligus bisa menghemat devisa negara. Namun penggunaan BBM dengan campuran bahan nabati relatif lebih cepat penurunan kualitasnya. Sifat bahan nabati adalah higroskopis atau lebih cepat menyerap molekul air dari lingkungannya, sehingga rentan menimbulkan bakteri. Inilah kondisi yang disebut sebagai BBM basi," ujar Setiady.
Baca Juga:
V-Kool Buka Konsultasi & Promo Kaca Film di GIIAS 2023
Apalagi menurutnya Iklim tropis juga membuat bakteri berkembang biak sangat cepat di dalam tangki yang menyebabkan pengendapan, serta penurunan nilai oktan dalam beberapa waktu. "Untuk itulah kita memerlukan katalisator untuk mengurai molekul bahan bakar secara aktif agar bisa menyerap oksigen lebih banyak dan mematikan bakteri. Sehingga tenaga mesin meningkat dan lebih hemat BBM.”
BRQ Fuel Catalyst dirancang untuk bekerja mempertahankan kualitas BBM sebagaimana spesifikasi seharusnya. Selain itu, juga untuk merendahkan kebutuhan oktan bahan bakar pada mesin dengan cara memecah molekulnya sehingga lebih mudah dibakar. Efek yang tercipta adalah seperti memakai bahan bakar dengan nilai oktan 3-5 RON di atasnya. Artinya tidak perlu memakai bahan bakar dengan RON tinggi untuk mendapatkan tenaga dan efisiensi yang sama.
Keuntungan lain pemakaian alat tambahan ini adalah menambah tenaga mesin 5-10%, menghemat bahan bakar hingga 20%, tidak bersifat aditif, tidak menghanguskan garansi mesin, bisa digunakan efektif hingga 400 ribu kilometer, dan paling penting dapat membantu mengurangi emisi sampai 50%!
“Dengan penggunaan alat ini kita sebenarnya bisa membantu mengurangi polusi dan emisi kendaraan. Terlebih ikut mengurangi terbuangnya BBM karena basi dan ikut serta menjaga cadangan energi. Makanya tak heran saat sektor pertambangan, perkebunan, logistik, kapal laut, bahkan militer, sangat antusias menggunakannya.”
Baca Juga:
Tak hanya Kendaraan Baru, GIIAS 2023 Surga Berburu Komponen dan Aksesoris
JIka masih penasaran dengan detail alat penyegar BBM ini, bisa datang langsung ke pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 untuk memberikan yang berlangsung di ICE BSD Tangerang Selatan, 10-20 Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)